Platform analisis on-chain smartmoney, Lookonchain melaporkan peringatan kepada komunitas kripto tentang kemungkinan PolyNetwork diretas lagi. Meskipun kali ini token yang dicuri senilai 403 ETH atau setara Rp11,6 milyar.
“Telah terjadi beberapa transaksi abnormal yang melibatkan penjualan 94 miliar SHIB dengan nilai 360 ETH, 495 juta COOK dengan nilai 16 ETH, dan 15 juta RFuel dengan nilai 27 ETH,” demikian dilansir Coinedition dari Lookonchain, dalam artikel.
Perusahaan analisis on-chain Lookonchain mengindikasikan upaya para peretas untuk menjual sebagian aset kripto.
Metis DAO, protokol layer 2 di jaringan Ethereum, juga mengonfirmasi klaim Lookonchain perihal PolyNetwork diretas lagi, melalui cuitan mereka.
Menurut Metis, mereka menyadari situasi yang sedang berlangsung dengan Polybridge dan sedang berkomunikasi dengan tim PolyNetwork.
Metis mencatat bahwa mereka sedang bekerja untuk meminimalkan dampak serangan dan untuk lebih mengevaluasi situasinya.
Pada saat laporan Metis, DAO tersebut mencatat bahwa terkait dengan BNB dan BUSD yang baru dicetak di jaringannya, tidak ada likuiditas penjualan yang tersedia.
Namun, mereka meyakinkan pengikut bahwa semua dana di Metis Andromeda aman.
Menurut Metis, mereka memastikan keamanan dana dengan mengunci semua token METIS yang dicetak dari Polybridge. Token METIS tersebut dikunci di BNBChain oleh PolyNetwork dan memiliki likuiditas terbatas.
Pendiri perusahaan keamanan kripto SlowMist, Yu Xian juga mengatakan tidak perlu khawatir, karena aset senilai US$4,2 miliar yang dicuri oleh peretas sebagian besar adalah kosong dan tidak akan menjadi aset nyata.
Bitcoinsistemi melansir rincian dari Wu Blockchain tentang peretasan tersebut, di mana para peretas menerbitkan jumlah aset yang besar di beberapa jaringan.
Tweet-nya berbunyi: “Baru saja: PolyNetwork diduga kembali dibobol. Para peretas menerbitkan aset besar tambahan di beberapa jaringan: 99.999.184 BNB dan 10 miliar BUSD diterbitkan di Metis, dan 999,8127 triliun SHIB diterbitkan di Heco; 87.579.118 COW dan 999.998.434 OOE; 636.643.868 STACK; 88.640.563 GM; dan 2.175.053 03 diterbitkan di Polygon; dan 378.028.371 STACK; 82.854.568 XTM; 11.026.341 SPAY; diterbitkan 89.383.712 GM di Avalanche; 8.882.911 METIS; 926.160.132 DOV; 978.102.855 SLD; dan aset lainnya diterbitkan di BSC.”
Ini Kata Bos Binance
Sementara itu, CEO Binance, Changpeng “CZ” Zhao telah mengeluarkan klarifikasi setelah peretasan besar Poly Network pada hari ini.
Bos Binance menyatakan bahwa masalah di Poly Network tidak memengaruhi pengguna platform karena Binance tidak mendukung deposit dari jaringan tersebut.
Dia menambahkan bahwa tim keamanan Binance sedang membantu dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
“Ini tidak memengaruhi pengguna Binance. Kami tidak mendukung deposit dari jaringan ini. Tim keamanan kami membantu mereka dalam penyelidikannya. Tetap SAFU,” tweet Zhao, baru-baru ini, sebagaimana dikutip U.Today.
Peretasan Kedua dalam Sejarah PolyNetwork
Coinedition menjelaskan, PolyNetwork adalah protokol blockchain yang mempromosikan interaksi antara blockchain homogen dan heterogen.
Protokol ini membuat blockchain lebih kompatibel dengan menyelesaikan masalah terkait data dalam transaksi, keamanan, dan kepercayaan.
“PolyNetwork telah menjadi target peretas bahkan sebelumnya, mungkin karena jumlah likuiditas yang mengalir melalui jaringan tersebut,” terang media crypto.
Pada bulan Agustus, peretas mencuri token digital senilai sekitar US$600 juta dari jaringan tersebut, yang menjadi pencurian terbesar dalam sejarah DeFi.
Namun kemudian, hacker kemudian mengembalikan token yang dicuri, dan jaringan tersebut menawarkan US$500.000 kepada peretas tersebut sebagai imbalan atas pengembalian dana.
PolyNetwork juga mengundang peretas tersebut untuk menjadi penasihat keamanan utama mereka, setelah mengembalikan hampir semua aset tersebut kurang dari 48 jam kemudian. [ab]