ETF Bitcoin Berjangka akhirnya diperdagangkan mulai hari ini di AS. Digodok sejak tahun 2013, ETF (exchange-traded fund) Bitcoin akhirnya lahir di Amerika Serikat (AS) dan diperdagangkan di Bursa Efek New York (NYSE) untuk kali pertama, yakni besutan Proshares (bersimbol BITO).
Namun, sedikit tak seperti yang diharapkan, nilai ETF ini bukanlah harga Bitcoin di spot market, namun dinamika harga Bitcoin Berjangka (futures market) di Chicago Mercantile Exchange (CME). Debut perdagangan di CME sendiri dimulai sejak Desember 2017 silam.
ETF Bitcoin, Apa Itu?
ETF alias exchange-traded fund adalah instrumen trading dan investasi yang diperdagangkan sebagai saham di bursa efek, seperti NYSE ataupun Nasdaq berdasarkan nilai ataupun indeks tertentu.
Dalam hal ini ETF Bitcoin Berjangka, nilai sahamnya adalah berdasarkan nilai perdagangan Bitcoin Berjangka di CME sebagai pasar komoditas derivatif terbesar di dunia.
Trader dan investor dapat dengan mudah tereksposure nilai Bitcoin berdasarkan ETF ini. Dengan kata lain, trader di bursa efek tidak perlu membeli kontrak Bitcoin berjangka secara langsung di CME yang terbilang kurang cocok bagi sebagian besar investor kecil.
Dan ini bukan pula berdasarkan dinamika harga di pasar spot (bursa kripto alias crypto exchange biasa).
Produk ETF yang mendapatkan “kehormatan” adalah besutan perusahaan ProShares, nama lengkapnya adalah ProShares’ Bitcoin Strategy ETF berkode “BITO” yang diperdagangkan di Bursa Efek New York (NYSE) pada Selasa, (19/10/2021) waktu setempat.
“Kami percaya banyak investor telah menantikan peluncuran ETF ini setelah bertahun-tahun berupaya untuk meluncurkannya,” kata CEO ProShares Michael L. Sapir dalam keterangan resminya, Senin (18/10/2021), kendati SEC (Komisi Bursa dan Sekuritas) belum secara resmi mengumumkannya kepada publik.
Pekan lalu SEC memang mengunggah cuitan terkait perdagangan Bitcoin Berjangka, tetapi tidak secara langsung mewacanakan soal ETF Bitcoin ini.
Cuitan itu mengutip artikel terbitan Juni 2021 hasil runding antara SEC dengan CFTC (Commodity Futures Trading Commission).
Before investing in a fund that holds Bitcoin futures contracts, make sure you carefully weigh the potential risks and benefits.
Check out our Investor Bulletin to learn more: https://t.co/AZbrkpfn8F
— SEC Investor Ed (@SEC_Investor_Ed) October 14, 2021
Bagi Michael L. Sapir, BITO akan membuka eksposur Bitcoin ke segmen besar investor yang memiliki akun pialang dan nyaman membeli saham dan ETF, tetapi tidak ingin melalui kerumitan membuat akun lain di CME atau bursa kripto biasa.
ETF Bitcoin Berjangka
BITO, atau ProShares Bitcoin Strategy ETF, akan berinvestasi terutama dalam kontrak berjangka Bitcoin dan tidak secara langsung berinvestasi dalam Bitcoin.
Lazimnya produk ETF bisa dibeli melalui sejumlah broker di antaranya lewat Fidelity ataupun Robinhood.
Harga Bitcoin pun bergerak menguat beberapa hari terakhir, menanti kepastian kabar ETF ini. Harga kripto ini hampir melampaui rekor tertinggi sebelumnya, US$64.863 per BTC, 14 April 2021. [ps]