Elon Musk Akan Ubah Logo Twitter Jadi ‘X’, Komunitas Crypto Ajukan Ide Tambahan

Elon Musk mengungkap dalam serangkaian cuitan perihal rencana mengubah logo Twitter menjadi ‘X’, komunitas crypto turut antusias mengajukan ide tambahan.

Dilansir dari Cointelegraph, pengguna Twitter kemungkinan akan segera melihat platform media sosial tersebut meninggalkan logo ikoniknya berbentuk burung biru untuk sebuah ‘X’ sebagai bagian dari pembaruan besar-besaran.

Musk membagikan petunjuk bahwa Twitter tersebut akan diubah namanya menjadi ‘X’ dalam waktu dekat, sebagai langkah awal dalam transformasinya menjadi sebuah aplikasi segalanya.

“Jika ada logo X yang cukup bagus yang diposting malam ini, kami akan membiarkannya menjadi logo resmi kami besok di seluruh dunia,” kata Musk dalam salah satu cuitannya.

Contelegraph mengutip keterangan perusahaan, bahwa pembaruan merek dapat melibatkan perubahan skema warna Twitter menjadi hitam, penghapusan logo burung biru Twitter, dan perubahan nama menjadi ‘X’.

“Ini sesuai dengan cuitan-cuitan Musk dan jajak pendapat yang dia lakukan.”

Tanggapan Beragam dari Komunitas Crypto

Keputusan untuk merebranding menjadi “X” ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari komunitas Crypto.

Beberapa tidak terlalu senang dengan perubahan tersebut. Musababnya, Twitter telah menjadi pangkalan kuat bagi komunitas kripto dengan lebih dari 1 miliar cuitan tentang kripto antara tahun 2020 dan 2022 menurut laporan Hypebeast pada bulan Maret.

Menurut Chief Marketing Officer Trust Machines, Dan Held, Twitter merupakan sebuah ikon, dan menambahkan bahwa Musk gila untuk merebranding menjadi ‘X.’

Ada juga yang menolak rencana merebranding tersebut. Seperti dikemukakan blogger kripto, Tiffany Fong mengatakan dia masih akan memanggilnya Twitter, dan tuan rumah podcast Peter McCormack setuju dengan pendapatnya.

Namun, ada juga yang mendukung ide ini dan menyatakan bahwa super aplikasi seperti ‘X’ adalah visi Musk sejak meninggalkan PayPal, dan mengacu pada cuitan Musk pada bulan Oktober yang secara implisit mengatakan bahwa pembelian Twitter merupakan pemicu untuk menciptakan ‘X.’

Selain itu, ada pula yang memberikan ide-ide mereka tentang bagaimana seharusnya Musk melanjutkan dengan ‘X.’

Salah satu pendiri Axie Infinity, Jeff Zirlin, mengusulkan untuk tetap menggunakan nama Twitter tetapi menambahkan dompet kripto bernama ‘X’ agar pengguna dapat menghabiskan dan memberi tips kepada para kreator platform.

Chief Twitter, Linda Yaccarino, menyampaikan petunjuk lebih lanjut tentang ‘X.’

“‘X’ akan memiliki interaktivitas tak terbatas, mendukung berbagai format media, dan fitur pembayaran dan perbankan, sebuah fitur yang dikabarkan diinginkan oleh Musk untuk mendukung kripto,” kata Yaccarino dalam postingan pada tanggal 23 Juli.

Yaccarino menyatakan bahwa aplikasi yang akan datang juga akan didukung oleh kecerdasan buatan, meskipun Musk sebelumnya pernah mengatakan bahwa kecerdasan buatan akan digunakan untuk mendeteksi manipulasi opini publik.

Pembaruan merek ini datang setelah Musk mengakui pada tanggal 15 Juli bahwa pendapatan iklan Twitter telah turun 50 persen dan perusahaan tersebut memiliki beban utang yang besar, meskipun tidak diketahui selama periode waktu berapa penurunan pendapatan tersebut terjadi.

Harga Token ‘X’ Meroket 1800 Persen

Melansir dari Benzinga, wacana perubahan logo Twitter bak ‘durian runtuh’ bagi token X, yang menyaksikan lonjakan harga hingga 1800 persen dalam jangka waktu 24 jam, mengungguli crypto wahid seperti Bitcoin dan Ethereum.

“Token X tidak berhubungan dengan X.com milik Elon Musk,” imbuh Benzinga dalam laporan, belum lama ini.

Menurut catatan media crypto, lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi segera setelah Musk memberi petunjuk tentang perubahan logo Twitter.

Token ini adalah proyek dari X, sebuah pasar NFT terdesentralisasi yang beroperasi di berbagai jaringan.

Tata kelola platform ini difasilitasi oleh X DAO, dengan hak suara diberikan kepada pengguna yang telah mempertaruhkan token X mereka untuk mendapatkan token pengaturan veX.

“Namun, perlu dicatat bahwa volume perdagangan ‘X’ tetap relatif rendah, hanya sekitar US$51.000 selama periode 24 jam yang sama,” terang Benzinga. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait