Pasar crypto tengah euforia setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui tiga RUU kripto pada “Crypto Week“. Keputusan ini menandakan langkah besar dalam regulasi dan perubahan kebijakan yang akan membentuk masa depan blockchain dan kripto.
Dengan disetujuinya ketiga regulasi tersebut, industri crypto mendapat perhatian serius dari pemerintah, membuka peluang untuk pengaturan yang lebih jelas dan memberikan panduan bagi pelaku industri menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.
Dukungan Kuat untuk Tiga RUU Kripto
Eleanor Terret, jurnalis dari Crypto in America, mengungkapkan melalui unggahannya di X pada Jumat (18/07/2025) bahwa regulasi kripto yang tengah digodok oleh pemerintah AS mendapat dukungan kuat, yang terlihat jelas dalam proses pengambilan suaranya.Â
- CLARITY Act: disetujui dengan suara 294-134, termasuk dukungan dari 78 anggota Demokrat.
- GENIUS Act: disetujui dengan suara 308-122, menunjukkan dukungan luas, termasuk 102 suara dari pihak Demokrat.
- Anti-CBDC Act: diterima dengan hasil lebih ketat, 219-210, dengan 2 anggota Demokrat memberikan dukungan.
Dukungan terhadap ketiga RUU kripto tersebut sangat berarti, terutama dalam menciptakan stabilitas dan pengaturan yang lebih jelas. Langkah ini berpotensi membentuk arah masa depan regulasi kripto di AS, memberikan kepastian yang dibutuhkan oleh pelaku industri.Â
Bagaimana Ketiga Regulasi Kripto Ini Mempengaruhi Pasar?Â
Ketiga RUU kripto ini memberikan dampak signifikan pada industri, masing-masing dirancang untuk membangun landasan hukum yang lebih jelas dan terstruktur.
GENIUS Act: Mengatur Stablecoin dengan Standar Ketat
GENIUS Act bertujuan untuk mengatur stablecoin, kripto yang dipatok dengan fiat. RUU ini menetapkan syarat bagi penerbit stablecoin, termasuk kewajiban memiliki cadangan 1:1 dalam bentuk dolar AS atau obligasi negara.
Selain itu, GENIUS Act mewajibkan penerbit stablecoin menjalani audit rutin dan berada di bawah pengawasan federal untuk memastikan stabilitas dan integritas sistemnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kepercayaan dalam pasar yang berkembang pesat.
Jika disahkan, RUU kripto ini akan menjadi kerangka hukum pertama yang mengatur mata uang digital di AS, memberikan kepastian dan pedoman yang jelas bagi pasar yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
CLARITY Act: Memperjelas Pengawasan Industri Kripto
CLARITY Act menjadi salah satu RUU kripto yang sangat penting. Regulasi kripto ini bertujuan untuk mengakhiri kebingungan yang melanda sektor ini dengan membagi pengawasan atas antara dua lembaga utama: Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
RUU ini membagi aset digital menjadi dua kategori: sekuritas dan komoditas digital. Aset yang dianggap sekuritas akan diawasi oleh SEC, sementara komoditas digital akan berada di bawah CFTC. Langkah ini memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan di pasar kripto.
Kebijakan kripto ini diharapkan dapat menciptakan fondasi yang lebih stabil bagi perkembangan aset digital di AS, dengan memberikan arahan yang jelas mengenai otoritas yang berwenang mengatur berbagai jenis crypto.
Anti-CBDC Act: Penolakan Terhadap Pengawasan Pemerintah
Anti-CBDC Act menghadirkan isu kontroversial terkait penolakan penggunaan Central Bank Digital Currency (CBDC) oleh The Fed tanpa persetujuan Kongres. Diprakarsai oleh Anggota DPR Tom Emmer, RUU kripto ini bertujuan mencegah penerbitan CBDC yang bisa digunakan sebagai alat pengawasan negara.Â
CBDC adalah mata uang digital yang dikeluarkan dan dikendalikan oleh bank sentral, berbeda dengan crypto yang bersifat desentralisasi. Regulasi kripto ini melarang Fed mengeluarkan CBDC kepada individu atau menjalankan program percobaan tanpa persetujuan Kongres.
RUU kripto ini mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi penggunaan CBDC untuk mengawasi aktivitas keuangan individu. Dengan larangan tersebut, Anti-CBDC Act berusaha memastikan kebebasan finansial tetap terjaga.
Membangun Masa Depan Kripto yang Lebih TerstrukturÂ
Disetujuinya tiga RUU kripto oleh DPR AS membawa angin segar bagi pasar dengan memberikan regulasi yang lebih jelas dan stabil. Ini membuka peluang besar bagi adopsi yang lebih luas serta menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi investor dan pelaku pasar.
Meski begitu, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga keseimbangan antara inovasi dan pengawasan yang tepat. Kerja sama antara regulator dan pelaku industri akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi ini tetap berkelanjutan dan aman. [dp]