Setelah menghentikan sementara penambahan investasi Bitcoin pada akhir Februari lalu dan munculnya rumor terkait kesepakatan dengan IMF yang melarang penggunaan BTC, El Salvador kini kembali melanjutkan strategi akumulasinya.
El Salvador Kembali Borong Bitcoin
Dilansir dari data terakhir pada platform El Salvador National Bitcoin Office, negara tersebut kembali membeli BTC di tengah koreksi pasar, meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka menjadi 6.093,18 BTC dengan nilai lebih dari US$523 juta atau sekitar Rp8,6 triliun.
Dalam tujuh hari terakhir, negara yang dipimpin oleh Nayib Bukele ini menambah investasi Bitcoin dengan membeli 12 BTC senilai lebih dari US$1 juta, sementara dalam 30 hari terakhir telah menambah 44 BTC dengan nilai sekitar US$3,75 juta.

Badan Nasional Bitcoin El Salvador, yang bertindak sebagai pelacak resmi kepemilikan Bitcoin negara tersebut, mengungkapkan bahwa pembelian terbaru dilakukan pada 1 Maret 2025 dengan menambah 1 BTC ke cadangan Bitcoin mereka.
Selain itu, El Salvador baru-baru ini mengubah kebijakannya. Berdasarkan laporan Global Finance Magazine, amandemen undang-undang yang mempertahankan status Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi bisnis tidak lagi diwajibkan untuk menerimanya.
“Majelis Legislatif El Salvador mengesahkan perubahan undang-undang Bitcoin, menghapus kata ‘mata uang’ tetapi tetap mempertahankannya sebagai alat pembayaran yang sah,” jelas laporan tersebut.
Keputusan ini disahkan dengan suara 55-2. Warga El Salvador kini bebas memilih apakah ingin menerima Bitcoin atau tidak, tetapi BTC tidak dapat digunakan untuk membayar pajak atau tagihan negara.
IMF dan Tekanan terhadap Kebijakan Aset Digital
Salah satu alasan utama di balik penghentian sementara akumulasi cadangan Bitcoin oleh El Salvador, yang sempat menggemparkan, adalah pengaruh kebijakan IMF.
Dilansir dari laporan sebelumnya, pada Desember 2024, El Salvador mencapai kesepakatan awal dengan IMF untuk memperoleh pinjaman sebesar US$1,4 miliar atau sekitar Rp23 triliun. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, IMF mengajukan syarat ketat terkait kebijakan investasi Bitcoin El Salvador.
El Salvador Berhenti Menambah Cadangan Bitcoin, Apa Alasannya?
Mereka menegaskan bahwa penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta harus bersifat sukarela, sementara partisipasi sektor publik dalam aktivitas terkait aset kripto harus dibatasi.
“Sementara itu, risiko terkait Bitcoin sedang diminimalkan. Penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta akan bersifat sukarela, dan partisipasi sektor publik dalam aktivitas terkait Bitcoin akan dibatasi,” demikian pernyataan resmi IMF.
Namun, meskipun mendapat tekanan dari IMF, El Salvador tetap teguh pada strateginya untuk terus menambah cadangan Bitcoin dan memantapkan posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam sistem keuangan digital.
Bahkan, berdasarkan video singkat yang diunggah oleh Node Nation pada akhir Februari lalu, pemerintah El Salvador mulai memperkenalkan edukasi terkait aset digital kepada generasi muda.
“Hari ini, anak-anak belajar tentang pembuatan public dan private key, data transaksi Bitcoin, Bitcoin block header, simulator COLDCARD, permainan Bitcoin Genesis Block untuk mendekode pesan scriptsig, dan mereka belajar Bitcoin dengan menyenangkan melalui permainan,” tulisnya di X.
Masa Depan Strategi Investasi Bitcoin El Salvador
Keputusan El Salvador untuk kembali melanjutkan strategi investasi Bitcoin mereka menunjukkan bahwa rencana jangka panjang tetap berjalan, meskipun ada tekanan dari pihak eksternal.
Dengan perubahan kebijakan yang memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi bisnis dan sektor swasta, El Salvador tampaknya akan tetap berkomitmen pada pendekatan Bitcoin-first mereka.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah kepemilikan BTC negara tersebut, banyak pihak akan mengamati bagaimana kebijakan adopsi Bitcoin berdampak pada ekonomi nasional di masa depan.
Apakah strategi ini akan memberikan keuntungan jangka panjang atau menghadapi lebih banyak tantangan? Jawabannya tentu sangat menarik untuk ditunggu. [dp]