Dominasi Bitcoin Capai Puncak 3 Tahun, Harga Sentuh US$62.000

Dominasi Bitcoin di pasar kripto mencapai puncaknya dalam tiga tahun terakhir, semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset utama di pasar ini. Harga Bitcoin baru-baru ini kembali melonjak, mencapai US$62.000 pada 19 September 2024, usai pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Kebijakan moneter yang lebih longgar mendorong minat investor terhadap Bitcoin, terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan bisa meningkatkan dominasi BTC di masa depan.

Adopsi oleh institusi besar, seperti MicroStrategy, serta negara seperti Bhutan, turut memperkuat dominasi Bitcoin. Dengan faktor-faktor ini, Bitcoin diperkirakan akan tetap menjadi pilihan investasi menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dominasi Bitcoin Naik 18 Persen Sejak Akhir 2022

Sejak akhir 2022, dominasi Bitcoin di pasar kripto mengalami peningkatan yang luar biasa. Pada Desember 2022, Bitcoin hanya menguasai sekitar 40 persen dari total kapitalisasi pasar kripto. 

Namun, dominasi ini terus meningkat seiring dengan berkembangnya adopsi Bitcoin sebagai aset investasi alternatif, baik oleh institusi besar maupun pemerintah.

Pada September 2024, dominasi Bitcoin mencapai 58 persen, mengalami kenaikan sebesar 18 persen dalam dua tahun terakhir. 

bitcoin dominance naik sekitar 18 persen dalam 2 tahun terakhir

Dominasi Bitcoin

Kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor kunci, seperti kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Federal Reserve, serta adopsi institusi dan negara-negara yang mulai mengakui potensinya.

Penurunan Suku Bunga oleh The Fed dan Pengaruhnya

Keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tanggal 18 September 2024 memiliki dampak signifikan terhadap pasar keuangan global, termasuk kripto.

Dengan suku bunga yang turun menjadi 4,75 persen hingga 5,00 persen, investor semakin terdorong untuk mencari alternatif investasi dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, dan aset ini menjadi salah satu pilihan utamanya. 

Kebijakan moneter yang lebih longgar ini menciptakan peluang bagi Bitcoin untuk terus naik, yang dibuktikan dengan harga Bitcoin yang mencapai US$62.000 sehari setelah pengumuman pemangkasan suku bunga tersebut.

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Arthur Hayes Ramalkan Gejolak Pasar Kripto

Bitcoin Menjadi Pilihan Investasi Alternatif yang Menarik

Selain penurunan suku bunga, dominasi Bitcoin yang meningkat juga didorong oleh adopsi dari institusi besar yang mulai melihatnya sebagai bagian dari strategi ekonomi mereka.

MicroStrategy, misalnya, terus menjadi sorotan dengan strategi agresif mereka dalam membeli Bitcoin. 

Antara Agustus dan September 2024, perusahaan ini menambahkan 18.300 BTC ke dalam portofolionya, menjadikan total kepemilikan mereka mencapai 244.800 BTC dengan nilai sekitar US$14 miliar. 

microstrategy memiliki sekitar 244,800 bitcoin

CEO MicroStrategy, Michael Saylor, berpendapat bahwa Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan deposito tradisional atau fiat, terutama dalam situasi inflasi yang terus meningkat.

Tak hanya perusahaan swasta, beberapa negara juga mulai menggunakan aset ini sebagai bagian dari rencana ekonomi mereka. 

Kerajaan Bhutan, misalnya, telah mengakumulasi 13.011 BTC melalui operasi penambangan menggunakan sumber daya energi air mereka yang melimpah. 

Ini menjadikan Bhutan salah satu pemegang Bitcoin terbesar di antara pemerintah, dengan nilai investasi yang mencapai sepertiga dari GDP negara tersebut.

Masa Depan Bitcoin di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Dengan kebijakan moneter yang lebih longgar dan adopsi yang semakin luas, Bitcoin kini dianggap oleh banyak pihak sebagai lebih dari sekadar aset spekulatif. 

Bahkan, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, Louisiana, sudah mulai menerimanya sebagai salah satu alat pembayaran yang sah. 

“Di era digital saat ini, sistem pemerintahan harus berkembang dan mengadopsi teknologi baru. Dengan memperkenalkan cryptocurrency sebagai opsi pembayaran, kami tidak hanya berinovasi, tetapi juga memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada warga dalam berinteraksi dengan layanan negara. Selain itu, inovasi unik ini melindungi negara kita dari volatilitas yang terkait dengan cryptocurrency,” ungkap John Fleming dalam siaran pers.

Hal ini semakin memperkuat pandangan bahwa Bitcoin kini lebih dari sekadar aset digital biasa tetapi juga telah menjadi alternatif penting dalam sistem ekonomi global

Namun, meskipun banyak yang optimis tentang potensi jangka panjangnya, beberapa analis, seperti Arthur Hayes, memperingatkan bahwa reli besar yang terjadi setelah penurunan suku bunga mungkin hanya bersifat sementara. 

Walaupun begitu, Hayes masih teguh pada pendiriannya dan memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi untuk mencapai US$1 juta pada 2026 atau 2027, seiring dengan semakin masifnya pencetakan uang oleh pemerintah di seluruh dunia.

Dengan pengaruh kebijakan moneter, adopsi oleh institusi besar, serta ketidakpastian ekonomi global, Bitcoin terus memperkuat dominasinya di pasar kripto, dan diperkirakan akan tetap menjadi pilihan investasi utama bagi banyak pihak di masa depan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait