Eric Trump Lirik Timteng, Bisnis Baru Dibuka di Dubai

Eric Trump, putra Presiden AS, kembali menarik perhatian publik dengan ekspansi besar Trump Organization ke jantung properti di Timur Tengah. Melalui kolaborasi strategis dengan Dar Global, Trump Organization resmi meluncurkan proyek senilai US$1 miliar.

Dubai Jadi Pusat Baru Ambisi Eric Trump

Berdasarkan laporan The National pada 29 April lalu, putra Donald Trump, Eric Trump, menyatakan bahwa Dubai saat ini merupakan salah satu pasar properti terbaik di dunia.

“Dubai merupakan salah satu pasar properti terpanas di dunia, sebagaimana dibuktikan oleh banyaknya derek menara dan jenis proyek mewah yang sedang dibangun,” ujarnya dalam wawancara bersama The National.

Pernyataan tersebut tak lepas dari proyek ambisius terbaru Trump Organization yang akan dibangun megah di Sheikh Zayed Road, tepat di gerbang masuk kawasan prestisius Downtown Dubai. 

Proyek senilai US$1 miliar itu akan mencakup hotel, unit hunian mewah, clubhouse, serta dua penthouse yang dihargai Dh75 juta (sekitar US$20,4 juta). Sementara itu, apartemen dengan tiga hingga empat kamar ditawarkan pada kisaran harga Dh4 juta hingga Dh5 juta.

Tidak hanya itu saja, Eric Trump juga menyoroti lonjakan jumlah investor kelas atas yang menjadikan kota tersebut sebagai salah satu tujuan utama investasi properti. 

“Dubai telah menjadi destinasi bagi seluruh dunia. Kota ini kini menjadi safe haven bagi begitu banyak orang dari berbagai negara—begitu banyak yang ingin menanamkan uang mereka di sini,” tuturnya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh laporan dari Knight Frank, yang mencatat bahwa pada Q1 2025 saja, Dubai membukukan 111 transaksi properti dengan nilai di atas US$10 juta. Total transaksi tersebut mencapai US$1,9 miliar, mencerminkan daya tarik yang semakin kuat dari pasar properti Dubai.

Peningkatan Transaksi Properti Mewah di Dubai - Knight Frank
Peningkatan Transaksi Properti Mewah di Dubai – Knight Frank

Kombinasi Real Estate dan Kripto

Salah satu hal yang membedakan proyek properti ini dari yang lain adalah sistem pembayarannya yang inovatif. Putra Donald Trump tersebut mengungkapkan bahwa Trump Tower di Dubai akan menerima pembayaran dalam bentuk cryptocurrency.

“Ini akan menjadi proyek skala besar pertama yang benar-benar menerima Bitcoin, menerima mata uang kripto untuk pembelian unit, dan itu sangat menarik bagi saya, karena saya mencintai dunia tersebut dan saya sangat terlibat di dalamnya,” jelasnya.

Langkah ini mencerminkan arah baru dunia properti di Dubai, di mana para investor global. termasuk dari AS—semakin melihat kawasan ini bukan hanya sebagai destinasi wisata atau hunian mewah, tetapi juga sebagai pusat inovasi modern.

Tak hanya itu, rencana pembangunan Crypto Tower sebelumnya di Dubai juga semakin memperkuat posisi kota ini sebagai pusat inovasi global, sejalan dengan pandangan Eric Trump yang melihat potensi besarnya.

Dubai Bakal Bangun Menara Kripto

Trump Organization Gencar Ekspansi di Timur Tengah

Dubai bukan satu-satunya wilayah yang dilirik oleh putra Presiden AS dan Trump Organization. Sebelumnya, mereka telah membangun dua lapangan golf di kawasan Akoya melalui kerja sama dengan pengembang lokal, Damac.

Selain itu, proyek baru juga telah diumumkan di kawasan Timur Tengah lainnya, yang mencakup berbagai properti. Ziad El Chaar, CEO Dar Global, menjelaskan bahwa pembiayaan untuk proyek Trump Tower akan menggunakan kombinasi dana ekuitas internal, pinjaman bank, dan kontribusi dari investor.

“Kami memiliki sekitar setengah miliar dolar dalam bentuk ekuitas di perusahaan, dan kami menutup tahun dengan posisi kas yang cukup baik, mendekati US$160 juta,” kata El Chaar.

Saat ini, Dar Global memiliki portofolio properti global senilai US$10 miliar dan mereka tampaknya sedang mengeksplorasi peluang baru di Athena serta beberapa kota di AS.

Dampak Kebijakan Tarif Trump Dinilai Minim

Menariknya, meskipun ayah Eric Trump, Presiden AS, kembali meluncurkan kebijakan tarif impor yang cukup kontroversial, ia berpendapat bahwa kawasan Teluk tidak akan terdampak signifikan.

“Ekonomi Teluk yang berbasis pada sektor jasa dan minimnya ketergantungan pada manufaktur membuat kawasan ini relatif tahan terhadap kebijakan tarif,” jelasnya.

Tarif Baru AS Dipersempit, Negara Tertentu Siap Kena Getahnya

Beberapa waktu lalu, AS memberlakukan tarif baru sebesar 10 persen terhadap sejumlah negara di Timteng. Namun, kawasan ini tetap dianggap aman, terutama karena posisinya yang kuat sebagai surga investasi global.

Dengan proyek ambisius ini, Eric Trump dan organisasinya menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar membangun gedung, tetapi juga menciptakan legacy—sebuah simbol kemewahan baru yang kini menjadi sorotan bagi para investor. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait