“Bitcoin akan bertahan, tapi musim dingin ini akan berlangsung cukup lama,” ujar Elon Musk pada Senin (14/11/2022) di Twitter.
Pernyataan ini ditujukan pada bencana akan meledaknya ekosistem kripto yang baru-baru ini terjadi.
Namun, istilah “crypto winter” yang sebelumnya sering disebutkan telah berlangsung secara perlahan namun pasti. Mengingat berbagai perusahaan yang bangkrut dan perubahan kondisi ekonomi global.
Jawaban Elon di atas berhubungan dengan nilai Bitcoin sebelumnya yang mencapai US$69.000 yang kemudian menjadi pertanyaan bagamaina harga cryptocurrency ini setahun mendatang.
Kenyataannya, harga BTC merosot tajam, beserta dengan kepercayaan masyarakat pada industri yang lebih luas.
Keyakinan Elon Musk Terhadap Bitcoin
Keraguan akan industri kripto dimulai dari jatuhnya stablecoin Terra yang akhirnya mengusik keuangan dunia.
Dengan cepat, dunia menyadari bahwa algoritma dari stablecoin ternyata bisa gagal. Bahkan, perusahaan yang memiliki tingkat eksposur yang tinggi akan ikut hancur ketika infrastruktur Terra jatuh.
Oleh karena itu, perusahaan seperti Voyager Digital, Celsius, Babel Finance dan BlockFi juga ikut bangkrut, dikutip dari Bitcoinmagazine.
Berbagai perusahaan mulai berjatuhan, begitu juga dengan harga dari BTC dan kripto lainnya. Ketika crypto winter melanda, banyak orang yang berspekulasi kapan harga terendah akan datang, pasar pun menghadapi masalah baru.
FTX, yang menjadi perusahaan bursa kripto kedua terbesar di dunia menurun secara drastis bahkan hampir hilang secara instan.
Perusahaan yang memperkenalkan dirinya sebagai penyelamat di ekosistem kripto dengan mengakuisisi berbagai perusahaan kripto yang ambruk demi melindungai para pengguna akhirnya harus kehilangan konsumennya dengan mengajukan bangkrut.
Sebelumnya perusahaan ini terus mengalami serangan peretas yang menyebabkan hilangnya aset pelanggan sebesar US$515 juta.
Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried ini juga terlihat dengan Alameda Research yang diduga menggunakan dana pengguna sebesar US$10 milyar.
Laporan Coindesk serta pernyataan Changpeng Zhao membuat pengguna menarik asetnya dengan menjual FTX token dalam jumlah besar. Akhirnya perusahaan ini mengalami masalah likuiditas.
Terlebih penarikan keputusan akuisisi dari Binance membuat FTX semakin terpuruk dan akhirnya bangkrut.
Walaupun, kepercayaan kepada institusi dan penyedia pelayanan kustodian dalam ekosistem kripto gagal. Tapi, Elon Musk tetap yakin pada Bitcoin, bahwa BTC akan aman-aman saja. [aa]