IKLAN

Duduk Perkara Binance Digugat Regulator AS

Masalah baru kembali melanda Binance, di mana bursa kripto terbesar ini digugat oleh regulator AS terkait manipulasi pasar.

Decrypt melaporkan bahwa, gugatan tersebut dilayangkan oleh CFTC, yang telah membuat pasar kripto sekali lagi bergejolak.

“Keluhan yang diajukan oleh CFTC tidak terduga dan mengecewakan karena kami telah bekerja sama dengan CFTC selama lebih dari dua tahun… Namun demikian, kami bermaksud untuk terus bekerja sama dengan regulator di AS dan di seluruh dunia,” ujar Juru Bicara Binance.

Binance Digugat Regulator AS

Dalam tuduhannya, CFTC mengatakan bahwa bursa kripto tersebut telah melanggar aturan perdagangan dan derivatif.

CTFC menuduh Binance mengoperasikan layanan perdagangan derivatif kripto di AS sejak Juli 2019.

Binance dituduh telah memberikan akses perdagangan berjangka seperti swap dan opsi untuk aset kripto kepada seluruh penggunanya di AS.

BACA JUGA  Harga Matic Ambruk 75 Persen, Changpeng Zhao: Tim Matic Network Tak Terlibat

“Kami telah melakukan investasi signifikan selama dua tahun terakhir untuk memastikan kami tidak memiliki pengguna AS yang aktif di platform kami… Kami berkembang dari sekitar 100 orang di tim kepatuhan kami menjadi sekitar 750 personel kepatuhan inti dan pendukung hari ini,” ujar Juru Bicara Binance.

Cointelegraph melaporkan, CEO Binance Changpeng Zhao juga telah menolak tuduhan CFTC, sembari menegaskan bahwa Binance tidak melakukan perdagangan kripto untuk meraup cuan atau manipulasi pasar dalam bentuk apa pun.

Zhao pun menepis tudingan adanya keterlibatan orang dalam dari para pegawainya. Ia menegaskan bahwa Binance memiliki aturan perdagangan tanpa hari selama 90 hari untuk mencegah ada karyawan yang aktif berdagang, termasuk di pasar futures.

Tidak hanya itu, CFTC juga menuduh bursa kripto tersebut menyimpan informasi terkait gugatan sebagai rahasia besar.

BACA JUGA  Binance Dapat "Hadiah Natal" Setara Rp3,1 Triliun dari Justin Sun, CZ Mulai Megap-Megap?

Binance pun dituduh telah menolak untuk menanggapi panggilan pengadilan investigasi yang dimaksudkan untuk mencari informasi tentang aktivitas perdagangannya.

“Berdasarkan informasi dan kepercayaan, Binance tidak menjadikan aktivitas perdagangan Merit Peak, Sigma Chain, atau sekitar 300 akun rumahnya untuk pengawasan atau kontrol anti-penipuan atau anti-manipulasi,” ungkapa gugatan tersebut.

Menjawab berbagai tuduhan, Binance telah menghabiskan dana sekitar US$80 juta untuk pemantauan transaksi, pengawasan pasar dan alat investigasi untuk mendukung program kepatuhannya.

“Kami telah menerapkan pendekatan tiga garis pertahanan kuat untuk risiko dan kepatuhan, termasuk KYC wajib, memblokir pengguna yang tinggal di Amerika Serikat melalui pelarangan alamat IP AS dan penyedia selular, serta mencegah setoran dan penarikan dari bank AS,” tambah Juru Bicara binance.

Menanggapi gugatan tersebut, Mitra Cinneamhain Ventures Adam Cochran melihat bahwa CFTC mencoba memberi pukulan fatal kepada Binance.

BACA JUGA  Profil Richard Teng (RT), Bos Baru Binance Pengganti Changpeng Zhao (CZ)

“Dan saat pertama kali membaca [isi gugatan], saya pikir mereka benar-benar memiliki peluang yang sangat kuat di sini untuk berhasil menggulingkan kerajaan Binance,” ujar Adam. [st]

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait