Nouriel Roubini atau yang disering dikenal sebagai ‘Dr. Doom’ merupakan ekonom AS yang memiliki kritik keras terhadap dunia kripto terutama Binance yang sekarang menjadi bursa kripto terbesar di dunia.
Kritik ini muncul seusai Binance memperoleh izin di Abu Dhabi sebagai kustodian di negara tersebut.
Roubini berpendapat bahwa ekosistem kripto itu benar-benar korup dan orang yang ada di dalamnya sebagai ‘penggonggong karnaval,’ hal ini disampaikan juga kepada Binance dan Changpeng Zhao, dikutip dari Beincrypto.
“Aku tidak percaya CZ dan Binance memperoleh izin beroperasi di UEA. Dia dilarang di Inggris. Binance juga sedang diselidik atas dugaan pencucian uang di AS,” ujar Roubini.
Dia juga menambahkan bahwa Binance dengan segala kontroversinya itu ibarat ‘bom waktu berjalan,’ mengingat lagi bangkrutnya FTX dan ini menjadi pertanda bahwa investor harus menjauh dari pasar kripto.
"This is an ecosystem that is totally corrupt… I can't believe @cz_binance has a license to operate in the UAE," @Nouriel tells CNBC's @dan_murphy on stage at Abu Dhabi Finance Week. pic.twitter.com/3BGEMfx7zc
— CNBC Middle East (@CNBCMiddleEast) November 16, 2022
Binance Dapat Menjadi Kustodian untuk Investor Profesional
Binance mengumumkan bahwa mereka memiliki izin dari otoritas moneter dari Abu Dhabi (FSRA) pada Rabu (16/11/2022).
Izin tersebut memperbolehkan Binance beroperasi sebagai kustodian. Namun, kegiatannya masih terbatas pada klien profesional untuk sementara waktu ini.
FSRA telah mengenalkan kerangka aturan untuk kripto pada 2018. Izin inipun menjadi langkah penting agar wilayah tersebut semakin berkembang.
“Timur Tengah dikenal sebagai wilayah potensial untuk cryptocurrency, dan Dubai menjadi crypto hub dengan peraturannya yang mendukung hal tersebut,” kata Dominic Longman, Eksekutif Senior Binance.
Binance Mengambil Langkah Agresif dalam Ekspansi MENA
Binance sedang berusaha mengukuhkan kehadirannya secara global. Negara Timur Tengah menjadi sasaran yang kuat, dengan syarat Binance harus mengikuti peraturan yang ada.
Sebelum Abu Dhabi, perusahaan ini telah memiliki izin di Dubai. Bank sentral Bahrain juga memberikan lampu hijau kepada Binance.
Persyaratan tersebut juga akan mendukung pengadopsian web3 di Abu Dhabi. Berdasarkan laporan Binance, terdapat peningkatan jumlah pengguna yang di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Langkah agresif Binance di Timur Tengah bertolak belakang di Inggris. Negara tersebut meminta Binance berhenti beroperasi di sana dan mengingatkan warganya bahwa Binance beroperasi tanpa izin.
Namun, Roubini sebagai ekonom AS ingin Binance tidak beroperasi di negara manapun karena dia meyakini ekosistem kripto tidak bersahabat dan rawan akan kejahatan. [az]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.