IKLAN

FTX Selesaikan Kebangkrutan, Kreditur Akan Terima 118 Persen Klaim

Setelah hampir dua tahun berjuang menghadapi proses hukum, kasus kebangkrutan FTX akhirnya mencapai titik terang. Pada hari Senin (7/10/2024), Hakim John Dorsey dari Pengadilan Kepailitan AS di Delaware menyetujui rencana reorganisasi FTX.

Rencana ini memungkinkan kreditur, terutama pengguna platform, mendapatkan setidaknya 118 persen dari nilai klaim mereka, yang dihitung berdasarkan harga saat FTX kali pertama jatuh pada November 2022.

“Konfirmasi Pengadilan atas Rencana kami merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami untuk mendistribusikan uang tunai kepada pelanggan dan kreditur,” ujar CEO dan Chief Restructuring Officer FTX, John J. Ray III.

Pengembalian Dana untuk Kreditur FTX

Proses ini melibatkan kreditur dari lebih dari 200 yurisdiksi di seluruh dunia. Setelah melakukan investigasi dan pemulihan aset, tim restrukturisasi FTX berhasil menemukan antara US$14,5 milyar hingga US$16,5 milyar dalam bentuk aset tunai.

Dengan jumlah yang signifikan ini, kreditur FTX dapat berharap untuk menerima pengembalian klaim mereka dalam bentuk tunai.

Meskipun pembayaran ini diproyeksikan untuk mencapai 118 persen, perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan harga aset pada saat kebangkrutan FTX terjadi, bukan harga kripto saat ini yang telah meningkat secara signifikan.

BACA JUGA  Mantan Kandidat Gubernur Texas Kembalikan Uang US$1 Juta ke SBF

Sebagai contoh, saat FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022, harga Bitcoin hanya berkisar di angka US$16.000. Namun, saat ini harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 260 persen, mencapai lebih dari US$60.000.

Artinya, kreditur yang memiliki Bitcoin pada saat itu akan menerima pengembalian yang dihitung berdasarkan nilai yang jauh lebih rendah, yang membuat beberapa pengguna merasa rugi atas peluang yang hilang.

Kritik Terhadap Rencana Ini

Meskipun rencana ini dianggap sebagai langkah besar dalam mengakhiri saga kebangkrutan FTX, beberapa pihak tetap melayangkan kritik.

Beberapa kreditur merasa bahwa pengembalian dalam bentuk tunai tidak menguntungkan karena aset kripto mereka, jika dihitung dengan nilai saat ini, akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

Mereka merasa bahwa pengembalian tunai yang dihitung berdasarkan harga masa lalu tidak sepenuhnya adil, mengingat lonjakan harga yang telah terjadi di pasar kripto.

BACA JUGA  Inilah Crypto Whale 10 Kripto Teratas

Meskipun begitu, tim pengacara dan restrukturisasi FTX menjelaskan bahwa membeli kembali kripto untuk dikembalikan kepada pengguna akan menimbulkan biaya tinggi dan berpotensi memicu lonjakan harga di pasar.

Hal ini justru akan merugikan keseluruhan proses distribusi aset, sehingga pengembalian dalam bentuk tunai dipandang sebagai solusi paling efektif.

Dampak Bagi FTX dan Pasar Kripto

Keputusan pengadilan ini sekaligus menjadi babak penutup dari salah satu kasus kebangkrutan paling kompleks dalam sejarah dunia kripto. Selain itu, keputusan ini juga membawa dampak signifikan bagi pasar kripto global.

Sebelumnya, dispekulasikan bahwa distribusi dana milyaran dolar kepada kreditur dapat menyebabkan volatilitas besar di pasar kripto, mirip dengan apa yang terjadi saat pengembalian dana dari kasus Mt. Gox beberapa bulan lalu.

FTX, yang sebelumnya merupakan salah satu bursa kripto terbesar di dunia, mengalami kejatuhan spektakuler pada November 2022. Kasus ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial besar bagi jutaan penggunanya, tetapi juga melibatkan berbagai dakwaan kriminal terhadap Pendiri dan Eksekutifnya.

BACA JUGA  Investor Crypto Australia Disarankan Tak Pakai Crypto Exchange Luar Negeri Pasca Runtuhnya FTX

Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, telah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara akibat keterlibatannya dalam skandal ini. Mantan CEO Alameda Research, Caroline Ellison, juga telah menerima hukuman dua tahun penjara.

Apa Selanjutnya?

Meski rencana pengembalian dana ini telah disetujui, proses distribusinya diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan ke depan.

Selain itu, pengadilan juga masih menghadapi tantangan hukum terkait dengan penggunaan stablecoin dalam distribusi, di mana regulator seperti SEC telah mengajukan keberatan.

Proses ini tetap akan diawasi ketat oleh para regulator dan pemangku kepentingan di dunia kripto, mengingat dampak luasnya terhadap industri ini.

Dalam beberapa bulan mendatang, kreditur FTX dapat berharap untuk mulai menerima pengembalian klaim mereka, meski tidak ada jaminan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses distribusi ini.

Bagaimanapun juga, keputusan ini menandai langkah maju dalam penyelesaian salah satu kebangkrutan terbesar dan paling kontroversial di dunia kripto. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait