Harga Ethereum (ETH) menunjukkan tanda kebangkitan signifikan setelah berhasil mempertahankan area support teknikalnya.
Analis kripto popular Zyn menyatakan bahwa ETH berhasil melakukan retest pada area cloud support dan saat ini bangkit kembali dengan momentum yang solid.
“Selama ini (cloud support) bertahan, tidak ada alasan untuk bersikap bearish,” ujarnya.
Bahkan, berdasarkan pola historis, harga berpotensi melesat melampaui level US$5.600 hingga US$6.000 dalam beberapa bulan mendatang.
Prediksi Analis dan Performa Harga ETH
Pada perdagangan Minggu (5/10/2025), harga ETH tercatat berada di kisaran US$4.484. Secara harian, pergerakannya relatif stabil dengan kenaikan tipis 0,03 persen. Namun, dalam periode tujuh hari terakhir, ETH mencatat lonjakan hingga 11,55 persen.
Lebih jauh lagi, dalam 90 hari terakhir, harga ETH melesat sekitar 74,33 persen, menegaskan adanya tren penguatan yang konsisten di pasar kripto.
Data ini memperlihatkan bahwa Ethereum berhasil menjaga momentum bullish setelah sempat menembus level US$4.000 pada September lalu. Dengan tren historis yang mengarah positif, para analis melihat potensi penguatan lanjutan yang dapat mendorong harga ETH ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Data On-Chain: Outflow Spot dan Penurunan Derivatif
Sementara itu, data dari platform analitik CoinGlass mencatat adanya arus keluar (net outflow) dari sejumlah bursa utama dalam 12 jam terakhir.
Binance mencatat outflow terbesar sebesar US$38,31 juta, disusul Coinbase US$19,21 juta, OKX US$12,18 juta, Bybit US$11,98 juta, serta Kraken US$9,95 juta. Adapun Crypto.com turut melaporkan outflow senilai US$4,27 juta.
Di sisi derivatif, aktivitas perdagangan justru menurun. Volume transaksi tercatat anjlok 58,24 persen ke level US$38,65 miliar, sementara open interest menyusut tipis 0,74 persen menjadi US$59,32 miliar.
Opsi perdagangan juga melemah tajam dengan penurunan 64,58 persen hingga tersisa US$917,02 juta. Meski demikian, data Binance menunjukkan rasio long/short akun berada di angka 1,5349, menandakan mayoritas trader masih menaruh kepercayaan pada skenario kenaikan harga ETH.
Likuidasi Long Mendominasi di Tengah Kenaikan Harga ETH
Kondisi volatil juga tercermin dari data likuidasi. Pada level US$4.486,2, total likuidasi tercatat mencapai US$436,84 ribu. Dari jumlah tersebut, posisi long mendominasi sebesar US$306,22 ribu, sementara short hanya mencapai US$130,62 ribu.
Bursa Binance menjadi penyumbang terbesar dengan likuidasi long senilai US$221,41 ribu dan short US$73,32 ribu.
Beberapa bursa lain mencatat pergerakan berimbang. OKX melaporkan likuidasi long dan short masing-masing sekitar US$25 ribu, Bybit mencatat long US$42,84 ribu dan short US$12,09 ribu, sementara Gate menutup dengan long sekitar US$16 ribu dan short US$15,27 ribu.
Fenomena dominasi likuidasi long menunjukkan bahwa banyak trader yang terlalu optimis terhadap kenaikan harga ETH justru mengalami kerugian ketika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi.
Tren ini sudah terlihat sejak Juli hingga September, ketika harga ETH menanjak tajam di atas US$4.000 dan memicu lonjakan likuidasi di kedua sisi pasar.
Situasi tersebut menandakan tingginya risiko dalam perdagangan derivatif Ethereum, meskipun tren utama masih menunjukkan arah bullish.
Pasar tetap berada dalam ketegangan antara optimisme investor jangka menengah dan volatilitas yang kerap menjerat trader dalam posisi spekulatif. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.