Generasi milenial kini menjadikan crypto wahid Bitcoin sebagai aset yang setara emas di tengah kalangan generasi boomer. Demikian pendapat Kepala Riset di FS Insight, Tom Lee.
Sebagaimana dilansir oleh Benzinga, Lee menilai, dalam lanskap keuangan terus berkembang, para pemain tradisional semakin mempercayai Bitcoin, dan mengakui potensinya untuk menjadi versi digital dari emas.
“Kepercayaan ini, yang dikombinasikan dengan nilai jaringan, semakin menjelaskan stabilitas Bitcoin dan potensinya untuk pertumbuhan,” katanya kepada CNBC, belum lama ini.
Faktor-faktor ini, jelas Lee, telah berperan penting dalam memperkuat posisi BTC sebagai saluran investasi yang layak.
Pendapat Lee disokong oleh data dari survei tentang investasi generasi yang dilakukan dari 18 Juli hingga 31 Juli 2019 lalu.
Dalam data survei tersebut menunjukkan, bahwa 40 persen dari Generasi Milenial (Generasi Y) di Amerika Serikat (AS) lebih memilih untuk berinvestasi aset kripto jikalau kelak terjadi resesi ekonomi.
“Di antara 1.000 investor di AS, responden berusia antara 20 dan 65 tahun mewakili Generasi Z, Generasi Milenial (Generasi Y) dan Generasi X,” imbuh keterangan dari survei tersebut.
Lee mengecam tudingan para kritikus telah menyebut Bitcoin didukung oleh ketiadaan atau membandingkannya dengan tren singkat seperti batu peliharaan dan boneka beanie.
Dia mematahkan pandangan ini dengan menyoroti kepercayaan dan nilai jaringan yang menjadi dasar seluruh sistem keuangan.
“Dari stabilitas dolar hingga penilaian saham teknologi terkemuka (FANG), pilar-pilar ini menggarisbawahi esensi dari keuangan modern,” imbuhnya, sebagaimana dikutip media crypto.
Lee mencatat, dengan perpindahan kekayaan yang akan datang kepada generasi muda dalam dua dekade mendatang dan hanya ada 100 juta pemegang global saat ini, potensi pertumbuhan dan penerimaan Bitcoin tampaknya menjanjikan.
Sama seperti emas telah melambangkan kekayaan dan stabilitas selama beberapa generasi, Bitcoin sedang menciptakan posisinya sebagai saingan digital, disambut oleh milenial dan didukung oleh ekosistem kepercayaan dan nilai yang berkembang.
Di dunia di mana digitalisasi bukan lagi sekadar tren tetapi gaya hidup, perbandingan yang dibuat oleh Tom Lee menjadi pengingat bahwa pergeseran masyarakat meluas ke ranah keuangan. [ab]