Solana kembali mencuri perhatian dunia keuangan setelah Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) resmi mencantumkan dua Solana Futures ETF dari Volatility Shares.
Produk investasi ini, yakni Volatility Shares 2x Solana ETF (SOLT) dan Volatility Shares Solana ETF (SOLZ), menawarkan eksposur dengan leverage 1x dan 2x terhadap kontrak berjangka Solana.
Keberadaan Solana ETF ini di dalam sistem DTCC menandakan bahwa produk tersebut kini tampaknya telah memenuhi syarat untuk kliring dan penyelesaian transaksi melalui infrastruktur keuangan utama.

Namun, pencantuman ini belum berarti bahwa produk Exchange-Traded Fund berbasis Solana tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Securities and Exchange Commission (SEC).
Langkah Awal Menuju Solana ETF?
Pada 27 Desember 2024, Volatility Shares mengajukan tiga Solana Futures ETF kepada SEC. Selain dua yang telah terdaftar di DTCC, perusahaan ini juga menunggu persetujuan untuk ETF dengan eksposur terbalik (-1x).
Langkah ini semakin menarik setelah Coinbase juga meluncurkan kontrak berjangka Solana yang telah diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) pada 18 Februari 2025. Kehadiran kontrak berjangka yang diatur oleh otoritas resmi dapat memperkuat peluang persetujuan Solana ETF.
Meskipun demikian, pencantuman SOL ETF berbasis futures ini belum bisa dijadikan tolak ukur langsung bagi persetujuan produk lain. Regulasi terkait cryptocurrency masih berkembang, dan setiap produk investasi berbasis kripto harus melalui proses evaluasi yang ketat.
Walaupun SEC semakin mendapat tekanan untuk merangkul produk keuangan berbasis kripto, regulator masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menyetujui altcoin ETF.
Ketidakpastian regulasi tetap menjadi salah satu tantangan utama yang menghambat perkembangan instrumen investasi kripto di pasar tradisional.
Peluang dan Tantangan Menuju Solana ETF
Kontrak berjangka berperan penting dalam mendukung ETF, karena memberikan tolak ukur yang stabil terhadap kinerja suatu aset digital. Setidaknya lima penerbit telah mengajukan permohonan kepada SEC untuk meluncurkan Solana ETF, dengan batas waktu keputusan hingga Oktober 2025.
Menurut riset yang dirilis pada 11 Februari 2025 oleh James Seyffart dan Eric Balchunas, peluang persetujuan Solana ETF saat ini diperkirakan sekitar 70 persen, lebih rendah dibandingkan Litecoin dan Dogecoin ETF.

Selain itu, dalam tweet sebelumnya, Balchunas memperkirakan bahwa Solana Futures ETF, yang secara sintetis melacak kinerja SOL, dapat diluncurkan dalam waktu dekat.
“Kami memperkirakan Solana Futures ETF akan hadir di pasar paling cepat pada pertengahan Maret. Namun, dengan SOL ETF yang kemungkinan segera menyusul, seberapa besar permintaannya? Kita akan segera mengetahuinya,” jelasnya di X.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun proses evaluasi yang masih berlangsung, momentum menuju persetujuan Solana ETF terus berkembang ke arah yang lebih positif.
Selain itu, perubahan lanskap politik di AS juga berkontribusi terhadap kemungkinan regulasi kripto yang lebih terbuka. Presiden Donald Trump telah menyatakan niatnya untuk menjadikan AS sebagai “pusat crypto dunia.”
Jika kebijakan yang lebih ramah terhadap cryptocurrency diterapkan, peluang persetujuan Solana ETF bisa semakin besar dalam beberapa waktu ke depan.
Pencantuman Solana Futures ETF di DTCC menandai langkah signifikan dalam perkembangan produk investasi crypto. Meskipun belum mendapat persetujuan penuh dari SEC, langkah ini menjadi indikasi kuat bahwa Solana semakin mendapatkan tempat di sistem keuangan tradisional. [dp]