Dominasi Dolar Amerika Tak Akan Abadi, Yuan Jadi Alternatif?

Penerima Nobel Paul Krugman telah membagikan pemikirannya tentang masa depan dominasi dolar Amerika dalam perdagangan internasional.

Ia juga mengulas tentang tren dedolarisasi yang berkembang dan potensi munculnya yuan Tiongkok atau mata uang BRICS yang dijamin emas.

Dominasi Dolar Amerika Tak Akan Abadi 

Meskipun mengakui pergeseran global dari dolar Amerika, Krugman menekankan bahwa penurunan tersebut mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat.

Berdasarkan laporan Bitcoin News, Krugman merujuk pada laporan The Fed yang menganalisis berbagai indikator dominasi dolar Amerika, dengan menegaskan bahwa posisi dominasi dolar Amerika tetap stabil dalam dua dekade terakhir.

Meskipun terjadi penurunan pangsa dolar Amerika dalam cadangan bank sentral, pergeseran tersebut sebagian besar mencerminkan diversifikasi ke mata uang yang lebih kecil daripada beralih ke pesaing serius bagi mata uang AS.

“Musuh geopolitik tidak memiliki alternatif menarik untuk dolar Amerika karena sebagian besar mata uang cadangan yang menonjol diterbitkan oleh sekutu dekat Amerika yang juga berpartisipasi dalam sanksi terhadap Rusia,” ujarnya.

Potensi Yuan Tiongkok 

Krugman mempertanyakan apakah yuan Tiongkok dapat menggantikan dolar Amerika sebagai mata uang dominan dunia, mengingat kekuatan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Namun, ia menunjukkan beberapa faktor yang membuat dominasi yuan tersebut tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Pertama, bahasa Mandarin, bahasa utama di Tiongkok, memiliki penggunaan terbatas sebagai bahasa kedua secara global, menghambat potensinya sebagai bahasa perdagangan internasional.

Selain itu, kendali modal Tiongkok membatasi aliran bebas mata uangnya, yang merupakan karakteristik penting dari mata uang internasional.

Usulan Mata Uang BRICS

Banyak yang mengantisipasi munculnya mata uang BRICS, yang mungkin dijamin oleh emas, sebagai pesaing kuat terhadap dominasi dolar Amerika. Mata uang yang diusulkan ini akan mewakili ekonomi anggota utamanya, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan.

Namun, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, tidak melihat mata uang BRICS yang diusulkan sebagai ancaman bagi dolar Amerika.

Ide mata uang BRICS menawarkan alternatif terhadap sistem keuangan yang didominasi oleh dolar Amerika, tetapi kelayakannya dan penerimaannya secara global masih belum pasti.

Beberapa individu, termasuk penulis Robert Kiyosaki, ekonom Paul Gruenwald dan pedagang berpengalaman Jim Rogers, telah memperingatkan tentang berakhirnya dominasi dolar Amerika.

Para ahli tersebut menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kerentanan mata uang AS dan kebutuhan akan mata uang alternatif.

Namun, prediksi mereka harus dipertimbangkan bersama analisis Krugman yang mengindikasikan bahwa keunggulan dolar Amerika mungkin tetap berlanjut karena belum ada pesaing yang kuat saat ini. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait