Bosch bermitra dengan IOTA untuk mengintegrasikan alat pengumpul data Internet of Things (IoT) milik mereka dengan pasar data desentralistik milik IOTA.
IOTA mengklaim dirinya memiliki jarak dengan blockchain secara teknologi. Menggunakan metode directed acyclic graph (DAG), IOTA menyebut teknologinya sebagai Tangle. Di IOTA tidak ada istilah block atau menambang. Sejumlah transaksi di IOTA berjalan di chain yang berbeda di jaringan secara simultan.
IOTA adalah satu dari sekian banyak proyek yang fokus pada IoT, karena yang dianggap bernilai di dalamnya adalah data yang lalu lalang lintas perangkat yang terkoneksi dengan Internet. Itulah sebabnya IOTA merasa perlu membuat IOTA Marketplace, sebuah pasar khusus dalam jual beli data itu.
Menurut Bosch integrasi dua sistem itu dilakukan dengan memanfaatkan MAM (Masked Authenticated Messaging). Sebagai protokol komunikasi lapis kedua, MAM memungkinkan data yang akan dibagikan diamankan secara peer-to-peer melalui kanal terenkripsi. Dengan cara ini, pembeli data dapat lebih yakin terhadap sumber dan integritas data yang dijual, walaupun identitas penjual data disamarkan,” kata Bosch dalam blog-nya.
Bosch XDK (Cross Domain Development Kit), perangkat yang dimaksud oleh perusahaan itu berperan sebagai sensor simpul di dalam jaringan, mulai dari penyimpan data dan beragam teknologi jaringan lainnya. Karena program di dalamnya dapat dimodifikasi, pengguna dengan beragam kemampuan pemrograman, dapat mengumpulkan data secara realtime dan menjualnya ke IOTA Marketplace.
Selain perangkat XDK itu, Bosch juga telah membuat kode sumber terbuka yang siap digunakan oleh komunitas IOTA. Ini memungkinkan memudahkan interaksi antara perangkat keras dan Tangle.
Pada Agustus 2018, Fujitsu sudah menjajal kemampuan IOTA dengan menelurkan IOTA-based proof-of-concept (PoC). Kelak itu akan digunakan untuk proses pelacakan audit untuk industri manufaktur. Karena Fujitsu menilai protokol IOTA memampukan penyimpanan data secara permanen, maka ini akan mempermudah proses pelacakan audit khususnya untuk bagian produksi dan rantai pasok industri.
PoC lainnya bersama IOTA juga telah diperagakan oleh Volkswagen pada Juni lalu. Volkswagen menggunakan Tangle untuk proses pemutakhirkan peranti lunak sebagai bagian dari sistem mobil terkoneksi besutan perusahaan asal Jerman itu.
Kemudian, untuk memastikan token IOTA, yakni MIOTA terakses lebih aman, pekan lalu IOTA mengumumkan akan menempatkan IOTA di cold wallet Ledger.
Soal betapa bernilainya data di peradaban Internet saat ini, diperkirakan akan melejit dalam beberapa dekade mendatang. Ini terjadi seiring semakin terkoneksinya perangkat elektronik ke Internet, tidak hanya terbatas pada komputer, ponsel atau smart watch. Kulkas cerdas misalnya kelak mampu memberikan informasi secara langsung soal harga-harga bahan makanan secara realtime atau bahkan menyarankan resep masakan untuk sarapan esok hari.
Oleh pihak lain, khususnya perusahaan interaksi data antar perangkat dan pengguna dapat adalah sebuah aset sebagai patokan untuk kebutuhan marketing atau sejenisnya. Dari segi biaya, jelas ini adalah sebuah efisiensi ketimbang membuat semacam survei dan jajak pendapat untuk tujuan serupa. Dalam kacamata bisnis, karakter konsumen tercermin dalam data yang berseliweran itu.
Berdasarkan data dari Statista, hingga beberapa dekade ke depan, akan ada lebih dari 75 miliar perangkat yang terkoneksi dengan Internet. Satu sama lain akan berinteraksi dengan karakternya masing-masing. Ini kelak akan menjadi “bahan bakar” konsep ekonomi baru, yakni “Machine Economy”.
Penampakan nyatanya nanti tidaklah seperti sekarang, di mana hasil penjualan data pengguna saat ini hanya tidak memberikan dampak ekonomi terhadap pengguna akhir seperti Anda secara personal. Ketika menggunakan sebuah aplikasi misalnya, kita pasrah terhadap penyedia aplikasi bahwa aktivitas kita dipantau dan segala aktivitasnya dijual dalam bentuk data kepada pihak ketiga. Keuntungan lebih banyak mengalir kepada penyedia aplikasi ketimbang pengguna itu sendiri.
Dengan data marketplace berbasis blockchain, memungkinkan proses penjualan data hanya ketika pemilik data mengizinkannya. Dan proses transaksinya dapat divalidasi dan diaudit di dalam jaringan [vins]