IKLAN

Mengenal Proyek Fetch AI Lebih Dalam serta Perkembangan Terbarunya

Fetch AI adalah proyek blockchain berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan terciptanya agen digital otonom untuk berinteraksi, belajar, dan bertransaksi secara mandiri dalam ekosistem Web3. Buat kamu yang tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut, yuk simak penjelasan lengkap berikut ini!

BACA JUGA: Coin Render: Apa Itu dan Bagaimana Nasib Terbarunya?

Apa Itu Fetch AI?

Ringkasnya, Fetch AI adalah proyek teknologi yang menggabungkan kecerdasan buatan dan blockchain untuk membangun sistem digital yang bisa berjalan sendiri tanpa perlu dikendalikan manusia secara langsung.

Melansir laman Trust Wallet, proyek ini dimulai pada 2018 oleh Humayun Sheikh dan tim ahli yang ingin menciptakan jaringan terdesentralisasi berisi agen cerdas. Agen ini adalah program pintar yang bisa belajar, mengambil keputusan, dan menjalankan tugas seperti bertukar data atau melakukan pembayaran otomatis.

Dengan dukungan teknologi blockchain, semua proses di Fetch AI diklaim berlangsung aman, transparan, dan tanpa perantara. Bayangkan ini seperti mobil tanpa supir yang bisa membayar tol sendiri atau sistem rantai pasok yang berjalan otomatis, semuanya bisa dilakukan oleh agen pintar di jaringan Fetch AI.

BACA JUGA: Apa Itu Manta Network? Ini Pengertian dan Kabar Terbarunya!

Aksi Merger yang Membentuk Artificial Superintelligence Alliance

Merger Fetch AI
Fase merger Fetch AI dalam membentuk Artificial Superintelligence Alliance (ASI). Foto: fetch.ia

Salah satu “aksi proyek” yang menonjol adalah Merger Fetch AI yang dimulai dari penggabungan tiga proyek besar meliputi Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol yang sekarang bersatu dalam satu nama baru yaitu Artificial Superintelligence Alliance (ASI).

Gabungan ini bertujuan menciptakan jaringan kecerdasan buatan super canggih yang terbuka dan bebas dari kendali perusahaan besar. Ketiga proyek sepakat untuk menyatukan token mereka (FET, AGIX, dan OCEAN) menjadi satu token baru bernama ASI.

Namun, hingga proses merger sepenuhnya selesai, token gabungan ini masih diperdagangkan dengan nama lama, yaitu FET. Pergantian ke ticker ASI akan dilakukan secara bertahap pada fase kedua.

BACA JUGA  Era Baru Kripto: AI Lakukan Transaksi Pertama di Coinbase

BACA JUGA: Mengenal Blockchain Sui: Inovasi dari Mantan Talenta Meta

Usai “Merger”, Inilah yang Fetch AI Lakukan

Setelah merger terbentuk, Fetch AI terus mengembangkan teknologi AI melalui berbagai platform di bawah nama Artificial Superintelligence Alliance (ASI).

Fokus utama mereka adalah menciptakan sistem AI yang bisa bekerja secara mandiri di dalam ekosistem blockchain. Untuk mewujudkannya, mereka mengembangkan sejumlah proyek seperti ASI:ONE, Agentverse, Flockx, ASI Wallet, Network Hub, hingga program inovasi dan yayasan pendukung.

Semua ini dirancang agar teknologi AI bisa digunakan lebih luas dari kebutuhan bisnis hingga kehidupan sehari-hari tanpa harus bergantung pada perusahaan besar.

Melansir laman resmi Fetch AI, berikut ini adalah penjelasan sederhana untuk setiap proyek yang sedang dikembangkan oleh Fetch AI:

1. ASI:ONE (Agentic LLM)

Proyek Fetch AI, ASI One

ASI:ONE adalah LLM (Large Language Model) pertama yang dibuat khusus untuk AI Agent. Berbeda dari ChatGPT atau model umum lainnya, Agentic LLM dirancang agar agen AI bisa memahami konteks, mengambil keputusan, dan bekerja mandiri di ekosistem Web3.

Misalnya, agen bisa membantu kelola investasi DeFi atau menjalankan sistem logistik otomatis tanpa pengawasan manusia.

2. Agentverse (AI Agents)

Proyek Fetch AI, Agentverse

Agentverse adalah tempat untuk membuat dan menguji agen AI (AI Agent) yang bisa dikustomisasi. Di sini, developer bisa membangun agen yang cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari keuangan, logistik, hingga layanan digital, lalu langsung mengintegrasikannya ke sistem mereka.

3. Flockx (No-Code AI Agents)

Proyek Fetch AI, flockx

Flockx ditujukan untuk kamu yang nggak bisa ngoding. Di platform ini, kamu bisa menciptakan agen AI layaknya asisten digital pribadi, misalnya untuk bantu atur jadwal, membalas pesan otomatis, atau mengelola tugas bisnis. Semuanya bisa dijalankan secara otomatis tanpa harus menulis satu baris kode pun.

4. ASI Wallet

Proyek Fetch AI, ASI Wallet

ASI Wallet adalah dompet digital untuk menyimpan dan mengelola token FET dan aset lain dalam ekosistem ASI. Crypto Wallet ini juga memungkinkan transaksi yang aman dan cepat antar agen AI di dalam jaringan mereka.

BACA JUGA  Jelajahi Trading Kripto dengan Otomatisasi Berbasis AI Bersama ThunderVault

5. Network Hub

Proyek Fetch AI, Network Hub

Network Hub berfungsi seperti pemindai aktivitas blockchain. Kamu bisa melihat dan melacak transaksi yang terjadi di jaringan Fetch AI dengan transparan dan real-time.

6. Innovation Lab & Fetch AI Foundation

Proyek Fetch AI, Innovation Lab & Fetch AI Foundation

Fetch AI juga membentuk lab inovasi dan yayasan resmi untuk mendukung perkembangan AI ke depan. Di sini mereka mengadakan program inkubasi, riset, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong penggunaan AI yang lebih luas dan inklusif.

Dengan berbagai proyek ini, Fetch AI tidak hanya menciptakan teknologi, tapi juga membangun ekosistem AI yang bisa diakses siapa saja dan siap menyambut masa depan digital yang lebih cerdas dan mandiri.

Kabar Terbaru Fetch AI

Fetch AI terus menunjukkan perkembangan positif, baik dari sisi komunitas, teknologi, hingga kerja sama bisnis yang memperkuat posisinya di dunia kripto dan kecerdasan buatan.

Secara umum, Fetch AI sedang mengalami momentum kuat, mulai dari peningkatan diskusi di media sosial hingga rencana peluncuran fitur baru dalam waktu dekat. Mereka juga menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan besar dan memperluas infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan teknologi AI terdesentralisasi.

Berikut kabar terbaru Fetch AI yang perlu kamu tahu:

1. Komunitas dan Tata Kelola Animoca Brands

Menurut laporan dari Phoenix Group, Fetch AI menempati posisi ketiga dalam jumlah percakapan seputar kripto AI di media sosial, dengan lebih dari 6.400 postingan dan 398.000 interaksi. Ini menunjukkan minat komunitas yang sangat besar terhadap peran Fetch AI sebagai penyedia agen otonom di blockchain.

Selain itu, menurut U.Today, Fetch AI juga memperkuat timnya dengan bergabungnya Mario Casiraghi, mantan CFO SingularityNET, ke dewan penasihat Intellistake pada 23 Juli lalu. Langkah ini menjadi sinyal penting bahwa Fetch AI sedang membangun jembatan kolaborasi baru di tingkat institusi untuk proyek ASI Alliance.

BACA JUGA  Apa Itu Bitcoin Mining Difficulty?

2. Perkembangan Harga Token FT dan Roadmap

Secara harga, token FET sedang menghadapi area krusial di US$0,85–US$0,90, setelah berkonsolidasi di rentang US$0,56–US$0,90 sejak Juni 2025. Menurut Crypto.News, jika berhasil menembus level ini, harga FET berpotensi naik ke US$1,00, level yang terakhir terlihat pada Mei 2025.

Dari sisi roadmap, anak usaha DeFi mereka yaitu Singularity Finance berencana meluncurkan alat portofolio berbasis AI dan agen trading non-kustodial pada kuartal 3 tahun ini. Fitur-fitur ini diharapkan bisa mendorong permintaan dan pemanfaatan token dalam ekosistem ASI

3. Bisnis dan Kemitraan

Menurut laporan dari Binance News, beberapa perusahaan mulai menambahkan FET ke cadangan keuangan mereka, mirip seperti strategi MicroStrategy terhadap Bitcoin. Menariknya, langkah ini dikaitkan dengan kenaikan rata-rata harga saham perusahaan sebesar 226 persen setelah pengumuman dilakukan.

Terakhir, ASI Alliance dan mitra mereka CUDOS menggelar acara bersama pada 25 Juni 2025 untuk membahas infrastruktur AI terdesentralisasi. Acara ini juga memperluas kerja sama di bidang sumber daya GPU, yang sangat penting untuk pelatihan dan pengoperasian AI di jaringan mereka.

Dengan perkembangan yang solid ini, Fetch AI tampaknya sedang mempersiapkan langkah besar untuk menjadi salah satu pemain utama di masa depan AI dan Web3.

Fetch AI Bukan Proyek Blockchain Biasa?

Fetch AI mungkin bukan sekadar proyek blockchain biasa, ia juga mungkin adalah perintis dalam menghadirkan kecerdasan buatan yang bisa berjalan mandiri di dunia Web3 (berkarakter terdesentralisasi). Lewat merger besar, pengembangan teknologi canggih seperti Agentic LLM, serta dukungan komunitas dan kerja sama strategis, Fetch AI bisa jadi terus menunjukkan bahwa masa depan AI tidak harus dimonopoli oleh perusahaan raksasa.

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait