Flappy Bird Reborn! Game Legendaris Ini Resmi Mendarat di Web3

Contoh BELOW MAIN IMAGE BANNER

Flappy Bird, game legendaris yang sempat menciptakan demam global pada 2014, kini resmi “terlahir kembali” dengan misi baru: menjelajah dunia Web3. Setelah bertahun-tahun vakum dan sempat menimbulkan kontroversi, kini game tersebut siap lepas landas kembali—bukan hanya nostalgia, tapi sebagai bagian dari teknologi blockchain yang lebih luas dan modern.

Transformasi Flappy Bird ke Blockchain

Flappy Bird resmi kembali ke dunia crypto. Kabar ini diumumkan langsung oleh Flappy Bird Foundation, pemegang hak merek resmi game legendaris tersebut, pada Kamis ini.

Setelah sempat dirilis ulang di Telegram dengan konsep play-to-earn dan rencana peluncuran token FLAP di jaringan TON, masa depannya sempat diragukan. Fase mining berakhir tanpa airdrop, sementara versi Android yang dirilis pada April lalu tidak menyertakan elemen kripto sama sekali.

Namun kini, mereka kembali menegaskan komitmennya. Flappy Bird dipastikan akan hadir dalam format Web3, dengan visi membangun ekosistem yang menggabungkan elemen game klasik, lisensi IP, dan teknologi blockchain.

“Flappy Bird juga akan segera hadir di jaringan blockchain dengan gameplay yang lebih kompetitif. Kami akan memperkenalkan cara baru untuk bermain, bersaing, dan mendapatkan hadiah,” tulis mereka di X.

Flappy Bird Web3 Roadmap
Flappy Bird Web3 Roadmap

Meski belum ada rincian lebih lanjut mengenai peluncuran token atau blockchain yang akan digunakan, Flappy Bird Foundation menekankan bahwa versi Web3 mendatang akan mengedepankan aspek kompetisi dan sistem reward yang menarik bagi para pemain.

Flappy Bird Berkolaborasi dengan Base?

Menariknya, tak lama setelah pengumuman tersebut, akun resmi Base—jaringan Ethereum Layer-2 milik Coinbase, mengunggah tangkapan layar roadmap Flappy Bird yang menyoroti kalimat “Web3 IP protocol launches, bringing the brand on-chain.”

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh Flappy Bird ke komunitas Telegram mereka, memicu spekulasi soal kemungkinan kolaborasi dengan Base atau setidaknya mengisyaratkan kerja sama di masa depan.

Flappy Bird Foundation juga mengumumkan rencana peluncuran protokol IP untuk membawa aset game ini ke blockchain. Namun, belum ada informasi jelas mengenai jaringan yang akan digunakan atau jenis aset yang dimaksud.

Kembalinya Flappy Bird ke ruang Web3 tak lepas dari sejarah panjangnya. Game klasik ini viral pada 2014 lewat gameplay sederhana namun adiktif. Sayangnya, kesuksesan besar itu membuat sang kreator, Dong Nguyen, menarik game ini dari toko aplikasi karena merasa bersalah atas dampak kecanduannya.

Blockchain untuk Game Klasik: Inovasi atau Gimmick?

Saat Flappy Bird kembali tahun lalu dalam bentuk proyek crypto, Nguyen sempat muncul dari hiatus untuk menyatakan penolakannya. Reaksi publik pun terbagi—ada yang antusias, namun tak sedikit yang mengkritik integrasi blockchain-nya.

Mungkin karena itu, versi Android terbaru diluncurkan tanpa elemen crypto, seolah menjadi kompromi sambil mempersiapkan fondasi yang lebih solid untuk peluncuran versi Web3 mendatang.

Siap Terbang Tinggi, Tapi Akankah Mencapai Ketinggian yang Sama?

Kembalinya Flappy Bird yang menggunakan Web3 tentu menarik untuk diikuti. Meski belum banyak detail yang diungkap, roadmap yang disampaikan membuka banyak kemungkinan, mulai dari reward hingga potensi kolaborasi dengan jaringan besar seperti Base.

Blockchain di Flappy Bird? Inovasi atau Hanya Trik Pemasaran?

Namun satu pertanyaan besar masih menggantung: akankah Flappy Bird kembali meraih kejayaan seperti di masa lalu, ataukah justru kehilangan momentum di tengah pasar Web3 yang semakin kompetitif?

Yang pasti, burung kecil ini kembali mengincar langit—dan kali ini, ia membawa teknologi blockchain di sayapnya. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait