DPO Kripto Scam Ditangkap FBI, Kerugian Capai US$230 Juta

Dua pria ditangkap oleh agen FBI atas dugaan kripto scam dengan total kerugian yang mencapai lebih dari US$230 juta dalam satu operasi yang sangat terorganisir.

Malone Lam (20), seorang warga negara Singapura yang tinggal di Amerika Serikat, dan Jeandiel Serrano (21), warga Los Angeles, ditangkap dan didakwa di pengadilan distrik AS di Florida dan California dalam sebuah tindakan yang mengejutkan banyak pihak.

“Pada hari ini, sebuah dakwaan dibuka yang menuduh Malone Lam, 20 tahun, yang tinggal di Miami, FL, dan Los Angeles, CA, serta Jeandiel Serrano, 21 tahun, yang tinggal di Los Angeles, CA, dengan konspirasi untuk mencuri dan mencuci lebih dari US$230 juta dalam cryptocurrency dari seorang korban di Washington,” tulis pihak berwenang dalam pengumuman resmi mengenai penangkapan tersebut, Kamis (19/9/2024).

pelaku kripto scam malone lam
Malone Lam.

Kedua tersangka kripto scam tersebut masing-masing menghadapi dakwaan konspirasi untuk melakukan penipuan jalur elektronik dan pencucian uang yang dilakukan secara sistematis.

BACA JUGA  Bitcoin ETF di AS Bakal Meluncur Oktober 2021?

Menurut dakwaan, pada 18 Agustus 2024, Lam dan Serrano, menggunakan nama samaran “Anne Hathaway“, “$$$”, “VersaceGod“, dan “@SkidStar“, bersama beberapa konspirator lainnya, mencuri lebih dari 4.100 Bitcoin dari seorang korban di Washington, D.C., yang pada saat itu bernilai lebih dari US$230 juta.

Para pelaku kemudian merencanakan untuk mencuci dana yang didapat melalui kripto scam menggunakan bursa cryptocurrency dan layanan mixing, sambil menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk menyembunyikan identitas asli mereka agar tidak terdeteksi.

Mengapa Pelaku Pencurian Kripto Berlindung Lewat Layanan Bitcoin Mixing?

Hasil dari aset cryptocurrency yang dicuci tersebut digunakan untuk mendanai gaya hidup mewah, termasuk pembelian mobil mewah, jam tangan mahal, perhiasan, tas, serta menyewa properti yang mewah di Los Angeles dan Miami.

ZachXBT, seorang ahli keamanan blockchain di platform media sosial X, melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini.

“Investigasi tentang bagaimana Greavys (Malone Lam), Wiz (Veer Chetal), dan Box (Jeandiel Serrano) mencuri US$243 juta dari satu orang bulan lalu dalam serangan rekayasa sosial yang sangat canggih, serta upaya saya yang telah membantu menyebabkan beberapa penangkapan dan pembekuan dana jutaan dolar,” ujarnya.

BACA JUGA  Rumor: Amazon Akan Adopsi Bitcoin, Luncurkan Token Sendiri

total aset yang dicuri oleh pelaku kripto scam

Dalam investigasi terkait dengan kripto scam tersebut, ia merinci modus para pelaku yang menggunakan metode rekayasa sosial untuk menargetkan seorang kreditor Genesis. 

Para pelaku menghubungi korban melalui nomor yang dipalsukan dan melakukan penipuan untuk membobol akun pribadi korban serta mengakses private key dari Bitcoin Core. Dana yang dicuri kemudian dialihkan melalui lebih dari 15 bursa berbeda. 

“Pelacakan awal menunjukkan bahwa US$243 juta dibagi menjadi beberapa bagian antara masing-masing pihak sebelum dana dengan cepat dipindahkan ke lebih dari 15 bursa yang langsung bertukar antara Bitcoin, Litecoin, Ethereum, dan Monero,” tulisnya lebih lanjut.

proses pencucian uang yang didapat dari kripto scam

Lam, yang juga dikenal dengan nama “Greavys,” menjalani gaya hidup mewah dengan hasil yang didapat dari kripto scam tersebut. 

Ia disebutkan membeli lebih dari 10 mobil mewah, menghabiskan antara US$250.000 hingga US$500.000 per malam di klub-klub di Los Angeles dan Miami, serta memberikan tas Birkin kepada teman-temannya.

BACA JUGA  Penggunaan Dunia Nyata Akan Jadi Kunci Pendorong Bull Pasar Kripto dan Harga XRP

FBI dan IRS terus bekerja sama dalam menyelidiki kasus ini, dan sebagian dana yang dicuri berhasil dibekukan. 

Proses ini melibatkan berbagai teknik investigasi yang canggih dan kerjasama internasional untuk memastikan bahwa pelaku kripto scam tidak dapat lepas dari hukuman. 

Kedua tersangka kini menghadapi ancaman hukuman berat jika terbukti bersalah atas konspirasi pencurian dan pencucian uang secara internasional.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun dunia cryptocurrency menawarkan banyak peluang, ia juga membawa risiko yang besar. 

Penipuan dan pencurian di ruang ini bukanlah hal yang baru, namun dengan meningkatnya kesadaran akan kejahatan yang terjadi, pengguna cryptocurrency dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menghindari kripto scam. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait