Seiring antisipasi persetujuan ETF Bitcoin spot yang semakin kuat, aset crypto wahid mendapatkan momentum yang membuat emas keok. Demikian satu kajian dari analis Bloomberg, Mike McGlone.
McGlone membagikan analisisnya di platform X perihal bagaimana persetujuan ETF Bitcoin spot bakal membuat emas keok.
Coingape melansir cuitan sang analis baru-baru ini, bahwa dalam jangka panjang, mata uang kripto terkemuka tersebut kemungkinan besar akan menggantikan logam mulia.
Gold ETF Outflows Could Be Making Room for Digital –
Decreases in #gold-ETF holdings and competition from rising US rates and #stockmarket prices in 2023 have been strong headwinds for the metal, yet this year’s average price to Oct. 24 of $1,929 an ounce is the highest ever.… pic.twitter.com/qM7xyZqVFj— Mike McGlone (@mikemcglone11) October 25, 2023
“Kekuatan Bitcoin yang berbeda-baru-baru ini terhadap saham dan obligasi menunjukkan kematangan dan diversifikasi,” terang McGlone.
Analisis McGlone menyoroti perbedaan yang semakin meningkat antara Bitcoin dan emas, tren yang terjadi selama beberapa minggu terakhir.
Emas dan Bitcoin, yang secara tradisional dianggap memiliki hubungan terbalik, telah melihat jalur mereka yang berbeda.
Awal bulan ini, Bitcoin mencapai harga tertinggi sementara emas mengendur ke level terendah selama dua bulan.
Alih-alih berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para investor di tengah ketidakpastian keuangan global, emas tergelincir, melampaui level dukungan kritis sebesar US$1.880 per ons.
Prediksi Pengamat Tentang Masa Depan Bitcoin
Dengan antisipasi yang terus meningkat terhadap persetujuan ETF Bitcoin spot, tokoh-tokoh terkemuka di industri keuangan, termasuk Mike Novogratz, Anthony Scaramucci, dan Robert Kiyosaki, memberikan pandangan mereka tentang masa depan Bitcoin.
U.Today melansir beberapa pengamat yang memprediksi lonjakan besar dalam nilai mata uang kripto tersebut. Robert Kiyosaki, penulis “Rich Dad Poor Dad,” membayangkan Bitcoin mencapai US$135.000 ketika SEC memberikan persetujuan akhirnya.
Anthony Scaramucci bahkan lebih optimis, memprediksi bahwa Bitcoin bisa melonjak hingga US$150.000 hingga US$250.000 per unit selama siklus bullish mendatang, dengan potensi untuk mencapai sebesar US$750.000 menjelang akhir dekade ini.
Sementara para penggemar Bitcoin merayakan kenaikan mata uang digital ini, para penganut emas tradisional seperti Peter Schiff terus mengkritiknya.
Kendati demikian, perlu dicatat bahwa bahkan mantan Ketua SEC Jay Clayton telah menyatakan bahwa persetujuan untuk ETF Bitcoin spot hampir pasti tak terhindarkan.
Debat mengenai apakah Bitcoin akhirnya akan menggantikan emas sebagai tempat penyimpanan nilai masih jauh dari selesai, tetapi gelombang sedang berubah.
Saat Bitcoin terus berkembang dan mengdiversifikasi kekuatannya terhadap saham dan obligasi, semakin jelas bahwa ia memiliki peran unik dalam lanskap keuangan modern. [ab]