Harga Bitcoin (BTC) mengalami flash crash dramatis hingga sempat melorot ke kisaran US$111.000 pada Senin dini hari (25/8/2025), sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut data yang dibagikan CEO Whale Wire, Jacob King, flash crash Bitcoin ini dipicu oleh aksi satu entitas besar (whale) yang secara tiba-tiba menjual lebih dari 24.000 BTC dalam satu transaksi, memicu kepanikan di pasar dan menghapus sekitar US$310 juta likuiditas dalam hitungan menit.
Berdasarkan data CoinMarketCap, pada saat artikel ini disusun, harga BTC sedikit pulih dan diperdagangkan di level US$112.701. Lonjakan aktivitas terjadi menyusul insiden tersebut, dengan volume transaksi harian BTC meningkat tajam sebesar 34,1 persen ke kisaran US$75,07 miliar.
Aksi jual besar-besaran tersebut diyakini berasal dari dompet yang terkait dengan bursa HTX. Menurut pelacakan on-chain, alamat dompet pelaku menunjukkan bahwa dana tersebut berasal dari deposit yang dilakukan enam tahun lalu, mengindikasikan bahwa dompet whale lama kembali aktif dengan likuiditas besar.
Meskipun telah melepas lebih dari 24.000 BTC, entitas yang sama dilaporkan masih mengendalikan sekitar 152.874 BTC.
Dana Mengalir Keluar dari Bursa Kripto
Sinyal tekanan pasar juga terlihat dari data net outflow bursa-bursa kripto global.
Berdasarkan data CoinGlass, Binance mencatatkan arus keluar terbesar sebesar US$321,55 juta, disusul oleh Bybit sebesar US$93,36 juta dan Upbit sebesar US$85,98 juta. OKX dan Crypto.com masing-masing mencatat net outflow sebesar US$45,52 juta dan US$16,57 juta.
Arus keluar ini menandakan aksi penarikan besar-besaran oleh pengguna di tengah kekhawatiran volatilitas lanjutan.
Kondisi ini juga menimbulkan pertanyaan besar di kalangan analis mengenai potensi ulangan aksi serupa. Pasalnya, likuiditas pasar masih dalam tekanan dan volume posisi leverage di banyak bursa terpantau meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Beberapa analis pun menyebut bahwa para whale kemungkinan besar sedang menguji batas likuiditas pasar dan memaksa investor ritel keluar dari posisi mereka.
Volatilitas Diprediksi Berlanjut
Para pelaku pasar memperkirakan volatilitas akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, terlebih menjelang penutupan mingguan dan potensi rilis data makroekonomi baru dari AS.
Beberapa trader memperingatkan kemungkinan adanya gelombang likuidasi lanjutan jika BTC kembali turun menembus zona support kuat di kisaran US$110.000.
Pihak regulator sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait pergerakan pasar yang terjadi pada hari ini. Namun demikian, sejumlah pelaku industri mendesak pentingnya transparansi dalam transaksi volume besar dan perlindungan investor dari manipulasi pasar skala besar.
Dengan lebih dari 152 ribu BTC masih berada di tangan entitas yang sama, pasar saat ini masih berada dalam bayang-bayang potensi guncangan lanjutan.
Investor dan trader disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat manajemen risiko mereka, terutama di tengah kondisi pasar yang sangat sensitif terhadap tekanan volume besar. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.