Dampak skandal FTX tampak kian meluas setelah menyenggol blockchain Solana dan salah satu proyek di dalamnya, Serum Crypto.
Bangkrutnya FTX dan pengunduran diri sang CEO, Sam Bankman-Fried (SBF), telah membawa sentimen negatif ke pasar kripto. Sebagian analis dan tokoh industri memprediksi ini akan membawa efek domino yang patut diwaspadai.
Nasib SERUM Crypto, Dampak Skandal FTX
Proyek blockchain Solana, yang lekat dengan FTX, juga terkena efek domino skandal FTX, di mana harga koin SOL merosot lebih dari 60 persen sejak hari minggu pekan lalu (6/11/2022).
Berdasarkan laporan Fortune, Solana adalah salah satu proyek favorit SBF dan perusahaan perdagangan Alameda Research.
Berdasarkan data neraca perusahaan sebelum pengajuan kebangkrutan, FTX memegang koin SOL dengan nilai sekitar US$982 juta, hampir satu milyar dolar AS.
Karena “hubungan” dekat tersebut, Solana terkena dampak dari skandal perusahaan, terus merosot tanpa ada tanda pemulihan hingga saat ini. Harga SOL telah jatuh lebih dari 90 persen dari level ATH-nya.
Menanggapi dampak buruk tersebut, tim Solana mengonfirmasi sebuah “fakta di balik runtuhnya FTX,” dengan merinci hubungannya dengan FTX dan Alameda.
Aset proyek Solana saat ini mencakup 3,24 juta lembar saham FXT internasional, 3,43 juta token FTT dan 134,54 token SERUM (SRM).
Sekadar informasi, SERUM adalah proyek bursa kripto “terdesentralisasi” yang dibangun di jaringan Solana, membawa DeFi menjadi lebih cepat, murah dan bertenaga.
Proyek SERUM lebih lekat dengan FTX, di mana perusahaan telah memegang token SRM senilai US$2,2 milyar.
Kasus peretasan FTX memicu kekhawatiran bahwa, kunci pribadi SERUM mungkin berada di tangan yang salah saat ini, karena SERUM sejatinya diciptakan oleh SBF sedari awal.
“Para pengembang yang bergantung pada Serum mem-forking program karena kunci pemutakhiran telah disusupi,” ujar Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko.
Kekhawatiran pun memuncak pada nasib SERUM crypto karena skandal FTX, membawa harga SRM jatuh lebih dari 70 persen sejak minggu pekan lalu (6/11/2022), bertepatan dengan saat CEO Binance mengumumkan akan melikuidasi kepemilikan FTT perusahaan.
Saat ini, semua terlihat mengerikan untuk aset kripto terkait FTX, sehingga investor lebih memilih mengamati karena aksi jual kemungkinan belum akan padam. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.