Gemini Incar Valuasi Rp35 Triliun, Siap IPO di Nasdaq

Banner IUX

Bursa kripto yang didirikan oleh si kembar Cameron dan Tyler Winklevoss, Gemini, telah resmi mengajukan rencana penawaran saham perdana (IPO) di Nasdaq.

Perusahaan ini menargetkan valuasi hingga US$2,22 miliar, setara Rp35 triliun, melalui pelepasan sekitar 16.666.667 saham kelas A dengan harga penawaran di kisaran US$17 hingga US$19 per saham. Jika terjual di harga tertinggi, Gemini berpotensi meraup dana sebesar US$317 juta.

IPO ini akan menggunakan kode saham “GEMI” di Nasdaq. Sejumlah bank investasi besar ditunjuk sebagai penjamin pelaksana (underwriters), antara lain Goldman Sachs dan Citigroup sebagai lead underwriters, serta Morgan Stanley dan Cantor yang juga ikut serta dalam proses.

Langkah ini menandai upaya Gemini untuk masuk ke pasar modal tradisional setelah bertahun-tahun beroperasi di industri kripto. Mereka pun menegaskan bahwa rencana IPO ini masih dipengaruhi oleh faktor eksternal.

BACA JUGA:  Metrik On-Chain Isyaratkan Tren Bullish Bitcoin Baru Dimulai

“Penawaran yang diusulkan ini bergantung pada kondisi pasar dan kondisi lainnya, dan belum ada jaminan mengenai apakah atau kapan penawaran akan selesai, atau mengenai ukuran atau ketentuan penawaran yang sebenarnya,” tulis tim Gemini dalam siaran pers.

Rincian Keuangan Perusahaan

Meski menargetkan valuasi tinggi, laporan keuangan Gemini menunjukkan tantangan serius.

Berdasarkan pengajuan dokumen ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gemini mencatat pendapatan sebesar US$142,2 juta sepanjang 2024, meningkat dari US$98,1 juta pada 2023. Namun, perusahaan tetap menanggung kerugian bersih mencapai US$158,6 juta.

Tekanan semakin besar pada paruh pertama 2025. Dalam periode enam bulan tersebut, Gemini hanya mampu membukukan pendapatan US$68,6 juta.

Di sisi lain, kerugian bersih perusahaan melonjak tajam hingga US$282,5 juta. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan analis mengenai kemampuan Gemini mencapai profitabilitas, meskipun pasar modal diperkirakan akan memberi peluang pendanaan tambahan melalui IPO.

BACA JUGA:  Tether Bantah Jual Bitcoin, Pilih Simpan Emas dan Beli Tanah

Dengan latar belakang tersebut, IPO menjadi strategi kunci perusahaan untuk memperkuat neraca keuangan.

Pemasukan dari penawaran saham publik diharapkan dapat digunakan untuk menutup kerugian, memperluas layanan, serta meningkatkan daya saing dengan bursa kripto lain seperti Coinbase yang telah lebih dulu melantai di bursa saham.

Strategi Gemini dan Implikasi IPO 

Gemini menyatakan bahwa penunjukan bank-bank besar sebagai penjamin emisi dimaksudkan untuk menarik kepercayaan investor institusional. Goldman Sachs, Citigroup, Morgan Stanley dan Cantor dikenal sebagai pemain utama di Wall Street, sehingga keterlibatan mereka diharapkan menambah kredibilitas proses IPO ini.

Selain itu, rencana IPO juga dipandang sebagai langkah untuk memperkuat posisi Gemini dalam persaingan global. Dengan semakin ketatnya regulasi kripto di AS dan negara lain, keberhasilan masuk ke pasar modal dinilai dapat memberikan legitimasi lebih lanjut bagi perusahaan.

BACA JUGA:  Dua Tahun Panas, Gemini dan SEC Akhirnya Capai Kesepakatan

Meski begitu, tantangan tetap besar. Industri kripto sedang berada dalam fase volatilitas, dengan harga aset digital yang fluktuatif serta meningkatnya pengawasan dari regulator. Investor publik kemungkinan akan mencermati faktor risiko tersebut sebelum memutuskan berpartisipasi dalam penawaran saham.

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai jadwal resmi pelaksanaan IPO. Pihak Gemini menegaskan bahwa waktu pelaksanaan akan sangat ditentukan oleh situasi pasar dan respon investor.

SEC masih memproses dokumen yang diajukan, sementara pasar menunggu perkembangan lebih lanjut terkait rencana pencatatan saham Gemini di Nasdaq.

Jika IPO berhasil, Gemini akan menjadi salah satu dari sedikit perusahaan bursa kripto yang melantai di bursa saham AS. Hal ini tidak hanya akan menguji ketertarikan investor tradisional terhadap aset digital, tetapi juga bisa menjadi tolok ukur bagaimana industri kripto diterima di pasar modal global. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait