Dolar Merekah Harga Emas Belum Berkah, Ini Sebabnya

Mata uang Amerika Serikat, dolar merekah terhadap mata uang utama pada sesi perdagangan Jumat, sementara harga emas masih belum berkah. Berikut penjelasan tentang penyebabnya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama pesaing, merekah naik sebesar 0,43 persen menjadi 104,0065 pada akhir hari perdagangan.

ata yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa non-farm payrolls meningkat sebesar 339.000 pada bulan Mei, melampaui harapan pasar sebesar 190.000 dan menandai pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.

Peluang kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni juga meningkat setelah laporan ketenagakerjaan.

Para trader sejenak menilai kemungkinan kenaikan 25 basis poin lainnya sekitar 38 persen sebelum kemungkinan tersebut kembali turun menjadi sekitar 26 persen, menurut data dari CME Group.

“Federal Reserve telah terjepit dengan pernyataan terakhir mereka tentang perlunya jeda dan kemungkinan menaikkan suku bunga pada bulan Juli, dan saya pikir mereka akan menyesal setelah melihat angka non-farm payroll hari ini,” kata Direktur Fixed Income and Currency Strategy di Amundi US, Paresh Upadhyaya, sebagaimana dikutip kantor berita ANTARA.

Pasar merespons positif terhadap laporan ketenagakerjaan tersebut, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 400 poin pada awal perdagangan.

Sementara itu, dolar AS mengalami dua kali pembalikan, awalnya naik dan kemudian menurunkan kembali semua keuntungannya setelah rilis data. Namun, dolar kemudian pulih dari level terendahnya dan melanjutkan tren naiknya.

Diperkirakan bahwa indeks dolar Amerika Serikat akan mengalami penurunan jangka pendek pada bulan Juni, dan para investor dapat memanfaatkan penurunan ini untuk posisi dalam reli lebih lanjut, menurut para ahli strategi di Bank of America Global Research.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,0713 dari US$1,0761 pada sesi sebelumnya, sementara poundsterling Inggris turun menjadi US$1,2453 dari US$1,2526.

Dolar AS dibeli seharga 139,9190 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,8330 yen pada sesi sebelumnya.

Dolar AS juga naik menjadi 0,9085 franc Swiss dari 0,9060 franc Swiss, namun turun menjadi 1,3430 dolar Kanada dari 1,3447 dolar Kanada. Dolar AS mengalami penurunan menjadi 10,8007 krona Swedia dari 10,8163 krona Swedia.

Harga Emas Loyo Gegara Laporan Ketenagakerjaan AS Lebih Kuat dari Perkiraan

Dalam perkembangan pasar yang berbeda, harga kontrak berjangka emas dunia di divisi Comex Bursa Berjangka New York mengalami penurunan pada hari Jumat akibat laporan ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun sebesar US$25,90 atau 1,30 persen menjadi US$1.969,60 per ons.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi AS menambahkan 339.000 pekerjaan baru pada bulan Mei, melampaui harapan pasar sebesar 190.000 dan menandai pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.

Namun, tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,7 persen pada bulan Mei, dibandingkan dengan perkiraan 3,5 persen.

Analis menyarankan bahwa indeks harga konsumen AS yang lebih kuat dari yang diharapkan pada pertengahan Juni dapat memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai keputusan Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter mereka pada bulan Juni.

Harga emas mencatat kenaikan sebesar 1,3 persen selama seminggu, menandai kenaikan mingguan pertama dalam sekitar sebulan.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli turun sebesar 24 sen atau satu persen menjadi US$23,747 per ons, dan platinum untuk pengiriman Juli turun sebesar US$6,60 atau 0,65 persen menjadi US$1.003,50 per ons.

Performa berlawanan dari dolar Amerika Serikat dan harga emas menyoroti pengaruh data ketenagakerjaan yang kuat terhadap pasar mata uang dan dampak potensialnya pada emas sebagai aset investasi alternatif. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait