Spekulasi efek domino “keruntuhan FTX” menular pada Genesis, mulai mencuat ketika entitas pemberi pinjaman cryptocurrency tersebut menghentikan penyaluran dan penebusan pinjaman baru bagi para investor kripto. Namun pihak perusahaan tersebut membantahnya.
Sebuah laporan dari Bloomberg News, mengutip sumber, mengatakan bahwa Genesis sedang berjuang untuk mendapatkan uang tunai segar sebesar US$1 miliar untuk unit pinjamannya, dan memperingatkan investor bahwa mereka mungkin perlu mengajukan kebangkrutan jika tidak menemukan pendanaan.
Seorang juru bicara Genesis mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk mengajukan kebangkrutan dalam waktu dekat dan terus melakukan diskusi konstruktif dengan kreditor.
“Kami tidak memiliki rencana untuk mengajukan kebangkrutan dalam waktu dekat. Tujuan kami adalah menyelesaikan situasi saat ini secara konsensual tanpa perlu pengajuan kebangkrutan. Genesis terus melakukan percakapan yang konstruktif dengan para kreditur,’ ujar juru bicara Genesis kepada Cointelegraph, belum lama ini.
Kabar Genesis mengalami kerugian ratusan juta dolar mulai berawal pada Juni 202 lalu, di mana ada dana pinjaman bermasalah yang diberikan kepada Three Arrows Capital (3AC).
Secara terpisah pada Selasa (22/3/2022), Pendiri dan CEO Digital Currency Group (DCG), Barry Silbert, mengungkapkan dalam catatan kepada pemegang saham, bahwa DCG memiliki kewajiban sekitar US$575 juta kepada Genesis Global Capital, yang akan jatuh tempo pada Mei 2023.
“Dalam beberapa hari terakhir, ada wacana tentang pinjaman antar perusahaan antara Genesis Global Capital dan DCG,” tulis Silbert.
Lanjutnya, bagi mereka yang tidak sadar, dalam kegiatan bisnis biasa, DCG telah meminjam uang dari Genesis Global Capital sama seperti ratusan perusahaan investasi crypto. Pinjaman ini selalu terstruktur secara wajar dan dinilai dengan suku bunga pasar yang berlaku.
DCG saat ini memiliki kewajiban kepada Genesis Global Capital sebesar US$575 juta, yang akan jatuh tempo pada Mei 2023.
“Pinjaman ini digunakan untuk mendanai peluang investasi dan untuk membeli kembali saham DCG dari pemegang saham non-karyawan dalam transaksi sekunder yang sebelumnya disorot dalam pembaruan pemegang saham triwulanan,” tegasnya.
Silbert juga mengingatkan investor tentang surat kontrak senilai US$1,1 miliar yang akan jatuh tempo pada Juni 2032, bahwa ini terkait dengan kewajiban dari Genesis terkait dengan utang Three Arrows Capital.
“Selain dari pinjaman antar perusahaan Genesis Global Capital yang jatuh tempo pada Mei 2023 dan surat kontrak jangka panjang, satu-satunya hutang DCG adalah fasilitas kredit US$350 juta dari sekelompok kecil pemberi pinjaman yang dipimpin oleh Eldridge,” tulis Silbert.
Dia menambahkan, DCG hanya mengumpulkan US$25 juta dalam bentuk modal ekuitas dan sedang dalam proses menghasilkan pendapatan US$800 juta tahun ini.
Genesis Diduga Bangkrut Gegara Runtuhnya FTX
Namun bantahan tersebut tidak berhasil menenangkan kecemasan para investor, hingga akhirnya pada 16 November 2022 lalu, pengguna melakukan aksi rush atau penarikan kripto secara massal.
Penarikan massal tersebut membuat suku bunga pinjaman Genesis Dollar (GUS) melonjak 75 persen dan membuat likuiditas Genesis menyusut.
Kemunduran ini tak hanya dialami oleh kantor Genesis yang berbasis di Stamford Amerika, menurut laporan Bloomberg kantor News Genesis yang berlokasi di New York City, London dan Singapura juga mengalami hal serupa. Genesis adalah satu dari ratusan portofolio investasi dari Digital Currency Group pimpinan Barry Silbert.
Kelompok usaha itu juga memiliki media kripto ternama Coindesk yang terkenal akhir-akhir ini yang mengungkapkan awal kebangkrutan FTX.
Di Indonesia, Coindesk tampil berbahasa Indonesia sejak Oktober 2022 lalu. Sebagai media kripto besar, Coindesk sangat bergantung pada kinerja investasi dari Digital Currency Group, termasuk nasib Genesis sendiri.
Binance Tolak Permohonan Bantuan Genesis
Spekulasi bahwa Genesis bakal bangkrut mencuat dari kalangan pemberi pinjaman crypto, yang memperingatkan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut tanpa dukungan pendanaan.
Terkini, The Wall Street Journal melaporkan, Genesis telah meminta Binance untuk berinvestasi. Selain itu, berdasarkan sumber anonim media itu, Genesis juga menghubungi raksasa ekuitas swasta, Apollo Global Management untuk mendapatkan dukungan dana.
Namun, pihak pertama akhirnya menolak permintaan tersebut dengan alasan konflik kepentingan.
“Binance memutuskan untuk tidak berinvestasi, takut bahwa beberapa bisnis Genesis dapat menimbulkan konflik kepentingan,” menurut salah satu orang yang mengetahui masalah tersebut.
Apollo tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari laporan WSJ, sementara Binance menolak berkomentar.
CEO Binance, Changpeng Zhao baru-baru ini mengungkapkan bahwa bursa sedang menyiapkan dana pemulihan untuk membantu proyek selama krisis likuiditas.
Kabar gembira itu yang mendorong Genesis untuk mendekati Binance agar bersedia membantu kapalnya yang tenggelam.
Meskipun demikian, perlu juga dicatat bahwa Genesis meminjamkan US$2,4 miliar kepada Three Arrows Capital. Khususnya, perusahaan induk Genesis—Digital Currency Group—memiliki klaim US$1,2 miliar terhadap perusahaan hedge fund itu.
Pasar Kripto Terpengaruh Spekulasi Bangkrutnya Genesis
Melansir BeritaSatu, performa pasar kripto terpantau ambles pada Selasa (22/11/2022) kemarin. Investor semakin goyah setelah terus menerus mendapatkan kabar buruk tentang potensi efek domino lebih lanjut setelah runtuhnya bursa FTX.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, harga Bitcoin juga mengalami penurunan berlarut-larut. Terbaru sentimen negatif yang kuat berasal dari kabar yang menyebutkan Genesis Global Trading mengisyaratkan kemungkinan bangkrut.
“Investor takut penularan akan menyentuh setiap sudut pasar kripto,” kata Afid.
Menurut Afid, krisis keuangan membuat Genesis secara terbuka menyatakan terdampak cukup signifikan dari ambruknya FTX dan harus membatasi layanannya. Ketika kabar ini keluar, mengirim harga Bitcoin ke level terendah tahunan baru di US$15.654.
“Total kapitalisasi pasar kripto kembali ditutup merah, dengan penurunan sebesar 2,46 persen. Total kapitalisasi pasar ditutup pada level US$790,126 miliar, dengan level terendah sempat berada pada US$ 727,43 miliar,” tambah Afid.
Menurutnya, dari segi analisis teknikal, turunnya harga Bitcoin didukung oleh volume perdagangan yang tinggi, ditutup tepat pada garis 20-day Moving Average (MA), mengindikasikan adanya aksi jual yang tinggi.
Sedangkan daily candle, lanjut Afid, menunjukan kemungkinan besar adanya penurunan lebih lanjut dari BTC.
Support level terdekat ada di level US$15.781. Namun, jika terjadi gerakan penurunan lebih lanjut bisa menembus level harga US$15.476.
Genesis Global LLC adalah perusahaan pinjaman kripto dan layanan lainnya seperti spot trading spot, derivatif, dan OTC yang dimiliki oleh perusahaan venture capital asal Connecticut, Digital Currency Group (DCG).
Genesis merupakan salah satu pemberi pinjaman kripto terbesar dengan total pinjaman aktif mencapai US$3 miliar pada akhir kuartal tiga tahun 2022.
Perusahaan baru-baru ini menangguhkan penebusan dan pinjaman baru karena permintaan penarikan yang tidak normal setelah runtuhnya FTX.
Genesis sendiri diketahui memiliki paparan ke FTX sebesar US$175 juta setara dengan Rp2,7 triliun. Pihak Genesis menyatakan bahwa permintaan penarikan telah melebihi likuiditasnya saat ini.
Pihak Genesis sendiri sebelumnya mengungkapkan pada 10 November 2022, bahwa ada dana senilai sekitar US$175 juta yang tertahan di akun FTX.
Sebagai informasi, awal bulan ini, FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan AS dalam ledakan kripto profil tertinggi hingga saat ini, setelah trader menarik miliaran dari platform dalam tiga hari dan pertukaran saingan Binance meninggalkan kesepakatan penyelamatan. [ab]