IKLAN
Banner IUX

Farmway Tokenisasi 500 Hektar Kebun Almond ke Blockchain

Banner IUX

Di era digital saat ini, inovasi tidak lagi terbatas pada dunia teknologi atau finansial semata. Transformasi sektor tradisional, termasuk pertanian juga mulai mendapat sentuhan. Salah satu tren yang mencuri perhatian adalah tokenisasi RWA, yaitu mengubah kepemilikan unit fisik menjadi aset digital yang dapat diperdagangkan secara global.

Transformasi Sektor Pertanian Georgia Lewat Tokenisasi

Dikutip dari laporan Cointelegraph pada Rabu (10/09/2025), Farmway Technologies, perusahaan fintech asal AS yang fokus pada tokenisasi produk pertanian, baru-baru ini menandatangani kesepakatan senilai US$100 juta dengan Republik Georgia.

Kesepakatan ini membawa kebun almond Georgia ke blockchain, memungkinkan investor memiliki aset secara digital. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, fasilitas pengolahan, logistik, dan sistem irigasi di lahan seluas 500 hektar.

Langkah Farmway ini dianggap penting karena Georgia tengah mengalami pertumbuhan sektor pertanian yang pesat, dan teknologi blockchain dinilai mampu membuka potensi besar bagi negara tersebut.

BACA JUGA:  Blockchain Giwa dari Upbit, Unik tapi Tak Istimewa

“Almond adalah salah satu sektor pertanian dengan pertumbuhan tercepat di Georgia — dari 2.500 ton pada 2023 diproyeksikan naik menjadi 14.000 ton pada 2027, menjadikan negara ini masuk dalam 20 produsen almond terbesar di dunia,” ujar CEO Farmway, Upmanyu Misra.

Pasar RWA Diproyeksi Meledak Jadi US$16 Triliun Tahun 2030

Saat ini, Georgia memiliki sekitar 6.000 hektar lahan yang digunakan untuk budidaya almond, dengan beberapa produsen utama seperti Udabno, Nuts Incorporated, dan Nuts Cultivation Company. Produksi lokal pun mulai menggantikan impor, yang turun 49 persen pada 2024.

Kesepakatan ini melanjutkan investasi awal Farmway senilai US$20 juta sebagai bukti konsep. Seluruh infrastruktur pertanian, termasuk kebun, sistem irigasi, dan fasilitas pengolahan, akan di tokenisasi sehingga setiap aset RWA mewakili kepemilikan sebagian aset.

Blockchain dan Pertanian: Peluang Investasi Masa Depan

Tokenisasi RWA menggunakan ERC-20 untuk utilitas dan ERC-1155 untuk sekuritas digital, memungkinkan pembuatan serta transfer fungible maupun non-fungible token (NFT). Sejak 2020, Farmway telah menjalankan proyek ini di tujuh negara, mengubah komoditas seperti kopi, lavender, dan ashwagandha menjadi unit investasi global.

BACA JUGA:  Altcoin PYTH Melejit Usai Dapat Dukungan AS, Analis Lihat Target US$15

Menurut data dari RWA.xyz, pasar tokenisasi masih relatif kecil namun terus berkembang, dengan nilai sekitar US$2,5 miliar. Emas menjadi pemimpin pasar, diikuti produk pertanian. Kompetitor Farmway, Justoken dari Buenos Aires, telah meluncurkan dana tokenisasi untuk minyak kedelai, kapas, jagung, dan komoditas lain, dengan kapitalisasi lebih dari US$500 juta.

Tokenisasi Komoditas - RWA.xyz
Tokenisasi Komoditas – RWA.xyz

Tokenisasi memungkinkan komoditas, saham, dan kredit direpresentasikan sebagai token RWA di blockchain. Cara ini menawarkan investasi yang lebih cepat, transparan, dan terukur, sekaligus memungkinkan kepemilikan parsial dengan transaksi yang aman dan akurat.

Kesepakatan Farmway dengan Georgia menunjukkan bahwa tokenisasi RWA bukan sekadar tren. Inovasi ini membuka arah baru, menggabungkan teknologi modern dengan praktik tradisional untuk menciptakan aset yang likuid dan siap diperdagangkan secara global. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait