Pemerintah El Salvador melalui National Bitcoin Office resmi memindahkan seluruh cadangan Bitcoin nasional yang berjumlah 6.284 BTC ke dalam 14 alamat terpisah.
Berdasarkan laporan Reuters, langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi peningkatan keamanan cadangan negara terhadap potensi ancaman teknologi komputasi kuantum. Jumlah tersebut setara dengan nilai sekitar US$682 juta berdasarkan harga pasar saat ini.
Setiap alamat yang baru dibuat menampung maksimal 500 BTC untuk menghindari konsentrasi aset dalam satu dompet yang bisa berisiko tinggi jika terjadi kerentanan kriptografi di masa mendatang.
Sebelumnya, seluruh cadangan hanya disimpan dalam satu alamat tunggal yang digunakan berulang kali sejak awal inisiatif Bitcoin El Salvador dimulai.
Langkah ini juga disertai peluncuran dashboard publik yang menampilkan daftar alamat dan saldo masing-masing, memungkinkan masyarakat maupun pengamat internasional untuk memantau langsung pergerakan cadangan Bitcoin negara tersebut.
“Ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga transparansi fiskal yang bisa diakses siapa saja,” ungkap juru bicara National Bitcoin Office.
Alasan utama pemindahan ini adalah untuk mengurangi eksposur terhadap potensi serangan kuantum.
Dalam sistem kriptografi saat ini, penggunaan berulang alamat publik dapat membuka peluang bagi aktor jahat untuk mengeksploitasi kerentanannya jika teknologi kuantum berkembang lebih cepat dari ekspektasi industri keamanan siber.
IMF Ungkap Tak Ada Pembelian Baru Sejak Februari
Di sisi lain, klaim pemerintah El Salvador yang menyatakan melakukan pembelian 1 BTC setiap hari sejak 2022 mulai dipertanyakan. Berdasarkan dokumen terbaru dari IMF, disebutkan bahwa tidak ada penambahan cadangan Bitcoin yang dilakukan oleh pemerintah sejak Februari 2025.
Dokumen yang ditandatangani oleh Presiden Bank Sentral El Salvador dan Menteri Keuangan itu menyebutkan bahwa jumlah cadangan publik tetap berada di level 6.284 BTC. Hal ini sejalan dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman IMF senilai US$1,4 miliar yang disetujui pada Desember 2024.
Meskipun demikian, Presiden Nayib Bukele dan perwakilan pemerintah tetap menyampaikan kepada publik bahwa kebijakan “1 BTC per hari” masih berjalan.
Namun, data on-chain dan analisis independen menunjukkan bahwa transaksi yang teridentifikasi sebagai pembelian kemungkinan merupakan transfer internal antar dompet institusi, bukan pembelian riil dari pasar.
Sejumlah analis juga menyoroti bahwa tidak ada peningkatan saldo di alamat cadangan utama sejak Februari, menguatkan pernyataan IMF tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru mengenai konsistensi antara pernyataan resmi pemerintah dan fakta transparansi blockchain yang kini dapat diakses publik secara langsung.
Adapun IMF menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau integrasi Bitcoin dalam sistem fiskal El Salvador. Lembaga internasional tersebut mengingatkan bahwa stabilitas makroekonomi harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan aset negara, termasuk dalam bentuk aset kripto.
Langkah El Salvador dalam memecah cadangan Bitcoin ke banyak alamat dianggap sebagai kemajuan dalam hal pengamanan, tetapi kejelasan mengenai strategi pembelian harian dan akuntabilitas fiskal tetap menjadi sorotan utama para pemangku kepentingan global. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.