William Cai, Co-Founder perusahaan layanan keuangan asal New York Wilshire Phoenix, memrediksi ETF Bitcoin tidak akan disetujui di Amerika Serikat sampai tahun depan. Pernyataan itu meluruskan sejumlah rumor yang beredar di jagat maya selama beberapa hari terakhir, bahwa ETF bernilai kripto BTC itu segera hadir di bursa efek di AS.
Dalam wawancara dengan ETF.com, Selasa (13/7/2021) lalu Cai menyebut produk ETF (Exchange-Traded Fund) bernilai BTC akhirnya akan diresmikan oleh Komisi Bursa dan Sekuritas AS tetapi akan butuh waktu lama.
“Kendati kami meyakini ETF Bitcoin akan terjadi di AS pada waktunya, hal itu tidak akan terjadi tahun ini atau tahun depan,” kata Cai.
Permohonan ETF Bitcoin Wilshire Phoenix diajukan dalam kolaborasi bersama NYSE Arca pada bulan Juni 2019 tetapi kemudian ditolak oleh Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS pada Februari 2020 dengan dalih manipulasi pasar.
Menanggapi hal tersebut, Wilshire Phoenix menyebut keputusan SEC sebagai tindakan merugikan bagi publik.
Cai yakin volatilitas Bitcoin akan mereda di masa depan tetapi ia juga melihat dominasi Bitcoin di sektor kripto akan terus menurun sehingga tidak akan lagi dibandingkan dengan emas.
Pada bulan April lalu, Wilshire Phoenix mengajukan penawaran saham perdana bagi saham wShares Bitcoin Commodity Trust, produk Bitcoin yang bersaing dengan Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). GBTC disebut sukses besar dikarenakan tidak adanya ETF Bitcoin di AS.
Cai menjelaskan, wShares Bitcoin Commodity Trust diciptakan untuk menawarkan produk yang lebih baik di pasar.
Produk ini memiliki fitur yang akan menarik premium dan diskon besar yang terjadi di produk yang merugikan investor saat ini.
Sebab Cai merasa ETF ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, produk Bitcoin Trust miliknya bertujuan memenuhi permintaan investor akan produk yang transparan, likuid serta mewakili nilai Bitcoin sesuai pasar.
Di saat ETF Bitcoin telah diluncurkan di Kanada, Eropa dan Amerika Latin, AS masih ragu-ragu mensahkan ETF bernilai BTC pertama.
Saat ini, ada 12 permohonan tertangguhkan, termasuk proposal terbaru dari ARK Investment Management milik Cathie Wood dan 21Shares AG.
Kendati prospek penerimaan ETF ini terlihat suram dalam konteks pasar kripto yang sedang lesu, James Seyffart dari Bloomberg mengatakan keputusan Senator Elizabeth Warren menetapkan tenggat waktu agar SEC meregulasi Bitcoin dapat mempercepat prosesnya.
ETF adalah sejenis reksadana yang bisa diperdagangkan di bursa efek selayaknya saham. Terbuka bagi publik, ETF Bitcoin bisa menyedot lebih banyak arus modal dan bisa mendongkrak nilainya. [u.today/ed]