Di tengah maraknya inovasi Web3, Ethena Labs menarik perhatian dengan secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan TON Foundation untuk membawa dua stablecoin mereka, USDe dan sUSDe, langsung ke dalam aplikasi Telegram.
Bukan sekadar kolaborasi biasa, inisiatif ini dirancang untuk menjadikan Telegram sebagai superapp keuangan kripto yang bisa diakses dengan mudah oleh lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia.
Integrasi Langsung ke Dompet Telegram
Rencana integrasi ini akan dieksekusi secara bertahap sepanjang Mei 2025, dimulai dari peluncuran versi token sUSDe berbasis TON yang diberi nama tsUSDe. Token ini akan tersedia baik di dompet non-kustodian seperti TON Space dan Tonkeeper, maupun di dompet kustodian bawaan Telegram yaitu Wallet in Telegram.
Ini berarti, dalam waktu dekat, pengguna Telegram bisa menyimpan, mengelola, bahkan mendapatkan hasil dari aset kripto berbasis dolar AS langsung dari aplikasi chat favorit mereka.
Di sisi lain, ekosistem TON juga akan diperluas dengan kehadiran tsUSDe dalam berbagai aplikasi DeFi, termasuk layanan perdagangan dan pinjaman. Semua ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah pengguna, tidak perlu paham coding atau mengunduh aplikasi rumit tambahan.
Insentif Menggiurkan untuk Pengguna Awal
Bagi pengguna awal yang menyimpan tsUSDe di dompet TON, Ethena dan TON Foundation menyiapkan insentif menarik. Mereka yang memenuhi syarat akan mendapatkan tambahan hasil tahunan sebesar 10 persen dalam bentuk token TON, yang akan dibayarkan setiap minggu.
Menariknya, insentif ini berlaku di luar imbal hasil dasar dari sUSDe, dan dibatasi hingga 10.000 tsUSDe per dompet.
Lebih dari Sekadar Stablecoin
Namun demikian, kolaborasi ini tak hanya soal menambahkan dua token ke dalam aplikasi pesan. Ethena dan TON memiliki visi jangka panjang, yakni membangun infrastruktur keuangan terdesentralisasi yang terhubung langsung dengan gaya hidup digital.
Mereka ingin menciptakan pengalaman perbankan yang tak lagi bergantung pada lembaga keuangan tradisional.
Lebih lanjut lagi, mereka menargetkan pasar negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin, di mana layanan keuangan formal masih terbatas. Dengan Telegram sebagai jembatan utama, Ethena berharap bisa memberikan akses keuangan modern kepada pengguna yang selama ini belum terlayani secara optimal oleh sistem tradisional.
Jika dulu dompet kripto dianggap terlalu rumit dan hanya cocok untuk para geek blockchain, maka kerja sama Ethena dan TON ini menawarkan narasi yang sangat berbeda.
Kini, seseorang bisa menyimpan US$20 dalam stablecoin, mendapatkan imbal hasil dan mengirimkannya ke teman lewat Telegram, semudah mengirim stiker atau GIF.
Ini adalah pengingat bahwa dunia kripto tidak hanya tentang trading dan grafik naik turun. Pada akhirnya, teknologi blockchain punya potensi untuk menjawab masalah nyata, yakni akses keuangan yang mudah, cepat dan inklusif. [st]