Gemini Ngamuk, Bongkar 7 Tahun Drama Hukum dari Regulator AS

Tampaknya perseteruan antara Gemini dan regulator di AS belum benar-benar usai. Setelah sempat menyetujui penyelesaian denda terhadap gugatan dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) pada Januari 2025, kini Gemini justru balik menuding lembaga itu melakukan “lawfare,” yakni penggunaan jalur hukum sebagai senjata untuk menekan pihak tertentu secara sistematis.

Berdasarkan postingan jurnalis dan host dari Crypto America, Eleanor Terrett, tuduhan ini mencerminkan adanya rasa frustrasi mendalam dari pihak Gemini atas perlakuan yang mereka anggap tidak adil.

Kisah ini memang tidak datang tiba-tiba. Gugatan dari CFTC terhadap Gemini bermula dari tahun 2022, ketika agensi tersebut menuduh platform yang didirikan oleh si kembar Winklevoss ini telah menyampaikan informasi menyesatkan terkait kontrak futures Bitcoin milik mereka.

Secara spesifik, CFTC menyoroti apakah produk tersebut rentan terhadap manipulasi harga, dan apakah Gemini memberikan penilaian jujur atas hal itu dalam pengajuan mereka.

Sejak saat itu, berbagai tahapan hukum dan proses negosiasi terus berlangsung, hingga akhirnya denda sebesar US$5 juta dijatuhkan awal tahun ini.

Gemini Gugat Balik Setelah Merasa Ditekan Selama Bertahun-Tahun

Namun rupanya, pembayaran denda itu bukanlah akhir dari segalanya. Tidak lama setelah menyelesaikan kesepakatan tersebut, Gemini menyerahkan pengaduan resmi yang isinya cukup mengejutkan.

Mereka menyebut bahwa selama tujuh tahun terakhir, CFTC telah melancarkan apa yang mereka anggap sebagai kampanye hukum yang terlalu berlebihan. Tak tanggung-tanggung, mereka juga menuding CFTC telah mengandalkan pernyataan saksi dari mantan pegawai yang dianggap sudah tidak relevan atau bahkan dibantah oleh pihak lain.

Bayangkan saja, Anda sudah menyelesaikan masalah di meja hukum, membayar denda, dan berharap bisa melanjutkan hidup. Tapi justru setelah itu, Anda merasa perlu membongkar ulang semua proses sebelumnya karena curiga ada permainan kekuasaan yang tidak wajar. Itulah kira-kira posisi Gemini saat ini.

Di sisi lain, langkah bursa ini juga bisa dilihat sebagai bentuk perlawanan terhadap pola penegakan hukum kripto di AS yang dinilai sebagian pelaku industri sebagai terlalu agresif.

Tak sedikit pelaku industri lainnya yang juga mengalami hal serupa, diperiksa berkali-kali, diseret ke pengadilan, lalu akhirnya menyerah dengan denda, meskipun tak pernah terbukti melakukan penipuan terbuka.

Kasus ini pun mempertegas anggapan bahwa bagi sebagian besar proyek kripto, menghadapi regulator AS ibarat bermain catur dengan papan yang miring ke satu sisi.

Efek Domino di Dunia Kripto?

Lebih lanjut lagi, tuduhan lawfare ini bisa memicu diskusi lebih luas tentang hubungan antara regulator dan inovator. Jika keluhan bursa tersebut mendapat perhatian dari pihak legislatif atau bahkan lembaga pengawas internal, bukan tidak mungkin akan muncul penyelidikan yang membuka kembali pendekatan yang selama ini digunakan oleh CFTC.

Ini juga bisa menjadi peluang bagi proyek-proyek kripto lain untuk mulai bersuara, khususnya mereka yang selama ini memilih diam demi menjaga hubungan baik dengan regulator.

Namun demikian, sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak CFTC atas tuduhan tersebut. Mungkin mereka sedang menyusun pernyataan atau memilih untuk tidak memperkeruh situasi. Tapi jika dibiarkan terlalu lama, narasi yang dikendalikan oleh Gemini bisa membentuk opini publik yang memojokkan lembaga tersebut.

Menariknya, kasus ini juga datang di tengah meningkatnya perhatian regulator terhadap aset digital dan bagaimana seharusnya produk-produk keuangan berbasis blockchain diawasi.

Beberapa pihak di Kongres AS bahkan mulai mempertimbangkan aturan baru yang bisa memberi kejelasan hukum tanpa membunuh inovasi. Dalam konteks ini, langkah Gemini bisa menjadi bahan bakar tambahan untuk mendorong reformasi tersebut.

Mungkin kita tidak akan langsung melihat perubahan drastis dalam waktu dekat. Tapi satu hal yang pasti, Gemini telah melempar batu besar ke kolam yang tampak tenang. Dan kita semua sedang menunggu riaknya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait