IKLAN

Ethereum 2.0 di Mata Jeth Soetoyo, CEO Rupiah Token

Penaiktarafan (upgrading) blockchain Ethereum yang kelak mengandalkan algoritma konsensus Proof-of-Stake (PoS) sedang berlangsung. Disebut sebagai Ethereum 2.0, kinerja blockchain publik itu diperkirakan semakin berlipat. Berikut Ethereum 2.0 di mata Jeth Soetoyo, CEO Rupiah Token.

Blockchain Ethereum kian mantap menggunakan Proof-of-Stake (PoS) agar skalabilitas dan kinerjanya lebih mantap. Apa pendapat Anda?
Menurut saya hal itu sangat bagus bagi ekosistem blockchain Ethereum secara khusus dan pegiat blockchain secara umum di seluruh dunia, sebab akan mengurangi biaya dan waktu untuk melakukan transaksi.

Dengan Ethereum 2.0, kelak penggunaan smart contract semakin luas dengan fitur yang beragam. Bagaimana itu bisa mendongkrak jumlah Decentralized App (dApp) dan mampu menyentuh sektor bisnis yang lebih banyak dan beragam?
Hal ini peluang yang bagus, terutama di sektor micro-transactions, di mana walaupun dana yang terkirim sangat kecil, biaya kirimnya juga lebih kecil. Hal itu tak terjadi pada sistem tradisional yang tak menggunakan teknologi blockchain.

BACA JUGA  Harga Ethereum (ETH) Melonjak, Siap untuk Dorongan Bullish Lainnya

Sharding dianggap sebagai fitur utama di Ethereum 2.0. Apa saja kelebihannya dibandingkan dengan PoS lainnya?
Sharding akan membuat transaksi di Ethereum jauh lebih cepat, hingga ribuan transaksi per derik. Jadi, use case yang butuh transaksi settlement per detik seperti payment, money streaming dan lain-lain akan bisa dilakukan lebih efisien.

Tapi ada kabar baru bahwa transaksi di Ethereum 2.0 tidak lagi mendukung Atomic. Menurut saya, ini bisa menimbulkan masalah di awal-awal ketika developer belum terbiasa. Jadi, karena informasi rincinya masih terus berubah sampai saat ini, kita masih wait and see.

Khusus terkait stablecoin, sepertinya kategori proyek seperti ini akan terus bertahan menggunakan blockchain Ethereum, apa pendapat Anda?
Menurut saya, berbagai macam blockchain memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Walaupun begitu, Ethereum tetap memiliki komunitas pengguna dan developers yang banyak. Stablecoin Rupiah Token (IDRT) sendiri akan selalu melakukan penelitian ke teknologi blockchain yang terbaru dan menimbang kemungkinan kami akan mengadopsinya. [vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait