IKLAN

Duduk Perkara Qubic Mining Pool Kuasai Hashrate Monero

Dalam jaringan blockchain berbasis konsensus Proof-of-Work (PoW), penambang dapat berasal dari berbagai kalangan, mulai individu hingga entitas besar. Namun, sistem ini rentan terhadap sejumlah ancaman, salah satunya serangan 51 persen—risiko yang kini mulai mengintai Monero.

Qubic Kuasai 52 Persen Hashrate Monero

Pada Selasa (12/08/2025), pendiri SlowMist mengungkapkan bahwa Qubic menguasai 52,72 persen dari total hashrate Monero (XMR) dengan kekuatan komputasi 2,81 GH/s. Pencapaian ini menunjukkan kapasitas teknis yang besar, di mana secara teori mereka dapat menulis ulang blockchain, melakukan double-spending, dan menyensor transaksi.

Qubic Kuasai Hashrate Monero - Evilcos
Qubic Kuasai Hashrate Monero – Evilcos

Kekhawatiran serupa datang dari Charles Guillemet, CTO Ledger. Pada hari yang sama, ia mengkonfirmasi adanya reorganisasi besar pada rantai Monero. Menurutnya, dominasi ini memberi kemampuan untuk menulis ulang jaringan—dengan biaya yang diperkirakan sangat tinggi. 

“Mempertahankan serangan ini diperkirakan akan menghabiskan sekitar US$75 juta per hari. Meskipun berpotensi menguntungkan, hal ini dapat menghancurkan kepercayaan terhadap jaringan dalam semalam,” ujarnya. 

Kondisi yang terjadi saat berpotensi membuat penambang kripto Monero lain kehilangan insentif untuk melanjutkan, karena Qubic dapat mengabaikan blok pesaing dan menjadi satu-satunya penambang.

BACA JUGA  Selusin Komputer Super di Eropa Terinfeksi Malware Tambang Aset Kripto Monero (XMR)

Mengungkap Tujuan Qubic

Pemimpin Qubic, Come From Beyond (CFB), menjelaskan pada Senin sebelumnya bahwa ini merupakan bagian dari uji ketahanan yang dilakukan bersama tim Monero. Operasi ini disebut sebagai network stress test untuk menemukan potensi celah keamanan sebelum dimanfaatkan pihak yang berniat jahat. 

“Antara 11 Agustus 2025 pukul 12.00 UTC dan 12 Agustus 2025 pukul 12.00 UTC, tim Qubic dan Monero sedang melakukan uji coba terkontrol terhadap ketahanan jaringan Monero, yang mungkin akan meningkatkan jumlah orphan blocks,” tulis CFB di X.

CFB menambahkan, baik tim Monero maupun Qubic tidak dapat memberikan interpretasi hasil uji coba secara objektif. Ia bahkan mengundang pihak independen untuk menganalisis data hashrate secara transparan, termasuk memberikan view key dan data blok selama periode pengujian. 

Menakar Desentralisasi Kripto

Dalam percakapan terbuka di X, CFB berdiskusi dengan analis dan mantan pengembang Kaspa, Shai Wyborski, mengenai metode perhitungan hashrate Qubic dari jaringan Monero. Ia menilai bahwa data yang tersedia dapat menjadi landasan untuk analisa yang lebih mendalam

BACA JUGA  Gawat! Malware Stantinko Pakai Youtube untuk Menambang Monero

“Ada banyak yang bisa digali untuk membuat analisis mendalam. Dengan data blok dan tanda blok yang dibuat oleh Qubic, saya bisa memodelkan kurva tingkat kesulitan dan mengukur bias algoritme penyesuaian yang terjadi,” ujarnya. 

Diskusi berlanjut pada pembahasan teknis terkait RPC port dan node, dan Wyborski diperkirakan akan merilis analisis lengkapnya setelah memperoleh data yang dibutuhkan.

Mengapa 51 Percent Attack Berbahaya?

Bayangkan jaringan blockchain seperti buku kas raksasa yang disalin di ribuan komputer di seluruh dunia. Semua orang memiliki salinan yang sama, sehingga memalsukan data hampir mustahil.

Namun, jika satu pihak menguasai lebih dari 50 persen kekuatan komputasi jaringan, mereka bisa memalsukan catatan transaksi. Seperti bendahara yang menguasai mayoritas mesin pencatat, mereka bisa menulis ulang sejarah keuangan sesuai keinginan.

Akibatnya, transaksi yang sah bisa dibatalkan atau digandakan (double-spending) oleh pihak yang mendominasi jaringan, membuka peluang untuk pencurian dan penipuan. Dalam dunia kripto, ini berarti aset pengguna bisa hilang tanpa jejak.

BACA JUGA  Komunitas Monero Juga Bisa Apes, XMR Disikat Setara Rp7,1 Miliar

Inilah alasan mengapa keamanan blockchain bergantung pada desentralisasi. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin sulit bagi siapa pun untuk meraih kendali mayoritas dan melakukan 51 Percent Attack.

Apa Dampaknya Bagi Monero?

Meskipun CFB menegaskan bahwa ini hanya merupakan stress test, dampaknya tetap besar. Uji coba ini mengungkap celah yang berpotensi dimanfaatkan oleh pihak tertentu, yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat kepercayaan terhadap Monero.

Selain itu, pergerakan harga XMR juga mencerminkan kekhawatiran. Dalam 24 jam terakhir, harga XMR tercatat anjlok lebih dari 7,4 persen, dari kisaran US$270 menjadi sekitar US$250. Penurunan ini terjadi di tengah sentimen negatif yang meluas.

Pergerakan Harga XMR dalam 24 Jam Terakhir - CoinMarketCap
Pergerakan Harga XMR dalam 24 Jam Terakhir – CoinMarketCap

Tekanan jual kemungkinan dipicu oleh kombinasi faktor teknis dan kekhawatiran terhadap keamanan jaringan. Investor cenderung mengurangi eksposur mereka pada aset yang dinilai sedang menghadapi potensi risiko. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait