IKLAN

Gegara Shiba Inu, Dua Bersaudara Ini Batal Miskin

Shiba Inu (SHIB), si aset kripto penantang Dogecoin (DOGE), mengubah hidup dua bersaudara asal AS ini. Mereka hampir hidup terlunta-lunta, terancam menganggur dan miskin. Tetapi gara-gara berinvestasi di SHIB, mereka malah jadi milyarder.

Tommy (38) dan James (42), bukan nama sebenarnya, dulu berprofesi sebagai videografer acara pernikahan di Kota New York.

Sebelum pandemi, mereka bisa mengerjakan 30-40 proyek setiap tahun.

Namun, ketika pandemi melanda, proyek langsung sepi. Mereka hampir bangkrut dan praktis hampir menganggur.

“Delapan proyek saja tidak ada. Program stimulus dari pemerintah kurang membantu,” kata mereka, seperti yang dilansir dari CNN, Jumat (14 Mei 2021).

Shiba Inu dari Sahabat

Hingga sekali peristiwa, seorang sahabat mereka yang sudah lama senyawa dengan aset kripto, memperkenalkan Shiba Inu (SHIB) yang baru saja popular.

BACA JUGA  5 Crypto Murah Layak Lirik Pekan Depan

Sang sahabat meyakinkan mereka bahwa SHIB akan membuat mereka menghasilkan uang yang banyak. Lagipula harganya masih sepersekian sen dolar AS. Sedangkan dalam rupiah tak sampai Rp1.

“Melihat harga Shiba Inu yang sangat murah, saya jadi ingat Bitcoin yang ketika awal muncul. Bitcoin sempat menyentuh puluhan ribu dolar. Padahal dulu masih sepersekian sen seperti SHIB saat ini. Kami pun memberanikan diri membeli Shiba Inu. Kalau pun nanti nilainya menjadi nol, kami pikir bukanlah masalah besar. Anggap saja seperti lotere yang tak kedaluwarsa,” kata Tommy.

Shiba Inu Modal US$200 Dulu

Barulah pada akhir Februari mereka memulai investasi mereka. Total modal mereka berdua kala itu sekitar US$200.

Nah, kurang dari dari bulan hidup mereka berubah drastis. Dari yang hampir miskin akut, menjadi milyarder.

BACA JUGA  Shiba Inu (SHIB) Anjlok 21 Persen: Aktivitas Whale Turun Drastis

Yang menarik adalah, di bulan itu, ketika SHIB naik gila-gilaan, bertepatan dengan hari ulang tahun ayah mereka. Berkah!

Menganggap akan ada durian runtuh lanjutan, mereka pun memberitahu ibu dan saudara perempuannya.

Jadi US$1 Juta

“Masing-masing mereka berinvestasi senilai US$100. Setelah beberapa minggu ketika naik sekitar 300 persen, mereka menyetor US$100 lagi dan lagi. Secara total, nilai investasi kami adalah US$8 ribu,” sebut Tommy.

Hingga suatu pagi di pertengahan April 2021, nilainya investasi mereka terus berlipat ganda, mulai dari US$100 ribu hingga US$700 ribu, lalu esoknya menanjak hingga US$1 juta.

Kalau dipersentasekan, dari modal US$8 ribu dan menjadi US$1 juta, keuntungan bersihnya sekitar US$992.000 (setara dengan Rp14,1 milyar).

Tanggung Risiko Sendiri

Tommy mengaku, dia dan keluarganya setengah percaya dengan tanggukan duit sebanyak itu.

BACA JUGA  Inilah 10 Alasan Mengapa Harus Berinvestasi di Big Eyes Coin, Dogecoin dan Shiba Inu

“Namun demikian, ada urutan prioritas ke mana duit ini akan kami gunakan. Untuk pertama tentu membantu ayah dan ibu saya. Rumah mereka perlu atap yang baru,” sebut Tommy.

Di atas itu semua, Tommy mengaku jangan berinvestasi di aset kripto jika tidak siap kehilangan uang Anda.

“Saya dan keluarga sudah memahami dan bersiap untuk itu, karena harga aset seperti ini sangat sulit diduga,” tegas Tommy. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait