Gemini Trust Company LLC dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS(SEC) menyatakan telah mencapai kesepakatan prinsip dalam perkara hukum yang telah berlangsung lebih dari dua tahun terkait produk investasi kripto Gemini Earn.
Informasi ini tercantum dalam pengajuan status ke pengadilan federal di New York pada awal pekan ini.
Kasus tersebut bermula pada Januari 2023 ketika SEC menggugat Gemini dan mitranya, Genesis Global Capital, dengan tuduhan menawarkan produk investasi berbunga tanpa registrasi resmi sebagai efek.
Produk Earn memungkinkan pengguna menyetorkan aset kripto, seperti Bitcoin, kepada Genesis untuk memperoleh bunga. Dalam mekanisme itu, Gemini mengambil bagian berupa biaya layanan.
Namun, ketika Genesis mengalami kesulitan keuangan hingga menyatakan bangkrut, banyak aset nasabah terkunci dan tidak dapat ditarik.
Gemini dan SEC Tunda Litigasi hingga Akhir 2025
Berdasarkan dokumen pengadilan, kedua pihak sepakat menunda seluruh proses litigasi hingga 15 Desember 2025. Tujuannya adalah memberikan waktu agar dokumen penyelesaian hukum dapat dirampungkan sebelum diumumkan secara resmi.
Hingga kini, baik SEC maupun Gemini belum mengungkapkan detail syarat kesepakatan, termasuk kemungkinan adanya denda atau pengakuan kesalahan dari pihak perusahaan yang didirikan oleh Cameron dan Tyler Winklevoss tersebut.
SEC menegaskan bahwa gugatan terhadap Gemini Earn diajukan karena layanan tersebut dinilai menawarkan sekuritas kepada investor ritel tanpa pendaftaran yang diwajibkan oleh undang-undang pasar modal.
Sementara itu, Gemini berulang kali membantah tuduhan tersebut dan menilai regulator gagal memberikan kejelasan aturan yang seharusnya melindungi konsumen sekaligus mendukung inovasi di sektor kripto.
Genesis, yang menjadi mitra utama dalam skema Earn, telah lebih dulu masuk ke proses kebangkrutan setelah menghentikan penarikan aset pada 2022. Kondisi tersebut menimbulkan kerugian signifikan bagi ribuan pengguna yang dananya tersangkut dalam platform.
Dengan adanya kesepakatan prinsip ini, muncul harapan baru bagi para pelanggan yang menantikan kejelasan mengenai pengembalian dana mereka.
Dampak Bagi Industri Kripto
Kesepakatan antara Gemini dan SEC ini dipandang sebagai salah satu perkembangan hukum penting yang dapat menjadi preseden bagi produk-produk kripto berbasis imbal hasil.
Banyak pengamat menilai hasil akhir dari perkara ini akan memengaruhi bagaimana regulator di AS memperlakukan layanan serupa di masa mendatang.
Selain itu, kasus ini juga menyoroti bagaimana regulator semakin intens mengawasi perusahaan kripto yang menawarkan produk investasi bagi investor ritel.
Jika kesepakatan hukum benar-benar tercapai, hal ini berpotensi menandai perubahan pendekatan SEC terhadap industri kripto yang sebelumnya kerap diwarnai dengan tindakan penegakan hukum yang keras.
Meski demikian, sejumlah pertanyaan penting masih belum terjawab. Belum jelas apakah Gemini akan diwajibkan membayar denda, bagaimana mekanisme pengembalian aset nasabah yang terdampak, serta apakah regulator akan mengeluarkan pedoman baru mengenai penawaran produk kripto berbasis bunga.
Publik juga menunggu pernyataan resmi lebih lanjut dari kedua belah pihak mengenai syarat penyelesaian yang sedang disusun.
Dengan perkembangan ini, arah masa depan regulasi layanan kripto di AS masih menjadi sorotan.
Kesepakatan prinsip antara Gemini dan SEC dapat membuka jalan menuju penyelesaian yang lebih komprehensif, sekaligus memberikan sinyal kuat tentang bagaimana pemerintah akan menyeimbangkan perlindungan konsumen dengan pertumbuhan industri aset digital yang terus berkembang. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.