Keputusan PayPal membuka layanan aset kripto, termasuk Bitcoin kian menarik perhatian. Kabar teranyar, Kepala Keuangan Facebook, David Marcus dan CEO Social Capital, Chamath Palihapitiya, menerangkan bahwa bank akan mengikuti jejak PayPal.
Kabar besar beredar pekan lalu, ketika raksasa pembayaran daring PayPal mengumumkan pihaknya akan membantu warga AS untuk membeli, menjual dan menyimpan sejumlah aset kripto, termasuk Bitcoin dan Ether. Ratusan juga pengguna PayPal di luar AS akan mendapat layanan ini pada tahun depan.
Selain reaksi pergerakan harga pasar aset kripto terhadap berita tersebut, komunitas kripto juga memandang pengumuman itu sebagai perkembangan yang sangat positif.
Bahkan, sebagian pihak meyakini hal ini hanyalah permulaan, dan akan semakin banyak lembaga sentralistik yang menyusul, seperti bank.
Anggota Dewan Direksi Libra Association, David Marcus mengatakan industri aset kripto sedang berada di titik balik yang sangat penting ketika bank akan mengejar peluang Bitcoin dan mendukung transaksi stablecoin.
Sosok tenar lain yang menanggapi berita PayPal adalah CEO Social Capital dan mantan eksekutif Facebook, Chamath Palihapitiya.
Sebagai pendukung Bitcoin, menurut Palihapitiya, seperti Marcus, menyoroti setiap bank besar sedang membahas bagaimana cara mendukung Bitcoin. Hal ini bukan lagi pilihan, jelasnya.
Baru-baru ini, Palihapitiya mengungkap pembelian Bitcoin pertamanya dilakukan di awal dekade lalu.
Ia membeli satu juta BTC senilai US$80. Di kemudian hari, ia menyebut aset kripto tersebut sebagai keputusan investasi terbaiknya.
Dia juga berulang kali menghimbau publik agar mengalokasikan setidaknya 1 persen portofolio investasinya di Bitcoin.
Ia menekankan, dengan memiliki alokasi sebesar itu membantunya “tidur nyenyak” di malam hari.
Ia juga menghimbau agar investor tidak tergoyahkan oleh pergerakan harga jangka pendek. Sebaliknya, ia fokus ke jangka panjang, sebab ia meyakini sifat fundamental Bitcoin akan melindunginya dari kegagalan infrastruktur keuangan saat ini. [cryptopotato.com/ed]