Harga Bitcoin diyakini tembus US$1 juta per BTC dalam 5 tahun. Setidaknya itu kata Raoul Pal, mantan manajer di Goldman Sachs.
Harga setinggi itu berarti sekitar 1000 persen dari harga saat ini, sekitar US$11.300 per BTC.
“Saya pikir US$1 juta per Bitcoin, bisa saja terjadi pada 5-6 tahun lagi,” kata Raoul Pal, pendiri dan CEO Global Macro Investor, di Channel Youtube Stansberry Research, belum lama ini.
Menurutnya akan ada sejumlah pintu masuk, di mana banyak investor institusi akan siap membeli Bitcoin.
“Bitcoin sudah masuk radar mereka dan banyak orang-orang pintar yang sedang menyiapkan pintu itu,” sebutnya.
Bitcoin telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa minggu terakhir, salah satunya yakni keputusan perusahaan publik, Square yang membeli Bitcoin senilai US$50 juta pada 8 Oktober 2020 lalu.
Perusahaan yang dipimpin oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey itu mengakui Bitcoin sebanyak itu sekitar 1 persen dari cadangan keuangannya.
Bitcoin yang mereka beli memang tidak sebanyak yang dibeli MicroStrategy pada Agustus dan September 2020 yang mencapai triliunan rupiah.
Tetapi motif mereka serupa, yakni mengamankan nilai keuangan terhadap potensi inflasi dolar AS di masa depan. Â
Bahkan seorang analis JP Morgan meyakini pembelian Bitcoin oleh Square tidak berhenti. Dia yakin Square akan membeli lebih banyak Bitcoin lagi di masa yang akan datang.
“Bitcoin saya sendiri masih kecil. Saya tetap punya uang tunai, emas dan Bitcoin. Saya bahkan membayangkan menjual emas saya dan membeli lebih banyak Bitcoin,” tutur Pal.
Awal bulan ini, mantan eksekutif Goldman Sachs, yakni Michael Novogratz, mewanti-wanti Goldman agar segera mengejar ketertinggalannya dalam investasi Bitcoin. [red]