Ekosistem Semakin Matang, Bursa Kripto Indonesia Kian Garang!

Pasar kripto sedang memasuki masa emas dengan euforia tinggi, terutama setelah Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor All Time High (ATH) baru. Tak hanya dari luar negeri, kabar baik juga datang dari dalam negeri, di mana pemerintah semakin serius memperkuat ekosistem kripto di Indonesia, khususnya lewat bursa kripto Indonesia.

OLEH: Muhammad Syafi’i Nurullah
Blogger dan Pengamat Aset Kripto

Berbeda dengan situasi dua tahun lalu, ketika bursa kripto Indonesia miskin inovasi, kini bursa-bursa kripto di tanah air semakin agresif dalam meluncurkan fitur-fitur baru yang menarik dan inovatif untuk para pengguna.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa industri kripto lokal siap bersaing, dengan gebrakan yang kian garang.

Ekosistem Kripto Tanah Air Makin Matang

Saat ini, dukungan pemerintah terhadap industri kripto dalam negeri tidak hanya menciptakan regulasi tetapi juga memperkuat fondasi ekosistem yang lebih matang.
Pada 17 Juli 2023, Bappebti mengeluarkan persetujuan untuk mendirikan tiga lembaga inti meliputi Bursa Berjangka Aset Kripto (CFX), Lembaga Kliring Berjangka, dan Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto yang secara signifikan menambah lapisan keamanan dan transparansi bagi pelaku pasar.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kala itu mengungkapkan harapannya agar ketiga lembaga ini membawa pasar kripto ke arah yang lebih terstruktur dan profesional.

“Kehadiran Bursa Aset Kripto, Lembaga Kliring, dan Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto akan menjadikan transaksi aset kripto lebih transparan, efektif, dan adil sehingga industri kripto di Indonesia dapat berjalan dan terjaga dengan baik, serta mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian melalui penerimaan negara,” jelasnya.

Bursa Kripto Indonesia Miskin Inovasi

Langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman, tetapi juga menjadi landasan agar bursa kripto lokal bisa berkembang dengan kredibilitas yang lebih tinggi, baik di dalam negeri maupun di panggung global.

Komitmen pemerintah juga dibarengi dengan pengalihan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Kripto (OJK) sesuai UU Nomor 4 Tahun 2023 (P2SK). Langkah ini akan semakin memperkuat regulasi dan pengawasan di industri kripto tanah air.

Dalam proses transisi ini, yang akan dimulai pada Januari 2025, OJK juga telah berkomitmen untuk menjaga kesinambungan kebijakan yang sudah berjalan sambil memperkuat pengawasan melalui tiga fase transisi.

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto di OJK, kepada media pernah menyampaikan, bahwa semua perizinan, persetujuan, pendaftaran produk, instrumen, dan keputusan lain dari Bappebti berdasarkan ketentuan ini dinyatakan akan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan.

Prabowo Dapat Pertimbangkan Terbitkan PP Aset Kripto

Bursa Kripto Lokal Berani Berinovasi

Ketersediaan regulasi dan ekosistem yang semakin matang telah menjadi katalis kuat bagi bursa-bursa kripto lokal untuk berinovasi secara agresif. Persaingan antar platform kini tidak lagi hanya soal ketersediaan aset, tetapi juga menghadirkan fitur-fitur unggulan yang memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Salah satu yang paling baru adalah kehadiran perdagangan berjangka kripto (Futures) di platform Pintu lewat fitur Pintu Pro. Hal ini menjadi gebrakan baru setelah sebelumnya tipe perdagangan kripto yang tersedia di bursa lokal hanya terbatas pada perdagangan instan dan spot saja.

Kendati fitur ini masih berada dalam tahap pengembangan (Beta), kehadiran perdagangan futures di bursa lokal patut diapresiasi sebagai sebuah langkah yang berani.

Jika ditilik dari halaman resminya, Pintu menghadirkan pilihan posisi long dan short dengan leverage hingga 5x dalam perdagangan futures. Tipe perdagangan ini bisa diakses oleh semua pengguna Pintu yang memenuhi syarat, WNI minimal berusia 21 tahun sesuai dengan aturan Bappebti.

Sementara itu pada platform Pluang, mereka menciptakan inovasi dengan menghadirkan berbagai tipe order yang profesional mulai dari  instant order hingga advance order dengan pilihan limit, stop, dan stop limit order.

Tak mau kalah, platform Ajaib Kripto bisa dikatakan unggul lewat kehadiran fitur OTC (Over-The-Counter) yang memungkinkan pengguna untuk membeli aset dalam jumlah besar (minimal Rp750.000.000) dengan rate terbaik, likuiditas tinggi, pilihan aset lengkap, dan penyelesaian yang fleksibel.

Di sisi lain, Tokocrypto lewat kerja samanya dengan Binance telah berhasil menghadirkan fitur “Earn” dengan pilihan aset paling lengkap dibandingkan bursa-bursa lokal lainnya. Selain itu, imbal hasil yang mereka tawarkan juga cukup tinggi, sehingga bisa menjadi alternatif tempat staking yang aman bagi para investor dibandingkan melakukannya di platform web3 yang rentan terhadap berbagai risiko kejahatan.

Sementara di Reku, mereka memberikan pilihan aset berupa perdagangan saham-saham emiten luar negeri, menjadi pelengkap untuk aset kripto.

Dengan berbagai inovasi ini, bursa-bursa lokal telah menunjukkan bahwa dukungan regulasi pemerintah berhasil menciptakan lingkungan yang mendorong mereka berinovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada para pengguna.

Gen Z dan Generasi Milenial Dominasi Investor Saham AS di Reku

Masa Depan Bursa Kripto Lokal

Kendati berbagai inovasi berani mulai bermunculan, kerja sama pemerintah dan bursa lokal masih harus terus digenjot untuk bisa bersaing di kancah global. Hingga saat ini, bursa kripto lokal baru bisa memfasilitasi perdagangan aset dan juga staking seperti fitur “Earn” pada Tokocrypto atau pendekatan staking cukup menarik yang ada di Triv.

Namun, mereka belum bisa memfasilitasi peluncuran token-token kripto baru yang berkualitas seperti pada bursa-bursa kripto asing. Ketiadaan fitur Web3 wallet di sebagian besar bursa lokal juga menunjukkan area yang bisa ditingkatkan untuk memperluas cakupan layanan bagi pengguna

Hingga saat ini, baru Pintu yang mampu menghadirkan fitur Web3 wallet , sementara bursa yang lain masih nihil. Padahal, kehadiran fitur ini bisa membantu pengguna untuk mengakses cakrawala ekosistem kripto yang lebih luas dengan aman dan nyaman.

Baik Pintu, Pluang, Ajaib Kripto, maupun Tokocrypto merupakan pemegang lisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Bappebti sehingga dukungan regulasi dan ekosistem dari pemerintah akan sangat memengaruhi keberanian mereka dalam berinovasi.

Oleh karena itu, ke depannya sinergi yang berkesinambungan antara seluruh pemangku kepentingan dan pelaku usaha sangat penting untuk membangun industri kripto Indonesia yang tangguh dan mampu bersaing di kancah global. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait