Ethereum Ditinggal Investor, Bitcoin Kembali Jadi Primadona

Ethereum sempat menunjukkan potensi untuk menembus level US$3.000 pekan lalu. Namun, harapan tersebut buyar setelah serangan Israel ke Iran pada Kamis lalu. Ketegangan geopolitik yang mendadak ini langsung memicu tekanan di pasar kripto yang kembali dilanda gelombang penurunan harga.

Harga ETH tercatat turun lebih dari 2 persen dalam 48 jam terakhir. Penurunan ini mencerminkan betapa rentannya sentimen pasar kripto terhadap dinamika politik global, terutama ketika investor masih mencari arah di tengah kondisi makroekonomi yang belum stabil.

Data On-Chain Tunjukkan Sinyal Bearish

Analisis terbaru yang dipaparkan oleh Amr Taha di platform CryptoQuant pada Sabtu (14/06) mengungkap bahwa Ethereum tengah berada di bawah tekanan. Dalam laporannya, Taha menyoroti penurunan tajam pada metrik Open Interest (OI) Ethereum di Binance.

Dalam 48 jam terakhir, OI Ethereum tercatat anjlok lebih dari 19 persen, sejalan dengan penurunan harga ETH dari sekitar US$2.800 ke US$2.500 hanya dalam waktu yang sangat singkat. 

Penurunan Open Interest Ethereum - Amr Taha
Penurunan Open Interest Ethereum – Amr Taha

Penurunan OI umumnya dipandang sebagai sinyal bearish, karena mencerminkan melemahnya arus dana ke dalam kontrak derivatif ETH. Taha menilai, kondisi ini besar kemungkinan dipicu oleh gelombang aksi jual panik dari para trader kripto.

“Para trader kemungkinan besar bergegas menutup posisi long mereka, baik secara manual karena takut mengalami kerugian yang lebih dalam, maupun secara otomatis akibat likuidasi paksa saat batas stop-loss terpenuhi,” jelasnya.

Analis tersebut juga menambahkan bahwa tekanan ini semakin memperburuk sentimen pasar Ethereum dalam jangka pendek, dan bisa memicu fase konsolidasi atau bahkan penurunan lanjutan jika aliran modal belum kembali menguat.

Trader Short Ketar-ketir, Ethereum Bikin US$500 Juta Lenyap

Perpindahan Modal Menuju Bitcoin?

Menariknya, di tengah tekanan yang dialami Ethereum, Bitcoin justru menunjukkan tanda-tanda arus modal masuk. Masih dalam analisis yang sama, Amr Taha mencatat adanya penarikan besar-besaran sebanyak 7.000 BTC dari Coinbase.

Penarikan ini terjadi bertepatan dengan turunnya Open Interest Ethereum, yang menurut Taha bisa menjadi sinyal bahwa investor tengah memindahkan dana mereka dari ETH ke BTC.

“Pergerakan ini sangat krusial karena terjadi tepat bersamaan dengan penurunan tajam Open Interest ETH, yang mengindikasikan bahwa pemain besar mungkin sedang melakukan reposisi untuk akumulasi, atau memindahkan aset mereka ke cold storage,” jelasnya.

Bitcoin Netflow di Coinbase - Amr Taha
Bitcoin Netflow di Coinbase – Amr Taha

Jika tren ini terus berlanjut, bukan hanya Ethereum yang berpotensi kehilangan momentumnya, tetapi juga bisa membuka jalan bagi dominasi Bitcoin yang lebih kuat di pasar kripto secara keseluruhan.

Kondisi ini mencerminkan pergeseran taktis dari investor dalam menghadapi ketidakpastian global—sebuah sinyal bahwa volatilitas kemungkinan akan meningkat, dan arah pasar akan sangat ditentukan oleh siapa yang paling sigap membaca perubahan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait