GAP baru saja mengumumkan telah menerbitkan sejumlah NFT yang merepresentasikan video karya fesyen mereka. File video itu disematkan di sistem IPFS, tetapi tetap saja mudah direplikasi dan dijual di toko NFT lain.
GAP Masuk Ruang NFT, Ikuti Adidas dan Bisnis Fesyen Lain
GAP akhirnya menyusul perusahaan lain seperti Adidas, Dolce & Gabbana, dan Louis Vuitton masuk ke sektor NFT alias non-fungible token.
NFT perdana mereka mewakili file-file video. Video itu menampilkan sejumlah jaket hoodie klasiknya.
Toko resmi NFT itu berada langsung di situs mereka, yakni di nft.gap.com. Terpantau ada 6 NFT yang bisa dibeli dengan kripto Tezos (XTZ) ataupun fiat money lewat layanan kartu kredit.
Penerbitan NFT ini terwujud berkat kolaborasi antara GAP dengan Brandon Sines, seniman ternama di balik NFT Frank Ape.
“Dengan kemitraan dengan GAP ini, kreatifitas menjadi tak terbendung untuk mengekspresikan pesan dari salah satu merek paling klasik dalam sejarah,” kata Sines dalam keterangan resmi di situs perusahaan GAP, Rabu (12/1/2002) lalu.
Untuk urusan teknologi blockchain GAP memilih Tezos yang memiliki native crypto bersimbol XTZ. Menurut pihak GAP, Tezos menggunakan pendekatan yang lebih hemat energi untuk mengamankan jaringannya, memungkinkannya beroperasi dengan konsumsi energi minimal dan jejak karbon rendah.
“Gap selalu berada di persimpangan dunia musik, seni, dan budaya. Jadi kami sangat senang dengan peluang pertumbuhan di ruang digital ini bersama artis seperti Brandon Sines,” kata Chris Goble, Chief Product Officer dan General Manager, Gap North America.
Celah Replikasi NFT Karya GAP
Token pada NFT memang benar tidak bisa diduplikasi, tetapi bisa direplikasi lewat mudahnya menyalin file yang direpresentasikannya. Lantas, bisa dibuat menjadi NFT yang berbeda di toko berbeda, misalnya di OpenSea. Celah ini sudah kamis bahas secara tuntas di artikel ini.
Dalam hal ini file-nya berformat video, yakni MP4, disimpan di sistem jaringan file peer-to-peer, yakni IPFS. Dengan menggunakan browser biasa, misalnya Chrome, untuk menyalin video itu memang tidak semudah klik kanan, lalu Save Video As…, tetapi terlebih dahulu menggunakan browser Brave yang terkoneksi dengan sistem IPFS.



Setelah file terunduh, file itu bisa diunggah ke OpenSea lalu dibuat tokennya (NFT), karena OpenSea sendiri tidak sepenuhnya menggunakan sistem IPFS. Tentu saja celah ini bisa menipu para pemula yang ingin membeli NFT, karena NFT yang asli tentu saja hanya ada di situs resmi GAP dan tidak ada di tempat lain.
Untuk membedakannya, tentu saja Anda harus memeriksa ulang NFT yang ada. Dalam hal NFT yang terbit di OpenSea adalah menggunakan blockchain Ethereum dan NFT asli GAP menggunakan blockchain Tezos.
Gegap gempitanya NFT memang luar biasa, tetapi harus waspada. Token memang tidak dapat diduplikasi dan tidak pernah sama untuk satu file yang serupa sekalipun. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.