IKLAN

“Double Spending Bitcoin”, TravelbyBit Tak Akan Mencabut Bitcoin sebagai Metode Pembayaran

Caleb Yeoh, Pendiri TravelbyBit menolak anggapan akan mencabut Bitcoin sebagai metode pembayaran di situsnya. Hal itu disampaikan Yeoh, terkait aksi “double spending” oleh Hayden Otto di situs tiket online asal Australia yang didukung oleh Binance itu.

“Kami tidak akan mencabut Bitcoin (BTC) sebagai metode pembayaran di situs kami, sebagaimana yang diberitakan di sejumlah situs baru-baru ini. Saat ini, kami telah menerapkan protokol Layer 2, yakni Lightning Network terhadap Bitcoin. Malahan kami akan mencabut Bitcoin Cash (BCH), karena teknologinya tidak mendukung Lightning Network yang terkenal lebih cepat dan murah,” tegas Yeoh kepada BlockchainMedia, Sabtu (22/12/2019) melalui Telegram.

Terkait aksi “double spending” oleh Hayden Otto, yang dikenal sebagai pendukung Bitcoin Cash, menurut Yeoh, Otto adalah contoh seorang “bad actor” di dalam komunitas blockchain dan aset kripto.

“Penggunaan fitur RBF (Replace-by-Fee) pada wallet Electrum oleh Otto di situs kami memang ia seolah-olah sedang melakukan aksi double spending attack, sehingga dia tidak benar-benar melakukan transaksi. Secara teknis, kami memang membuat pengaturan sebagai zero confirmation untuk pembayaran Bitcoin, supaya pengguna dan mitra kami lebih cepat dan mudah melakukan transaksi, tanpa harus menunggu sampai 10-60 menit,” kata Yeoh.

BACA JUGA  Bitcoin: Menuju US$4 Ribu atau US$9 Ribu?

Menyoal fitur RBF ini, Dimaz Ankaa Wijaya, Peneliti teknologi blockchain di Universitas Monash, tak menampik anggapan bahwa RBF kerap diasosiasikan dengan double spending attack. Padahal, sejatinya RBF bermanfaat pada situasi antrean transaksi Bitcoin yang panjang.

“Memang tidak seharusnya vendor (merchant) menerima pembayaran jika transaksi masih berada dalam antrean (belum terkonfirmasi, konfirmasi nol atau zero-confirmation). Bahkan, praktik terbaik (best practice) atas bisnis yang menerima pembayaran Bitcoin adalah menunggu hingga enam konfirmasi, lebih kurang satu jam,” kata Dimaz.

Kata Dimaz lagi, RBF memang bukanlah solusi skalabilitas Bitcoin, tetapi sekadar fleksibilitas. Sebagai penggantinya, Dimaz menyarankan agar merchant menggunakan fitur-fitur skalabilitas yang lain, seperti Lightning Network, maupun transaksi luar rantai (off-chain transaction) lainnya. [vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait