IKLAN

Dominasi Bitcoin Runtuh, Altcoin Bersiap Ambil Alih Panggung

Altcoin season perlahan mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Namun, tidak seperti siklus sebelumnya di tahun 2021, kali ini arah pasar tampak lebih matang, lebih strategis dan jauh lebih kompleks.

Menurut pengamatan analis kripto sekaligus YouTuber ternama Lark Davis, pergerakan pasar altcoin saat ini tidak lagi sekadar euforia buta, melainkan dipicu oleh kombinasi antara likuiditas baru, infrastruktur on-chain yang aktif dan rotasi modal yang semakin cerdas.

Rotasi Modal dari Bitcoin ke Altcoin

Salah satu indikator utama yang banyak diperhatikan adalah dominasi Bitcoin yang baru saja menembus tren naik selama seribu hari terakhir. Pada 28 Juni lalu, dominasi BTC mencapai puncaknya di angka 66 persen, namun kini telah turun menjadi sekitar 61 persen.

Perubahan sebesar itu bukan hanya kebetulan grafik. Menurut Davis, itu adalah sinyal besar. Secara historis, pola perputaran modal seringkali dimulai dengan reli Bitcoin, diikuti Ethereum, lalu altcoin yang lebih kecil ikut melonjak.

Dalam dua pekan terakhir, Ethereum sendiri telah naik sekitar 22 persen. Sementara itu, rasio ETH/BTC juga meningkat drastis, menunjukkan bahwa pasar mulai menerima risiko lebih tinggi yang biasa dikaitkan dengan altcoin.

Masuknya Likuiditas Segar dan Sinyal Institusi

Perputaran modal tidak hanya datang dari investor ritel. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari US$2 miliar dalam bentuk USDT dan USDC masuk ke bursa dan blockchain utama hanya dalam waktu satu minggu di bulan Juli.

BACA JUGA  Bursa Kena Retas, Rp149 Miliar Raib Tak Berbekas

Binance menerima sekitar US$895 juta, dan HTX mendapatkan US$819 juta. Artinya, modal besar, baik dari institusi maupun whale, sedang bersiap untuk rotasi berikutnya.

Tidak berhenti di situ, dana ETF juga menunjukkan pola yang sama. Ada hari di mana aliran keluar dari Bitcoin ETF mencapai US$70 juta, sementara Ethereum ETF justru mencatat aliran masuk hingga US$500 juta.

Hal ini diperkuat oleh melonjaknya pasokan USDT yang kini mencapai US$160 miliar, menjadi sinyal kuat bahwa pasar sedang bersiap menghadapi fase berisiko tinggi.

Kapitalisasi Pasar dan Indikator Altcoin Season

Total kapitalisasi pasar untuk altcoin (di luar Bitcoin) kini berada di angka US$1,5 triliun, hanya terpaut sekitar 15 persen dari rekor tertingginya di US$1,72 triliun. Bahkan jika bulan ini ditutup di atas US$1,51 triliun, itu akan menjadi penutupan bulanan tertinggi dalam sejarah altcoin.

Di sisi lain, jika kita keluarkan Ethereum dari perhitungan (total 3), maka kapitalisasi pasar saat ini mendekati US$1 triliun. Beberapa analis bahkan memproyeksikan potensi lonjakan hingga 400 persen, yang berpotensi mendorong total kapitalisasi altcoin ke kisaran US$5 triliun.

BACA JUGA  Pentingnya Diversifikasi Aset Kripto, Termasuk Bitcoin (BTC)

Namun, Davis mengingatkan bahwa altcoin season kali ini berbeda. Tidak semua koin akan naik. Pasar kini lebih selektif. Banyak token mati tanpa developer, komunitas, atau roadmap yang jelas.

“Sekarang itu yang kuatlah yang bertahan,” ujarnya.

Narasi Pasar dan Strategi Masuk

Menurut Davis, setiap siklus memiliki tema sendiri. Untuk kali ini, pasar paling tertarik pada narasi seperti kecerdasan buatan (AI), aset dunia nyata (RWA), DeFi, dan tentu saja, memecoin.

Tapi, dia menekankan pentingnya verifikasi fundamental. “Kalau proyeknya nggak ngapa-ngapain, itu cuma pompa yang nunggu waktu buat buang koin ke kamu,” tegasnya.

Ia menyarankan untuk tidak asal ikut tren, tetapi masuk secara bertahap dan terencana. Hindari FOMO ketika harga sedang terbang karena itu artinya Anda sudah terlambat.

Meskipun indikator mulai mendukung altcoin season, sebagian besar token masih berada di bawah level tertingginya. Ini artinya, peluang masih terbuka. Tapi pasar kini tidak memaafkan mereka yang asal ikut-ikutan tanpa riset. Likuiditas memang akan mengikuti narasi, namun hanya proyek yang aktif dan solid yang akan bertahan.

BACA JUGA  KunciCoin Sponsori Coinfest Asia 2022, Serius Mengembangkan Ekosistem Web 3.0, Blockchain dan Kripto di Indonesia

Dengan gelombang modal yang terus mengalir, baik dari institusi maupun investor ritel, siklus ini berpotensi mencetak sejarah baru untuk altcoin. Namun seperti yang diingatkan Davis, ini bukan waktunya asal lompat ke dalam. Ini saatnya menjadi ahli strategi dan berpikir panjang. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait