Para pemegang ethereum shark dan whale sedang mengumpulkan ETH secara agresif pada saat harganya mulai pulih akibat bangkrutnya FTX.
Berdasarkan data dari perusahaan analisis on-chain Santiment, bahwa para shark dan whale ETH dengan kepemilikan antara 100 dan 1 juta ETH yang sekarang mengantongi dua pertiga supply kripto tersebut setelah menambah 2,1 persen dalam waktu 2 hari ini, dikutip dari Cryptoglobe.
Perusahaan ini mencatat bahwa sekitar 561.000 ETH atau setara dengan US$700 juta berpindah ke alamat para shark dan whale sebagai bentuk akumulasi kripto kedua terbesar di dunia tersebut.
🐳 Whales and sharks are adding more #Ethereum while prices fluctuate around $1,230. The key shark and whale addresses (holding 100 to 1m $ETH) own two thirds of the coin's overall supply, adding 2.1% more collective coins to their bags in the past month. https://t.co/BqEAkyWvxI pic.twitter.com/tHrVitHzIj
— Santiment (@santimentfeed) December 7, 2022
Ethereum Mengungguli BTC
Pada Kamis (8/12/2022), harga Ethereum ketika diperdagangkan sekitar US$1.230. Harganya jatuh pada bulan kemarin karena peretas FTX yang kemudian menjadi ethereum shark dan whale menjual kepemilikan ETH-nya untuk membeli renBTC, yang merupakan versi token dari BTC di blockchain berbeda, dikutip dari Cryptocompare.
Para investor kripto memindahkan dananya dari bursa FTX, setelah bursa tersebut menggunakan dana para pengguna dan gagal dalam melakukan tugasnya ketika proses penarikan terjadi.
Menurut CryptoGlobe, Oktober merupakan bulan terbaik bagi ETH dari sisi kapitalisasi pasar.
Belum lagi ada tantangan dari lingkungan makroekonomi yang membuatnya terlihat mengalami peningkatan harga hingga 18,4 persen setelah adanya perkembangan yang positig dari kripto tersebut.
Pada November 2022, BTC dan ETH mengalami penurunan yang signifikan dengan masing-masing harganya menjadi US$15.480 dan US$1.974.
Hal ini menjadi nilai terendah tahunan bagi Bitcoin sedangkan ETH tetap di atas nilai terendahnya pada Juni kemarin yang menggambarkan ketahanan yang lebih baik.
Pada pertengahan akhir tahun ini, ETH justru mengungguli performa BTC dengan memperoleh 22,4 persen sedangkan BTC -10,8 persen.
Sebelumnya ETH mencapai harga tertinggi pada November 2021 di angka US$4.878 yang menjadikannya all time high (ATH).
Walaupun dalam waktu 3 bulan belakangan ini ETH mengalami penurunan bertahap atau downtrend pada Oktober lalu.
Namun, dalam sebulan terakhir ETH mampu bangkit dan diperdagangkan pada kisaran harga US$1.200 hingga US$1.400.
Jika dibandingkan pada 2020 lalu, maka ETH naik lebih dari 500 persen terutama pada ATH lalu. Namun, dalam sebulan terakhir harga ETH tetap lebih baik sekitar 60-85 persen dari Desember 2020.
Ethereum shark dan whale juga ikut memegang peranan dalam hal ini. Karenanya, investor ETH wajib memperhatikan pergerakan pemain besar Ethereum tersebut. [az]