Ethereum Pecah Rekor 36 Juta ETH Terkunci di Staking

Banner IUX

Ethereum mencatat tonggak penting dalam ekosistem proof-of-stake dengan total koin yang terkunci di staking menembus 36.092.715 ETH, setara 29,13 persen dari pasokan beredar.

Berdasarkan data di Dune Analytics, sebanyak 1.127.897 validator telah aktif berkontribusi menjaga keamanan jaringan. Lido tetap menjadi penyedia liquid staking terbesar, menguasai 24,58 persen pangsa pasar atau sekitar 8,87 juta ETH yang di-stake.

Sejak upgrade Shanghai, aliran bersih (net flow) menuju staking mencapai 14,77 juta ETH, sementara jika tidak memasukkan imbal hasil, jumlahnya meningkat menjadi 17,91 juta ETH.

Peningkatan ini menandakan antusiasme yang konsisten dari investor dan validator, di tengah persaingan ketat antara bursa kripto, penyedia staking pools dan platform liquid staking.

Pemain Besar Perkuat Posisi di Pasar Staking ETH

Dominasi Lido diikuti Binance dengan 3,82 juta ETH yang di-stake dan Coinbase dengan 3,68 juta ETH yang terkunci di staking. Penyedia lain seperti ether.fi, Figment dan Kiln juga mencatat kontribusi signifikan.

BACA JUGA:  Visa Mainkan Stablecoin, Cara Beda Biar Transfer Internasional Melesat

Tren ini mengindikasikan bahwa layanan staking terdesentralisasi maupun terpusat sama-sama diminati oleh pengguna yang ingin mendapatkan imbal hasil dari kepemilikan ETH mereka.

Di luar sektor ritel, perusahaan crypto venture The Ether Machine, yang mendapat dukungan dari Blockchain.com, Kraken dan Pantera Capital, bersiap melantai di Nasdaq melalui merger dengan perusahaan Dynamix Corporation.

Entitas baru ini menargetkan penggalangan dana lebih dari US$1,6 miliar dan akan memulai operasional dengan lebih dari 400.000 ETH di-stake di neracanya. Posisi tersebut akan menjadikannya platform publik terbesar yang memberikan eksposur institusional langsung ke Ethereum.

Akumulasi Institusional dan Strategi Yield

Fenomena akumulasi ETH yang di-stake juga terlihat pada sejumlah perusahaan publik berskala kecil.

Hingga akhir Juli 2025, total kepemilikan mereka mencapai 966.304 ETH atau sekitar US$3,5 miliar, melonjak drastis dari hanya 116.000 ETH pada akhir 2024. Motivasi utama mereka adalah memanfaatkan yield dari staking sebesar 3–4 persen per tahun, disertai peluang apresiasi harga.

BACA JUGA:  Memahami Konsep Staking Token LBRETT Kendati Masih Masa Presale

Sejumlah pelaku pasar menilai Ether lebih produktif dibanding Bitcoin dari sisi potensi pendapatan pasif. Namun, potensi keuntungan ini tetap dibayangi risiko regulasi, termasuk ketidakpastian kebijakan terhadap aset digital, serta volatilitas harga yang tinggi.

Regulasi Baru dan Lonjakan Harga ETH

Awal Agustus 2025 menjadi periode penting bagi Ethereum. Harga ETH telah melonjak 54 persen dalam sebulan terakhir, jauh melampaui Bitcoin yang hanya naik 10 persen.

Pendorong utama kenaikan ini adalah implementasi regulasi baru melalui GENIUS Act, yang diharapkan membawa stabilitas pasar dan memperluas penggunaan stablecoin di ekosistem Ethereum.

Selain itu, peluncuran spot Ethereum ETF oleh raksasa keuangan seperti BlackRock, Fidelity dan Grayscale turut memperkuat sentimen positif. Data perdagangan menunjukkan volume ETH ETF telah mencapai US$123,5 miliar sejak peluncuran, menandai permintaan institusional yang tinggi.

BACA JUGA:  Proof-of-Work vs Proof-of-Stake, Mana yang Lebih Cuan?

Kombinasi faktor regulasi, inovasi produk dan pertumbuhan ekosistem staking diperkirakan akan terus mempengaruhi dinamika pasar Ethereum di paruh kedua 2025. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait