IKLAN

Ekonom Minta Nayib Bukele Dermakan Bitcoin kepada Orang Miskin

Terkait langkah “gagal” El Salvador terhadap kripto, Ekonom negaranya meminta Preisden Nayib Bukele untuk dermakan Bitcoin kepada orang miskin.

El Salvador melakukan legal tender Bitcoin pada tahun 2021, di saat hype pasar kripto melambung tinggi. Itu menjadikannya negara pertama di dunia yang mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang, bersanding dengan fiat.

Selain itu, pemerintahan Nayib Bukele juga telah memborong banyak Bitcoin sejak tahun itu, yang nilainya sempat merosot tajam karena crypto winter melanda di sepanjang tahun 2022.

Nayib Bukele Diminta Dermakan Bitcoin

Decrypt melaporkan bahwa Profesor dari Universitas UCA El Salvador Rafael Lemus berpendapat bahwa langkah El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin telah gagal.

Ia pun menegaskan bahwa Presiden Nayib Bukele harus dapat memanfaatkan Bitcoin yang telah dipegang dengan baik, seperti didermakan untuk para orang miskin.

BACA JUGA  Nayib Bukele Sangkal Kabar Binance Bantu untuk Penerbitan Obligasi Bitcoin

“Sama seperti dia menghabiskan lebih dari US$2 juta dalam Bitcoin, mengapa tidak membatalkan investasi itu, memulihkan apa yang dia bisa dan mengalokasikannya ke rumah tangga termiskin,” ujar Lemus.

Lemus menilai, mendermakan Bitcoin dapat mencegah warga miskin di El Salvador jatuh ke dalam kondisi kemiskinan ekstrim. Ini tentu saja akan buruk bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat, yang disokong oleh dampak inflasi.

Berdasarkan data dari Nayib Tracker, Presiden El Salvador tersebut telah menggelontorkan dana sekitar US$113 juta untuk borong Bitcoin, yang di atas kertas masih merugi 34 persen karena crypto winter.

Langkah adopsi dan borong Bitcoin masih mendapatkan beberapa tentangan dari masyarakat, yang dinilai belum tepat melihat kondisi negara saat ini yang masih ada di dalam daftar negara miskin di Amerika.

World Bank dan IMF pun menentang legal tender El Salvador, tetapi Nayib Bukele tetap mempertahankan keputusannya untuk memajukan negara di masa depan.

BACA JUGA  Bitcoin (BTC) Wait and See Jelang Rilis Data Inflasi

Eksperimen BTC El Salvador

Sempat heboh karena legal tender BTC, tetapi El Salvador tampak memiliki alasan kuat di balik itu.

BeinCrypto melaporkan, ada sekitar 70 persen warga El Salvador yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. Namun, ada angka besar dari penggunaan ponsel.

Karena itu, beralih ke sistem moneter yang membutuhkan aplikasi selular bisa menjadi solusi yang mengungtungkan, di mana kripto dapat diakses oleh siapa saja, tidak seperti layanan perbankan.

Juga, pengiriman uang menjadi salah satu PDB terbesar negara, di kisaran 20 persen. Bitcoin menjadi kian menarik karena menawarkan solusi transaksi yang cepat dan murah.

Pada intinya, Nayib Bukele ingin memerangi kemiskinan dan membantu warga yang tidak memiliki rekening bank melalui adopsi Bitcoin sebagai legal tender. [st]

 

BACA JUGA  eToro: Fundamental Bitcoin Masih Sangat Kuat

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait