IKLAN

Gabungnya Coinbase ke eSports Bikin Dunia Game Makin Seru

Langkah mengejutkan datang dari dunia eSports dan kripto sekaligus. Coinbase resmi mengumumkan kemitraan global multi-tahun dengan Riot Games sebagai mitra eksklusif bursa kripto dan teknologi blockchain resmi untuk kompetisi global League of Legends (LoL) dan VALORANT.

Kerja sama ini bukan cuma soal logo terpajang di layar turnamen. Di baliknya ada ambisi besar untuk membaurkan dunia Web3 dengan ekosistem game yang sudah memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia.

Kemitraan ini akan dimulai bertepatan dengan dimulainya VALORANT Champions Tour (VCT) Masters di Toronto pada 7 Juni 2025.

Jadi, bayangkan saja, turnamen elite yang penuh tensi kompetitif kini akan diselimuti nuansa baru dari dunia kripto, lengkap dengan sistem hadiah digital dan analisis pertandingan berbasis data ekonomi dalam game.

Bukan cuma seru buat ditonton, tapi juga terasa seperti era baru eSports yang lebih interaktif dan berbasis teknologi canggih.

Pengalaman Baru Coinbase di Dunia Game Kompetitif

Coinbase tidak datang hanya sebagai sponsor biasa. Mereka akan memperkenalkan segmen baru yang bakal menyelipkan analisis ekonomi langsung dari dalam permainan. Misalnya, dalam VALORANT, penonton bisa menikmati “Econ Report” yang mengulas strategi tim berdasarkan pemakaian uang dan senjata.

BACA JUGA  Binance Hadirkan Moonbix, Game P2E Seru di Telegram

Sementara untuk LoL, ada “Gold Grind” yang membedah seberapa efektif pemain mengumpulkan dan mengelola sumber daya.

Apakah semua ini hanya gimmick? Tidak juga. Justru ini bisa diibaratkan seperti tayangan olahraga tradisional yang menyisipkan statistik langsung saat pertandingan berlangsung. Bedanya, ini adalah dunia game, dengan data yang sangat dinamis. Maka wajar kalau hype-nya tinggi.

Selain itu, selama pertandingan disiarkan, penonton juga bisa memperoleh hadiah digital seperti emote, ikon, hingga akses ke misi interaktif melalui sistem “drops.”

Bahkan, ada pula peluang memenangkan perjalanan berbayar penuh ke turnamen besar seperti LoL Worlds atau VCT Champions. Semua ini bisa didapat hanya dengan jadi penonton aktif. Menarik, kan?

Web3 Mulai Masuk eSports Lewat Pintu Depan

Di sisi lain, kerja sama ini membuka pintu untuk eksperimen Web3 dalam skala besar. Coinbase dan Riot berencana menjajaki kemungkinan menghadirkan collectible berbasis blockchain, sistem reward berbasis token, atau kepemilikan aset digital dalam lingkungan game eSports.

Jika selama ini Web3 hanya terdengar di ruang diskusi developer dan forum kripto, kini ia hadir di tengah penonton LoL dan VALORANT, dan jumlahnya tidak sedikit.

BACA JUGA  Menakar Potensi Asia Jadi Mesin Penggerak Industri Game Blockchain

“Ini adalah kemitraan yang juga akan memungkinkan inovasi di masa mendatang dalam bidang kemitraan olahraga. Selama musim berlangsung, kami akan menjajaki peluang untuk berbagi wawasan dan meningkatkan pengalaman penggemar melalui teknologi Web3,” ujar tim Coinbase dalam siaran pers.

Lebih lanjut lagi, latar belakang kemitraan ini juga cukup menarik. Sebelumnya Riot sempat menggandeng FTX sebagai mitra di ruang kripto, namun kerja sama itu harus kandas karena keruntuhan FTX pada akhir 2022.

Dalam konteks ini, Coinbase hadir dengan citra yang lebih stabil dan dipercaya, terutama setelah membangun portofolio kerja sama dengan entitas olahraga seperti NBA, Aston Martin di F1, dan tim Golden State Warriors.

Dampaknya di Dunia Nyata

Kalau ditarik ke kehidupan sehari-hari, ini bisa saja mengubah cara kita melihat turnamen game. Tidak lagi sekadar hiburan atau tontonan kompetitif, tetapi bisa menjadi sarana edukasi teknologi modern dan interaksi digital yang lebih dalam.

BACA JUGA  Rahasia Regulasi Kripto AS: Coinbase Bongkar Fakta Mengejutkan

Misalnya, seseorang yang awalnya hanya menonton LoL karena karakter favoritnya, bisa jadi mulai paham tentang tokenisasi aset atau bahkan tergugah untuk mencoba dompet kripto.

Namun demikian, tetap ada tantangan. Masih banyak pemain dan penggemar eSports yang skeptis terhadap dunia kripto karena kasus-kasus sebelumnya. Tapi bila dilakukan dengan pendekatan yang edukatif dan tidak memaksa, potensi penerimaan pasar cukup besar.

Lagipula, siapa sih yang nolak hadiah digital dan peluang liburan ke turnamen besar, hanya dengan nonton? Kini tinggal bagaimana implementasi nyata dari kerja sama ini bisa menjawab ekspektasi besar publik.

Apakah Web3 benar-benar bisa memperkaya pengalaman esports, atau hanya sekadar jadi lapisan branding tambahan? Semua akan terlihat saat VCT Masters di Toronto mulai digelar, dan jutaan mata tertuju ke layar, bukan hanya untuk menonton laga, tapi juga masa depan baru antara game dan blockchain. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait