Elon Musk, CEO Tesla dan Twitter, menegaskan peringatan soal resesi ekonomi yang mengancam Amerika Serikat. Pada Jum’at (09/12/2022), ia mewanti-wanti bila bank sentral Federal Reserve meningkatkan suku bunga acuan pekan depan, resesi akan semakin hebat.
Melalui Twitter, Musk menerima pertanyaan soal panjang durasi resesi. Bos Tesla tersebut berkata, “Ini hanya tebakan kasar, tetapi ekonomi bisa tampak lebih baik pada kuartal kedua 2024.”
Elon Musk dan Potensi Resesi
Cuitan Musk bukanlah kali pertama ia mengingatkan soal konsekuensi dari peningkatan suku bunga oleh The Fed. Pada akhir bulan November lalu, pengusaha triliuner tersebut mengutarakan kekhawatiran terhadap tren suku bunga.
Ia mendesak The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan dan berkata bank sentral tersebut memperbesar probabilitas resesi berat akan melanda negeri Paman Sam.
Elon Musk setuju dengan CEO Ark Invest Cathie Wood yang berkata tindakan The Fed dapat berujung kepada depresi hebat seperti yang terjadi pada tahun 1929 di AS.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah memberi petunjuk The Fed akan melakukan peningkatan suku bunga sebesar 0,5 persen pada bulan Desember. Hal tersebut menyusul empat peningkatan sebelumnya sebesar 0,75 persen berturut-turut.
“Masuk akal untuk membuat laju peningkatan suku bunga lebih moderat seiring kita mendekati batas yang cukup untuk mengendalikan inflasi,” jelas Powell, dikutip dari News.Bitcoin.com.
The Fed akan mengumumkan keputusan terbaru terkait suku bunga pada Rabu mendatang setelah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari.
Menurut investor emas Peter Schiff, resiko terbesar bukanlah dari The Fed yang mengakibatkan resesi dengan melakukan pengetatan ekonomi terlalu banyak sebab ekonomi kuat diperkirakan mampu mencegah inflasi menurun.
“Resiko terbesar adalah resesi saat ini semakin parah sehingga menyebabkan The Fed melakukan pivot terlalu awal dan salah meyakini bahwa inflasi akan menurun,” jelas Schiff melalui Twitter.
Sejumlah pihak memperkirakan resesi ringan akan terjadi pada tahun 2023, termasuk analis Citi Group. David Bailin, Chief Investment Officer dan kepala Citi Global Wealth Investments, berkata resesi tidak akan dalam tetapi akan memiliki dampak penting.
Sementara itu, pihak lain seperti investor veteran Jim Rogers, bersiap-siap menghadap resesi berat. [ed]