Tindak tanduk Elon Musk yang membeli perusahaan Twitter memang berdampak pada penguatan harga Dogecoin (DOGE) hari ini. Namun, harapan jadi US$100 per DOGE di masa depan sangatlah tidak realistis. Bagaimana kalau US$1-10 per DOGE?
Kenaikan DOGE hingga 32 persen dalam 24 jam terakhir pasca pengumuman pembelian itu, cukup memberikan angin segar di kala kering kerontangnya pasar kripto sejak November 2021. Hingga artikel ini ditulis, DOGE memimpin di 100 besar kripto versi Coinmarketcap, berdasarkan raihan harga, US$0,16 per DOGE. Dalam sepekan terakhir DOGE kuat 17,43 persen.
Namun di luar banyak beragam spekulan yang berharap harga DOGE bisa menjadi US$100 di masa depan. Kendati harapan itu tidak keliru, tetapi tak masuk akal. Ini alasannya.
Pertama, saat ini by system blockchain Dogecoin tidak mempunyai maximum supply alias batas pasokan, yakni jumlah unit DOGE paling banyak yang bisa ditambang. Ini berbeda dengan Bitcoin yang hanya bisa ditambang adalah 21 juta BTC. Dogecoin pada dasarnya adalah unlimited supply dengan 10 ribu DOGE baru setiap menit yang ditambang.
Mengikut rumusan supply and demand, Dogecoin pada prinsipnya adalah inflationary system. Jika sistemnya di masa depan seperti sekarang, yakni 10 ribu DOGE setiap menit, maka DOGE baru yang masuk sirkulasi akan bertambah dua kali lipat setiap 20 tahun sekali. Catatan, ketika artikel ini ditulis, pasokan beredar Dogecoin adalah 132,67 miliar DOGE.
Mampukah DOGE Jadi US$1 dan US$100?
Sekarang perhatikan skenario harga DOGE menjadi US$1. Rumusannya sederhana, tidak perlu matematika rumit. Untuk setiap kenaikan US$1 pada harga Dogecoin diperlukan tambahan US$180 miliar pada tahun 2030. Sedangkan untuk mencapai US$100 pada tahun 2030, Dogecoin perlu arus dana sekitar US$18 triliun di dalamnya.
Sekarang kita bandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) global, sekitar US$87 triliun. PDB Tiongkok sendiri adalah sekitar US$15 triliun. Sedangkan PDB Amerika Serikat sekitar US$21 triliun.
Dengan kata lain, skenario harga DOGE US$100 akan memerlukan kapitalisasi pasar yang lebih besar dari PDB tahunan Tiongkok pada tahun 2030. Artinya, mustahil bagi DOGE jadi US$100 jika sistem moneternya masih serupa.
Belum lagi kalau kita menelisik 100 besar hodler DOGE menguasai sekitar 69,8 persen dari total DOGE yang beredar. Artinya masih ada masalah soal konsentrasi kepemilikan, yang membawa risiko penurunan nilai jika mereka menarik diri.
Trading Jangka Pendek Lebih Sesuai
Jadi, harapan harga DOGE menjadi US$100 khususnya oleh pihak-pihak yang ingin hold untuk jangka panjang, sangatlah tidak masuk akal, kecuali kelak memang ada pembaruan di DogecoinCore soal pasokan maksimal itu atau setidaknya beralih ke sistem DAO dan Proof-of-Stake akan cukup membantu soal tahanan inflasinya.
Yang paling masuk akal DOGE dengan segala kelebihannya, salah satunya didukung oleh Elon Musk, Dogecoin (DOGE) lebih cocok untuk trading jangka pendek saja. Siapkan saja Rp100 juta. Dengan target keuntungan DOGE naik 10 persen, itu sudah cukup untuk berderma untuk sesama. [ps]