Dalam riset terbaru dari K33 Research terungkap, bahwa ETF Ethereum Spot di bursa efek AS kelak bisa mencapai inflow US$4 miliar.
Angka itu diperkirakan bisa dicapai dalam 5 bulan pertama saja. Di saat yang sama, jika kelak itu terjadi, maka pasokan kripto ETH di crypto exchange bisa anjlok hampir sebanyak 1,26 juta ETH sebagai cerminan aksi holding. Harga ETH disebut bisa terdongkrak ke rekor tertinggi baru.
Lampu hijau pekat terhadap ETF Ethereum Spot memang sudah dinyalakan oleh SEC pada Kamis (23/5/2024) lalu, bahwa otoritas keuangan dan bursa AS itu pada prinsipnya sudah menyetujui semua proposal yang masuk untuk exchange-traded fund (ETF) bernilai kripto ETH itu.
Hanya saja kini publik masih menantikan kapan ETF itu akan diperdagangkan di bursa efek, di antaranya di NYSE dan Nasdaq, usai beberapa hari lalu beberapa penyedia ETF, termasuk BlackRock sudah memperbarui pendaftaran di S1 Form.
Inflow US$4 Miliar Bisa Hampiri ETF Ethereum SpotÂ
Menurut K33 Research, pasar ETF Ethereum Spot di bursa efek di AS kelak bisa menerima arus masuk dana (inflow) yang luar biasa sebesar US$4 miliar hanya dalam lima bulan pertama peluncurannya.
Prakiraan K33 Research itu dilakukan dengan cara membandingkan aset yang dikelola (AUM) dalam produk berbasis Ethereum (ETH) yang diperdagangkan di bursa (ETP/exchange-traded product) yang sudah ada berbagai negara, termasuk di Inggris baru-baru ini, dengan produk serupa berbasis Bitcoin (BTC).
Mereka juga menganalisis minat terbuka (OI/open interest) dalam kontrak berjangka di Chicago Mercantile Exchange (CME) yang merupakan pasar utama bagi investor institusional di jenis derivatif.
Dengan asumsi minat terbuka Ether di bursa CME mencapai 23 persen dari ukuran kontrak berjangka Bitcoin. Namun, sejak perdagangan berjangka ETH dimulai di CME pada tahun 2021 lalu, produk itu pada prinsipnya telah mendapatkan pangsa 35 persen dari kontrak berjangka BTC, yang menunjukkan bahwa ada permintaan institusional yang kuat untuk ETH.
Dengan membandingkan rasio ini serta inflow sebesar US$14 miliar untuk ETF Bitcoin Spot, K33 Research memprediksi, bahwa ETF Ethereum Spot dapat menerima inflow antara US$3 miliar dan US$4,8 miliar dalam lima bulan pertama peluncurannya.
Dengan harga ETH saat ini sebesar US$3.800, ini bisa berarti bahwa akan terjadi akumulasi sebesar 800 ribu ETH hingga 1,26 juta ETH melalui ETF. Ini setara dengan 0,7 persen sampai 1,05 persen dari total pasokan ETH yang beredar.
Jika membandingkan dengan ETF bernilai kripto lain di AS, faktanya, segera setelah ETF Bitcoin Spot disetujui pada Januari 2024 lalu, harga BTC melonjak 60 persen hingga mencapai rekor tertinggi pada Maret 2024, sebelum Halving ke-4 terjadi.
Menurut K33 Research, jika ETF bernilai ETH itu mulai diperdagangkan, Ethereum akan mulai mengungguli BTC, setelah hampir dua tahun mengalami kinerja yang lebih rendah.
Sorotan penting lainnya adalah bahwa penghapusan fitur staking dari ETF tidak akan berdampak negatif pada arus masuk ke produk investasi tersebut.
K33 mencatat bahwa dalam ETF ETH di Kanada, 99 persen aset yang dikelola berada dalam dana yang tidak melibatkan staking, sementara di produk Eropa, angkanya mencapai 98 persen. [ps]