Gak Cuma Wallet Utama, Ini Alasan Kamu Butuh Burner Wallet

Dalam dunia Web3 yang serba cepat dan belum sepenuhnya stabil, ancaman peretasan atau eksploitasi menjadi risiko yang terus mengintai. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara menjaga aset kripto tetap aman menjadi hal yang semakin penting.

Salah satu strategi yang kian sering digunakan oleh pengguna blockchain adalah memanfaatkan burner wallet sebagai pelindung tambahan saat berinteraksi dengan aplikasi atau kontrak pintar yang belum teruji.

Apa Itu Burner Wallet dan Mengapa Dibutuhkan?

Secara sederhana, burner wallet adalah dompet kripto yang dibuat untuk penggunaan sementara atau sekali pakai. Dompet ini memiliki kombinasi kunci publik dan privat tersendiri, yang berarti tidak ada kaitannya secara langsung dengan main wallet atau wallet utama milik pengguna.

Penggunaannya paling umum terlihat saat seseorang ingin mencoba aplikasi blockchain baru yang belum diaudit, atau ketika melakukan transaksi dalam situasi yang berisiko.

Burner wallet paling sering digunakan untuk melindungi dana Anda dari kemungkinan peretasan pada aplikasi yang disusupi atau potensi penipuan,” ujar tim CoinGecko dalam video informatif mereka.

Perlindungan Privasi dan Risiko Doxxing

Di sisi lain, burner wallet juga berperan penting dalam menjaga privasi pengguna. Dalam situasi seperti konferensi kripto, meetup, atau aktivitas transaksi langsung, burner wallet bisa digunakan agar pengguna tidak perlu mengekspos dompet utama mereka.

Ini penting bukan hanya untuk menghindari paparan saldo, tetapi juga untuk melindungi strategi trading atau identitas pengguna.

Lebih lanjut lagi, menghindari tautan yang terlalu jelas antara burner wallet dan wallet utama juga disarankan. Misalnya, jangan gunakan ENS domain atau NFT yang biasa dijadikan gambar profil karena ini bisa membuka jejak yang bisa ditelusuri.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Burner Wallet?

Jika kamu ingin berinteraksi dengan kontrak pintar saat minting NFT, atau mencoba aplikasi baru yang belum terbukti keamanannya, maka inilah momen yang tepat menggunakan burner wallet.

Bahkan untuk para pengembang, dompet ini bisa digunakan sebagai alat uji coba dari perspektif pengguna baru tanpa harus mempertaruhkan aset utama mereka.

Contoh lainnya, ketika kamu menghadiri acara komunitas kripto dan butuh melakukan pembayaran menggunakan aset digital, menggunakan burner wallet bisa menjadi langkah bijak agar identitas dan aset utamamu tetap aman dari potensi pelacakan atau ancaman fisik.

Cara Membuat dan Mengelolanya

Membuat burner wallet tidak jauh berbeda dengan membuat dompet kripto biasa. Sebagian besar dompet seperti Metamask atau Rabby memungkinkan pengguna membuat banyak alamat baru hanya dengan satu frasa pemulihan rahasia.

Namun demikian, setiap alamat baru ini tetap memiliki kunci privatnya sendiri dan dianggap terpisah secara teknis.

Setelah membuatnya, penting untuk memberi nama jelas pada burner wallet agar tidak tertukar dengan dompet utama. Disarankan juga untuk hanya mengirim jumlah minimum aset yang diperlukan dan menghindari penyimpanan dana dalam jumlah besar.

Selain itu, hindari mengakses burner wallet melalui jaringan Wi-Fi publik dan pertimbangkan penggunaan VPN untuk keamanan tambahan.

Setelah selesai bertransaksi, sebaiknya langsung putuskan koneksi dompet dengan situs terkait untuk mencegah akses tidak sah. Dan yang paling penting, jangan jadikan dompet ini sebagai tempat penyimpanan jangka panjang. Setelah selesai digunakan, tinggalkan atau hapus saja dompet tersebut.

Kenapa Harus Punya Keduanya?

Sama seperti kamu mungkin punya rekening utama dan dompet tunai harian di kehidupan nyata, dalam dunia kripto, memiliki burner wallet dan main wallet juga bisa memberikan fleksibilitas dan perlindungan ekstra.

Main wallet bisa kamu anggap sebagai rekening tabungan, tempat menyimpan aset dengan aman dan jarang disentuh. Sedangkan burner wallet lebih seperti dompet harian yang kamu bawa untuk transaksi cepat, dengan risiko yang lebih bisa dikendalikan.

Dengan pendekatan ini, kamu bisa menjelajahi dunia kripto tanpa harus selalu khawatir dompet utama jadi sasaran serangan atau bocor ke publik. Karena seperti yang kita tahu, keamanan di dunia Web3 bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal strategi dan kebiasaan pengguna. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait