Dua nama besar dalam dunia keuangan, Deutsche Bank dan Standard Chartered—kembali mencuri perhatian dengan langkah terbarunya: menjajaki ekspansi layanan crypto di AS. Kabar ini diungkapkan oleh Wall Street Journal pada 21 April lalu, mengutip sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut.
Meski belum dijelaskan sejauh mana progres layanan kripto yang ditawarkan, sinyal yang ditunjukkan dua bank ini sangat jelas—mereka siap kembali bermain di industri yang sempat ditinggalkan pasca runtuhnya FTX dan tumbangnya bank yang ramah terhadap cryptocurrency tahun lalu.
Saat Crypto dan TradFi Bersatu
Langkah yang diambil Deutsche Bank dan Standard Chartered sejalan dengan pergeseran besar yang tengah terjadi di sektor TradFi, yang mulai melirik kembali aset digital setelah sebelumnya menjauh. Tidak bisa dipungkiri, dalam beberapa bulan terakhir, lanskap pasar telah mengalami perubahan drastis.
Salah satu pendorong utama perubahan ini adalah janji politik dari Donald Trump yang ingin menjadikan Amerika Serikat sebagai negara yang ramah terhadap industri crypto. Komitmen tersebut kini mulai menunjukkan bentuk yang lebih konkret di tingkat kebijakan.
Sejumlah perusahaan yang menyediakan layanan crypto seperti BitGo, Circle, Coinbase, dan Paxos tengah bersiap mengajukan izin perbankan. Mereka tidak hanya ingin bertahan di tengah ketatnya regulasi, tetapi juga berambisi memperluas skala operasinya.
Kongres AS Ajukan STABLE Act, Regulasi Stablecoin Kian Jelas
Menurut laporan Wall Street Journal, langkah strategis Deutsche Bank dan Standard Chartered yang berencana menawarkan layanan kripto juga dipengaruhi oleh kemajuan dalam legislasi yang tengah digodok di Kongres AS—khususnya dua RUU yang dikenal sebagai STABLE Act dan GENIUS Act.
“Pemerintahan Trump mulai mengintegrasikan kripto ke dalam sistem keuangan arus utama, seiring dengan upaya Kongres yang memajukan dua RUU untuk membentuk kerangka regulasi bagi stablecoin,” tulis laporan tersebut.
Jika disahkan, regulasi ini akan mewajibkan setiap penerbit stablecoin untuk mengantongi lisensi resmi dari regulator. Hal ini diyakini akan memperkuat legitimasi mereka di mata lembaga keuangan serta otoritas, sekaligus membuka jalan bagi sinergi yang lebih erat antara crypto dan TradFi.
Transformasi Besar oleh Raksasa Perbankan
Baik Deutsche Bank maupun Standard Chartered bukanlah pendatang baru dalam dunia perbankan. Deutsche Bank, dengan total aset kelolaan lebih dari US$1,7 triliun, sebelumnya telah mengembangkan solusi blockchain untuk layanan kustodian aset digital.
Di sisi lain, Standard Chartered juga dikenal sebagai salah satu bank besar yang secara konsisten menyuarakan pandangan positif terhadap pertumbuhan kripto dan juga secara aktif berkolaborasi dengan perusahaan yang bergerak di industri ini.
OKX dan Standard Chartered Siap Ubah Cara Main Jaminan Digital
Kini, langkah keduanya untuk mulai menawarkan layanan crypto tampak jauh lebih matang dan terarah. Mereka tidak lagi sekadar bereksperimen dengan teknologi blockchain atau sekadar mengamati dari kejauhan.
Kali ini, cryptocurrency ditempatkan sebagai bagian penting dari strategi transformasi jangka panjang—bukan hanya sebagai tren, tetapi sebagai fondasi baru bagi masa depan layanan keuangan.
Di tengah situasi makroekonomi global yang tidak menentu dan meningkatnya kebutuhan akan sistem keuangan yang lebih transparan, cepat, dan efisien, keputusan kedua bank tersebut bisa menjadi titik balik yang penting. [dp]